Jajaran Polisi Wanita (Polwan) Polres Metro Jakarta Barat Kampanyekan Penegakan Disiplin Bermasker
Written By Nusantara Bicara on 31 Agu 2020 | Agustus 31, 2020
Jakarta, nusantarabicara.co - Gerakan penegakan disiplin bermasker dilakukan oleh sejumlah pihak di Provinsi DKI Jakarta.
Salah satunya dilakukan jajaran Polisi Wanita (Polwan) Polres Metro Jakarta Barat yang menggelar kegiatan bagi-bagi masker di perempatan lampu merah Slipi Jakarta Barat dalam rangka menyambut Hut polwan ( polisi wanita) ke 72, Senin (31/08/2020).
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Kabag Sumda Polres Metro Jakarta Barat Akbp Widiastuti Chasanah Putri, Kabag Ren Polres Metro Jakarta Barat Akbp Rita Iriana, Wakasat Narkoba Kompol Rosana A Labobar, Kasie Keu Polres Metro Jakarta Barat Kompol Lustriningsih dan sejumlah polwan Polres Metro Jakarta Barat
Kabag sumda Polres Metro Jakarta Barat AKBP Widiastuti Chasanah putri mengatakan, menegur masyarakat yang tidak memakai masker merupakan salah satu penegakan disiplin dalam bermasker.
Sebab, bermasker merupakan salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona.
Gerakan membagi masker yang dilakukannya, selain penegakan disiplin juga dalam rangka menyambut peringatan Hari Polisi Wanita (Polwan) ke-72 yang jatuh pada 1 September 2020.
"Untuk hari ini kita membagikan 200 masker. Selain itu juga sebelumnya kami mengunjungi Panti Werdha dan juga mengunjungi rekan-rekan Polwan yang kondisi tidak sehat dan juga beberapa kegiatan seperti trauma hiling di korban kebakaran beberapa waktu lalu," ujar AKBP Widiastuti.
Dijelaskannya, pihaknya menggelar aksi bagi-bagi masker di perempatan lampu merah Slipi dikarenakan memang lalu lintas paling ramai dan paling aman jika dibagikan di persimpangan lampu merah.
"Di tahun-tahun sebelumnya kita bagikan adalah bunga mawar, namun mengingat sekarang masa pandemi Covid-19, kami ganti dengan bagi-bagi masker," jelasnya.
Masih dikatakannya, kegiatan itu juga untuk mendukung Instruksi Presiden No 6 Tahun 2020 tentang peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019.
“Semangat para Polwan patut menjadi kesadaran bersama, bahwa bermasker adalah suatu kewajiban,” imbuhnya.(Eman)
Wariskan Reuni
Written By Nusantara Bicara on 30 Agu 2020 | Agustus 30, 2020
SEBELUM dikremasi, jenazah itu dibawa dulu keliling beberapa tempat. Ke sekolah yang didirikannya, ke gereja yang ia bangun, ke pabrik sepatu yang ia besarkan, dan akhirnya baru ke tempat pembakaran mayat di Kembang Kuning Surabaya.
Itulah penghormatan di hari terakhir Suwadji Widjaja, 77 tahun. Di tempat-tempat yang disinggahi itu orang-orang berdiri di pinggir jalan. Mengelu-elukannya. Mengucapkan terima kasih padanya.
Suwadji meninggal justru setelah dinyatakan negatif dari Covid-19. Tapi anak sulung dari 6 bersaudara ini belum boleh pulang. Masih ada sakit lainnya.
Sebenarnya Suwadji akan dibawa berobat ke Singapura. Tapi di zaman pandemi seperti ini tidak mudah membawa orang sakit ke sana.
Pasien yang bisa diterima di Singapura harus memenuhi dua syarat. Pertama, pasien itu bukan penderita Covid-19. Kedua, haruslah pasien yang ke sana untuk menjalani pengobatan lanjutan di dokter langganannya di Singapura.
Untuk yang pertama Suwadji memenuhi syarat. Ia sudah negatif Covid-19. Tidak sampai tiga minggu di RS, Suwadji sudah negatif. Ventilator juga sudah dilepas. Kemampuan paru-parunya mengisap oksigen juga sudah normal.
Tapi persyaratan kedua yang tidak bisa. Suwadji bukan orang yang biasa berobat di Singapura. Ia orang kaya raya yang sangat sederhana. Ia tidak kenal satu pun dokter di sana. Ia tidak pernah sakit serius.
Manusia memang harus meninggal dunia –bila saatnya tiba. Pun Suwadji. Pemilik pabrik sepatu terbesar di Surabaya itu.
Adik-adiknya sedih semua. "Seperti disambar petir," ujar Helen Widjaja, sang adik bungsu.
Dalam dua minggu Helen kehilangan dua kakak. Padahal, 2 tahun lalu, juga kehilangan kakak kedua.
Tiga orang itu, di mata keluarga, istimewa semua. Merekalah perintis dan pembangun perusahaan. Mereka pekerja keras, sederhana dan pinter-pinter semua.
Suwadji itu misalnya, jam tangannya saja merk Seiko. Ketika ditanya kenapa tidak membeli Rolex, Suwadji mengatakan Seiko juga tepat waktu. Sama saja.
Bajunya pun itu-itu juga. Kalau tidak batik hijau, ya batik merah.
Kalau ada yang bertanya 'bagaimana cara bisa kaya' Suwadji selalu balik bertanya: kaya untuk apa?
Pertanyaan itu harus dijawab dulu. Kalau hanya untuk foya-foya, nasihatnya, tidak usahlah kaya. "Orang kaya itu banyak tanggung jawabnya," kata Suwadji.
Suatu saat Suwadji memanggil Helen itu. "Helen, kamu harus menjadi ketua alumnus SMA-mu," ujar Suwadji. Helen tidak mau. Bisa dikira ambisius dan ingin mejeng.
Suwadji ternyata punya maksud khusus. Yakni agar Helen bisa membuat perubahan. Suwadji ternyata risau melihat banyaknya acara reuni yang tidak bermanfaat.
"Reuni kok untuk senang-senang bertemu teman seangkatan," kata kakak sulung itu, seperti dikenang Helen.
Menurut Suwadji reuni itu harus untuk berterima kasih kepada para guru. Tanpa guru mereka tidak akan jadi orang seperti saat reuni itu.
Suwadji sendiri memberi contoh. Ia adalah alumni sekolah Xinzhong. Itulah sekolah Tionghoa zaman dulu. Sebelum yang seperti itu dilarang di zaman Orde Baru. Xinzhong sangat terkenal di Surabaya.
Ia pun mengadakan reuni. Tidak kepalang tanggung: reuni alumnus Xinzhong seluruh dunia.
Itu karena alumnus Xinzhong sudah menyebar ke lima benua. Terutama karena sekolah itu dilarang. Karena itu acara reuni tersebut dilakukan di Beijing.
Di acara itu seluruh guru yang masih hidup diundang. Dibiayai. Guru yang sudah meninggal pun dicari: apakah istri mereka masih hidup. Agar para janda guru itu bisa menerima tanda penghargaan.
Bahkan teman-teman yang miskin juga dibiayai, agar bisa datang. Di reuni itulah mereka memberikan segala macam penghargaan kepada guru mereka.
Suwadji mengajak Helen ke Beijing. Padahal Helen adalah alumnus SMA St. Louis Surabaya. Tujuannya agar Helen melihat sendiri: begitulah seharusnya bereuni. Fokusnya adalah guru mereka. Bukan teman-teman seangkatan.
Pulang dari Beijing Helen langsung merencanakan reuni St. Louis angkatan tahun 1983. Fokusnya juga guru.
Saya masih ingat acara itu. Saya diundang untuk ikut memberikan penghargaan pada para guru. Saya menyentuh banyak amplop tebal di balik penghargaan itu.
Langkah Helen itu akhirnya diikuti angkatan setelahnya. Yakni angkatan 1984. Harry Tanoesoedibjo, bos besar MNC, menjadi ketua panitianya.
Saya lega sempat melayat Suwadji di Adi Jasa, tempat persemayaman jenazahnya itu. Sambil melayat jenazah teman pengusaha lainnya yang juga meninggal dunia. (Baca di DI's Way edisi 28 Agustus 2020: Historisma).
Sudah lama saya tidak bertemu Suwadji. Pertemuan terakhir dengan Suwadji adalah tahun lalu. Yakni di acara tahun baru Imlek. Di Shangrila Hotel. Yang juga dihadiri Duta Besar Tiongkok dari Jakarta.
Saya sempat mendengar ia akan mengajak saya pergi ke Xi'an, ibu kota Tiongkok 5.000 tahun yang lalu. Ia memang ketua perhimpunan pengusaha Xi'an-Indonesia.
Saya juga tahu ia punya hobi yang tidak lazim di kalangan pengusaha: membaca buku. Terutama buku sejarah kuno.
Suwadji memang kaya. Tapi juga tidak hanya mengurus perusahaan. Ia banyak membina yayasan sosial. Juga yayasan pendidikan. Pun sampai menjadi pembina Surabaya Simphoni Orkestra.
Suwadji adalah gajah yang meninggalkan tidak hanya dua gading.(*)
Minggu 30 August 2020
Oleh : Dahlan Iskan
Gebyar HUT Ke 10 Tahun MMFC Adakan Lomba Mancing Sekaligus Bakti Sosial Dan Santunan Anak Yatim
Written By Nusantara Bicara on 29 Agu 2020 | Agustus 29, 2020
Jakarta, nusantarabicara.co - Komunitas Mancing Mantabs Fishing Culture (MMFC) menyelenggarakan Lomba Pancing Special Event MMFC 10 Tahun Anniversary bertempat di Kolam Ikan Rumah Perubahan Jatiwarna Bekasi. Sabtu (29/8/2020).
Ketua MMFC Benny didampingi oleh Alif 'Kakap Merah' di sela-sela acara lomba menyampaikan bahwa moment kegiatan lomba ini sasaran utamanya adalah lebih menuju kepada Persaudaraan antar sesama angler sekaligus untuk memupuk tali silaturahmi sesama anggota.
Dan kebetulan saat ini bertepatan dengan peringatan hari Ulang tahun MMFC yang ke 10 Tahun, maka sebagai bentuk syukur di sela sela kegiatan lomba kami padukan dengan melakukan bakti sosial berupa pemberian santunan kepada 50 anak yatim piatu dari yayasan Al Ikhlas Cahaya Madani, Klender, Jakarta Timur. Ungkapnya.
Sebagai ajang silaturahmi sesama anggota MMFC, oleh karenanya pada perayaan Hari Ulang Tahun Ke-10 ini kami mengundang semua anggota. Antara lain ada yang datang dari Bekasi, Cilacap, Bandung, Kuningan, Garut, Cirebon, Banten, Tasik dan lain-lain.
"Dan pada kesempatan ini. Kita juga ingin mengucapkan terima kasih kepada sponsor dan donatur serta rekan-rekan yang sudah mau mendukung kegiatan ini. Seperti ada dari: Sun Motor, Bank BNI, Okuma, BSP, Pak Haji Wawan juragan Apel, RM Singgalang Jaya dan PT. Patroli Jaya Utama dengan Pak Ferry Jaya Dinata SH selaku Dirutnya, serta seluruh peserta yang sudah mengikuti lomba dengan sangat antusias, ungkap Benny.
Jadi intinya kita happy, sehingga kegiatan yang kita selenggarakan dapat berjalan Sukses, tertib, aman, dan semua senang," tambah Benny.
Kegiatan lomba mancing ini memang sudah rutin kita lakukan setiap tahunnya dan kita bersyukur hari ini animo peserta yang mengikuti mancing saat ini sebanyak 80 orang peserta, dan jumlah peserta tersebut juga akan mengikuti Lomba Mancing yang diadakan besok di Puri Mina, Tangerang (30/8/2020) dengan hadiah utama berupa Mobil, Motor, dan Hadiah Menarik lainnya, " ujar Benny.
Harapan kita kedepan supaya silaturahmi serta komunikasi antara angler dan peserta komunitas bisa terus terjalin, selain itu kita juga ingin menyampaikan bahwa bila ada mancing mania yang ingin menyalurkan hobi memancing dan mencari komunitas mancing. Komunitas MMFC ini terbuka untuk siapa saja yang mau bergabung dari wilayah atau tempat manapun berasal. Kita juga punya website resmi yang dapat dibuka di Internet dan komunitas MMFC ini juga sudah terdaftar sebagai komunitas resmi yang sudah didaftarkan di lembaga pemerintah, maka apabila ada mancing mania yang ingin bergabung maka pintu kami akan selalu terbuka," ucap Alif 'Kakap Merah'.
Sementara itu Dirut Tengku Ferry Jaya Dinata SH. Mewakili PT. Patroli Jaya Utama dan selaku pimpinan dari media cetak dan online (www.patroli.co) mengungkapkan apresiasi dan ucapan " Luar biasa" kepada MMFC dimana pada kegiatan mancing yang diadakan ini sebagai wadah berkumpulnya dari semua kalangan bersatu mempunyai rasa kebersamaan dan sarana hiburan bagi anggota dan saya lihat dibawah kepemimpinan pak Benny Komunitas ini 'Asik-Asik Aja', Pokoknya Luar biasa dan salut untuk MMFC, jawab Tengku Ferry senang.
Dari pantauan wartawan. Sepanjang perlombaan terpancar keseruan dan kegembiraan dari masing-masing peserta sehingga membuat kehangatan dan keakraban semakin terjalin mesra diantara sesama anggota. Akhirnya walaupun tidak semuanya menjadi pemenang, namun semua anggota terlihat senang mengikuti perlombaan(P. Siregar)
Polresta Bandara Soekarno-Hatta Serentak Pasang Baliho dan Spanduk Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo Bertuliskan " Ayo Pakai Masker"
Written By Nusantara Bicara on 28 Agu 2020 | Agustus 28, 2020
Jakarta, nusantarabicara.co - Polresta Bandara Soekarno-Hatta serentak memasang Baliho dan Spanduk yang bertuliskan " Ayo Pakai Masker " yang memampangkan gambar Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo diberbagai tempat di kawasan Bandara Soekarno- Hatta dan kini terlihat berbagai Baliho yang telah dipasang dengan mudah terlihat bagi pengendara yang melintasi jalan, Jumat (28/08/2020).
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Adi Ferdian Saputra, S.I.K., M.H. mengatakan, pendisiplinan kepada masyarakat yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo melalui Ayo Pakai Masker bertujuan agar mencegah penularan virus Covid-19.
"Setelah Video Conference kita langsung melaksanakan pemasangan Baliho dan Spanduk Ayo Pakai Masker Presiden Republik Indonesia Ir H. Joko Widodo di berbagai tempat-tempat strategis keramaian yang dapat dilihat dan dimengerti oleh masyarakat untuk mencegah penularan penyebaran wabah Covid-19," ujar Kombes Adi.
Kapolres menambahkan, tujuan pemasangan Baliho dan Spanduk Ayo Pakai Masker Presiden RI sebagai bentuk keseriusan Pemerintah, TNI dan Polri untuk melindungi dan keamanan masyarakat.
"Serta mengingatkan juga kepada masyarakat sehari-harinya yang akan beraktifitas di luar rumah untuk tetap selalu memakai masker. Mematuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan tidak berkerumun untuk memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19," katanya.(Eman)
Polres Pulang Pisau, Polda Kalteng Gelar Lomba Melukis Masker Tingkat SD dan SMP Se Kabupaten Pulang Pisau
Pulang Pisau, nusantarabicara.co - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia belum juga reda, berbagai upaya pencegahan juga dilakukan oleh Pemerintah termasuk yang dilakukan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Polres Pulang Pisau, Polda Kalteng menggelar lomba melukis masker tingkat SD dan SMP se Kabupaten Pulang Pisau di gedung GPU jalan Panunjung Tarung Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Jum'at (28/08/2020) pukul 08.30 WIB.
Lomba melukis masker dengan tema jadikan masker untuk melindungimu dari Covid-19 ini diikuti siswa - siswi dengan jumlah peserta sebanyak kurang lebih 70 peserta.
Kapolres Pulang Pisau AKBP. Yuniar Ariefianto, S.H., S.I.K., M.H. dalam sambutannya saat membuka lomba melukis ini mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya menjadikan gaya hidup baru, menjadikan trend dan kebiasan pada adaptasi baru (new normal).
"Kami berharap, lomba melukis masker ini dapat menjadikan kita mencintai masker dan rajin memakai dalam kehidupan sehari-hari," ujar Kapolres didampingi Kasatlantas AKP. M. Syafuan Nor, S.I.K. dan para dewan juri.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Kasatintelkam Polres Metro Jakarta Barat ini juga mengingatkan kepada para peserta dan undangan terkait protokol kesehatan, dengan mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker dan menghindari kerumunan.
Dia juga berharap, anak - anak ini bisa membudayakan memakai masker dari sejak dini dalam setiap aktifitas guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Dede Stevanus, dewan juri lomba lukis saat diwawancarai awak media mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar Polres Pulang Pisau, semoga kedepannya bisa dikembangkan lagi.
"Ini pertama lomba melukis masker ini diadakan, sangat luar biasa, semoga dapat memotivasi masyarakat untuk menggunakan masker pada masa adaptasi tatanan kebiasaan baru," bebernya. (DtT/Eman)
Meminimalisir Kebakaran Bhabinkamtibmas Kelurahan Duri Kosambi Polsek Cengkareng Himbau Warga Antisipasi Bahaya Kebakaran
Jakarta, nusantarabicara.co - Sebagai bentuk Kepedulian Bhabinkamtibmas kepada warga binaannya sudah menjadi kewajiban sebagai pelayanan kepada masyarakat.
Hal ini Seperti yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Duri Kosambi Polsek Cengkareng Polres Metro Jakarta Barat, Bripka Ahmad Haris. Ia melakukan himbauan kepada warga binaannya terkait antisipasi bahaya kebakaran.
Terlihat, Bripka Ahmad Haris melakukan pengecekan kabel listrik di Pos Ruko Duri Kosambi Cengkareng Jakarta Barat dan sekaligus memberikan himbauan agar warga memakai kabel dan alat alat listrik yang berstandar Standar Nasional Indonesia, Kamis (27/08/2020).
Upaya ini dilakukan Binmas agar meminimalisir terjadinya korsleting arus listrik yang menjadi penyebab kebakaran dan bahaya listrik lainnya.
Tak hanya memeriksa kabel, dia juga menghimbau kepada warga agar tidak menggunakan alat-alat listrik yang bukan SNI dan bila keluar rumah harap mematikan alat-alat rumah tangga yang menggunakan listrik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Menanggapi hal itu, Kapolsek Cengkareng Polres Metro Jakarta Barat Kompol H Khoiri mengatakan, kegiatan yang dilakukan anggotanya sebagai bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat dalam pencegahan bahaya kebakaran.
"Kegiatan ini tentunya untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di pemukiman warga atau rumah,” imbuhnya.(Eman)
Historisma
SEJAK Covid-19 baru sekali ini saya bertemu Bu Risma –Tri Rismaharini, wali kota Surabaya.
Sore itu, Selasa lalu, saya baru tiba dari Jakarta. Lewat jalan tol. Saya hanya sempat mampir rumah untuk makan gulai pipi kambing masakan istri. Itu saya anggap makan malam. Sudah jam 5 sore.
Saya masih punya empat acara setelah itu.
Saya pun langsung berangkat lagi ke Adi Jasa. Yakni tempat persemayaman mayat-mayat sebelum dikuburkan atau dikremasi. Khususnya bagi masyarakat Tionghoa.
Ada dua pengusaha besar yang meninggal hampir bersamaan. Yang satu bernama Henry J. Gunawan. Ia meninggal di tahanan. Akibat serangan jantung. Umurnya dua tahun lebih muda dari saya.
Pengusaha itu lagi bertengkar hebat dengan pengusaha lainnya. Yang juga teman-teman saya.
Saya memilih untuk tidak memihak. Henry itu sampai diperkarakan di enam perkara. Yang empat sudah dijatuhi hukuman tapi masih naik banding.
Henry adalah raja tanah. Ia lagi bertengkar dengan raja-raja tanah lainnya.
Ia juga pernah menggugat Pemkot Surabaya. Ia mempersoalkan kepemilikan kebun bibit seluas 2 hektare di dalam kota Surabaya.
Henry menang dalam gugatan itu. Tapi saya merayunya: Anda memang menang, tapi baiknya tanah kebun bibit itu Anda serahkan ke negara, ke Pemkot. Kalau tidak, Anda akan dimusuhi rakyat Surabaya.
Masyarakat sudah menganggap kebun bibit adalah fasilitas umum kota.
Henry mendengarkan pendapat saya. Ia diam sebentar. Menunduk. Lalu menyalami saya. "Saya akan serahkan tanah itu ke Pemkot," katanya.
Maka kebun bibit itu menjadi tidak masalah lagi. Di masa wali kota Risma, kebun bibit itu menjadi paru-paru kota yang rimbun.
Kejadian itu jauh sebelum saya sakit. Berarti juga jauh sebelum saya pindah ke Jakarta –untuk menjadi sesuatu itu.
Rupanya terlalu lama saya meninggalkan Surabaya. Pulang-pulang sudah banyak yang berubah. Teman-teman saya, para pengusaha itu, banyak yang bertengkar. Gajah pada lawan gajah.
Termasuk bagaimana pengusaha besar seperti Alim Markus (yang terkenal dengan iklan 'Cintailah Ploduk-Ploduk Indonesia') bertengkar hebat dengan pengusaha seperti Soekotjo. Juga mengenai tanah.
Saya menjadi heran.
Sampai ada yang pingsan di pengadilan.
Saya tertegun. Bagaimana bisa para pengusaha Surabaya yang dulu saya kenal sangat rukun dan kompak itu menjadi saling bertengkar.
Salah satu pertengkaran itu kini selesai. Tuhan yang menyelesaikannya. Henry sudah menang dengan lebih dulu menghadap Tuhan. Di sana ia bisa curhat lebih dulu kepada-Nya.
Di Adi Jasa itu ada pengusaha besar lain yang juga menunggu dimakamkan: Suwadji Widjaja, 77 tahun.
Ia adalah saudara tertua dari enam bersaudara pemilik pabrik sepatu yang sangat besar di Surabaya. Yang adiknya meninggal terkena Covid-19 awal bulan ini. Yang saya pun melayatnya secara drive-through (DI's Way edisi 8 Agustus 2020: Melayat Drive-Through).
Si Sulung ini sebenarnya juga terkena Covid-19. Ia masuk rumah sakit bersamaan dengan si adik. Keduanya memang aktivis Yayasan Xianyou, perkumpulan asal usul kampung halaman nenek moyang di Tiongkok. Mereka sering rapat bersama. Makan-makan bersama. Nyanyi-nyanyi bersama.
Ketika si adik meninggal dunia ia tidak tahu.
Dua minggu kemudian si sulung membaik. Covid-19 nya sudah dinyatakan negatif. Tapi belum bisa keluar dari RS. Masih ada sakit yang lain.
Akhirnya si sulung ini meninggal dunia juga. Bukan karena Covid-19. Itulah sebabnya jenazahnya bisa disemayamkan di Adi Jasa. Sampai dengan meninggal dunia ia tidak tahu bahwa adiknya sudah mendahuluinya.
Dari mesong itu saya masih harus ke kantor Harian DI's Way. Sampai habis magrib. Beberapa pekerjaan selesai.
Saya pun pergi ke acara ini: peresmian sebuah kafe. Yang lokasinya tidak jauh dari kebun bibit.
Yang membuat saya datang adalah pemilik kafe itu: Fuad Bernardi. Ia adalah anak laki-laki Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Nama kafenya unik: Cafe Historisma. Bisa banyak arti: bisa sebagai tempat bersejarah bagi Risma. Ada unsur 'story'. Ada unsur 'store'. Ada unsur 'Risma'.
Teras rumah yang dijadikan kafe itu memang bersejarah bagi Risma. Di rumah itulah Risma tumbuh sampai menjadi sarjana teknik lingkungan.
Itu rumah orang tua Risma. Yang awalnya pegawai pajak. Tapi sang ayah minta pensiun dini. Lalu menjadi pengusaha. Salah satu usahanya adalah jualan batu untuk eksterior. Karena itu sebagian eksterior kafe ini berupa tempelan-tempelan batu.
Rumah itu adalah bukti sukses usaha ayah Risma. Demikian juga rumah yang ditempati Risma sekarang. Risma memang tidak pernah mau tinggal di rumah dinas wali kota.
Waktu mahasiswa pun Risma sudah naik mobil. Yang dibelikan oleh ayahnyi. Dan sang ayah sangat menginspirasi Risma. "Sejak masih mahasiswa saya sudah mencari uang," ujar Risma saat memberi sambutan di pembukaan kafe itu. Yakni menjadi konsultan di perusahaan-perusahaan jasa arsitektur.
Meja gambar yang biasa dipakai Risma untuk bekerja, masih tersimpan di rumah itu. Sekaligus untuk alat belajar. Itu akan menjadi benda histori di Historisma Cafe. Termasuk meja belajar saat Risma masih SMA.
Gambar-gambar Risma juga banyak menghiasi dinding kafe itu. Bentuknya lukisan. Karya pelukis Rahmad Prihandoko.
Rumah itu sendiri sangat sederhana –untuk ukuran sekarang dan untuk ukuran rumahnya ayah seorang wali kota Surabaya dua periode.
Bentuknya seperti umumnya rumah model tahun 70-an. Lokasinya juga di daerah kelas tiga Surabaya. Bukan di daerah elite. Dekat pasar burung. Dua kios jualan bahan bangunan di seberang rumah itu adalah milik ayahnyi.
Luas tanahnya pun hanya sekitar 300 m2. Dengan status tanah yang masih 'surat ijo'. Risma menceritakan sudah mengurus untuk menjadi hak milik. Sudah diurus sejak beberapa tahun lalu. "Tapi tidak bisa. Peraturannya tidak membolehkan," ujar Risma di sambutannya itu.
Mengapa rumah itu tidak direnovasi agar lebih masa kini?
"Ayah saya berpesan agar rumah ini jangan diubah-ubah tanpa persetujuan beliau," ujar Risma. "Semua kayu di rumah ini adalah jati. Jatinya istimewa. Jati tua," tambahnyi.
Sang ayah sudah lama meninggal. Tapi ada cerita tersendiri mengapa Fuad diizinkan membuka kafe di situ. "Waktu Fuad masih berumur 10 tahun, Fuad saya ajak ke rumah ini. Untuk menengok ayah. Saat itulah ayah mengatakan rumah ini kelak biar untuk Fuad saja," ujar Risma.
Risma sendiri sejak awal sebenarnya ingin menjadi pengusaha. Dia sudah mantap. Sudah mulai merasakan besarnya penghasilan sebagai pengusaha.
Risma ingin seperti ayahnyi. Juga ingin seperti kakeknyi. "Kakek saya itu kiai tapi juga pengusaha," ujar Risma.
Tapi sang ibu menginginkan Risma menjadi pegawai negeri. Maka jadilah Risma pegawai negeri. "Saya ingin menyenangkan ibu. Saya juga ingin masuk surga," ujar Risma.
Apakah Fuad tidak ingin jadi calon wali kota menggantikannyi?
Kelihatannya Fuad punya minat di bidang politik. Ia sudah terjun ke ormas. Kini ia menjadi ketua Karang Taruna Surabaya.
Waktu dipancing-pancing wartawan soal pencalonannya itu Fuad juga tidak menepis. Bahkan tahun lalu ia sudah ngotot ingin menjadi calon anggota legislatif. Tapi gagal maju.
Dari acara peresmian kafe malam itu barulah jelas: pencalonan wali kota itu tidak mungkin.
"Fuad itu minta izin untuk menjadi caleg saja tidak saya izinkan," ujar Risma.
Risma sendiri sudah siap-siap menjadi pengusaha kecil. Setelah tidak jadi wali kota beberapa bulan lagi.
Itulah sebabnya Fuad hanya boleh bukan kafe di teras rumah itu.
Di dalam rumah kelihatannya akan dipakai Risma untuk usaha. "Saya suka batik," ujar Risma pada saya malam itu.
Ternyata wali kota Surabaya yang hebat itu begitu sederhana merencanakan hidupnya.
Jum at legi 28 August 2020
Oleh : Dahlan Iskan
Aniaya Korban Hingga Tewas, MKS (20) Akhirnya Diringkus Satreskrim Polres Pulang Pisau
Written By Nusantara Bicara on 27 Agu 2020 | Agustus 27, 2020
Pulang Pisau, nusantarabicara.co - MKS (20), akhirnya diringkus Satreskrim Polres Pulang Pisau, setelah sempat dua jam melarikan diri usai menganiaya korbannya Daniel (24) hingga meninggal dunia, Rabu (26/8/2020) pukul 15.00 WIB, di areal perkebunan kelapa sawit PT Graha Inti Jaya (GIJ) Desa Hanjak Maju Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng.
MKS diringkus Satreskrim Polres Pulang Pisau di area kandang ayam milik warga di Desa Hanjak Maju Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Rabu (26/08/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.

Kapolres Pulang Pisau AKBP Yuniar Ariefianto S.H., S.I.K., M.H. melalui Kasat Reskrim, Iptu John Digul Manra, S.E., M.H. membenarkan diringkusnya pelaku tindak pidana penganiayaan berat seperti disebutkan dalam pasal 351 ayat (3) KUHPidana tentang penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa korbannya.
Diterangkan Iptu Jhon Digul Manra, pelaku diringkus dalam selang waktu dua jam setelah kejadian di area perkebunan PT GIJ, pelaku berhasil diamankan di area kandang ayam milik warga Sambu, Desa Hanjak Maju tanpa perlawanan.
Awal kejadian pada saat pelapor Ahmad Holidin berprofesi sebagai pengawas yang biasa dipanggil pak Udin, sedang mengawasi karyawan bekerja memanen sawit di kebun, tiba–tiba pelapor mendengar ada teriakan yang berjarak sekitar kurang lebih 50 meter dari posisi pelapor.
Kemudian pelapor lari menuju ke arah sumber suara dan saat itu terdengar teriakan lagi memanggil pelapor, Pak Udin tolong Pak Udin, saat tiba di lokasi pelapor melihat saudara Daniel dalam posisi tertelungkup dan saudara Vasco dalam kondisi terluka pada bagian lengan sebelah kanan.
Menurut cerita pelapor Ahmad Holidin, saat itu dirinya menanyakan kepada saudara Vasco ada kejadian apa, kemudian di ceritakan saudara Vasco saudara Daniel di tusuk menggunakan tojok (alat tusuk buah sawit) oleh saudara MKS dan pada saat pelapor datang langsung melarikan diri.
Selanjutnya pelapor menghubungi petugas kepolisian yang kemudian korban di evakuasi oleh petugas kepolisian ke RSUD Pulang Pisau, akibat kejadian tersebut korban meninggal dunia.
“Untuk motif sementara, pelaku merasa kesal dan tersinggung kepada korban saat hendak diajak pulang oleh korban, tapi pelaku tidak mau menuruti,” ungkap Jhon Digul, Kamis (27/08/2020) pukul 11.30 WIB. (DtT/Eman)
Jelang HUT Polwan ke-72 tahun 2020, Polwan Polres Metro Jakarta Barat Berbagi Kasih Ke Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 2
Jakarta, nusantarabicara.co - Puluhan Polisi Wanita (Polwan) Polres Metro Jakarta Barat menyerbu Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 2 yang berlokasi di Jalan Cendrawasih Cengkareng Barat, Cengkareng Jakarta Barat, Rabu (26/08/2020).
Kedatangan personil Polwan berpakaian lengkap itupun sempat mengagetkan pengurus dan penghuni panti.
Kedatangan Polwan ini bukan untuk mengamankan aksi demo maupun mengamankan pelaku tindak pidana. Namun untuk menyalurkan sejumlah bantuan sosial dalam rangka HUT Polwan ke-72 tahun 2020 yang diperingati setiap tanggal 01 September.
Kabagren Polres Metro Jakarta Barat AKBP Rita Iriana mengatakan, bantuan yang diberikan berupa Beras, Susu, Biskuit, Energen, Pampers dan Masker.
"Bansos kita bagikan kepada Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 2 Jakarta Barat," ujar AKBP Rita.
Menurut Rita, kegiatan bakti sosial ini bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat, juga agar Polwan lebih solid dan bisa memposisikan diri baik sebagai abdi masyarakat juga sebagai Ibu atau Istri.
"Di samping itu, Polwan tetap bisa memberikan pengabdian terbaik kepada masyarakat secara maksimal dan optimal terlebih lagi dimasa pandemi Covid 19 ini," tuturnya.(Eman)
Jalan Darat
UNTUNG sudah ada jalan tol. Dari Surabaya ke Jakarta. Menjadi ada pilihan. Saya pun sudah tiga kali pulang-pergi lewat jalan itu. Sejauh 750 km. Terakhir hari Minggu siang lalu.
Di saat pandemi seperti ini banyak yang memilih ke Jakarta lewat tol. Merasa lebih aman –dari penularan Covid-19. Mereka juga tidak mau berhenti makan di rest area. Agar lebih terhindar dari kontak dengan orang lain.
Waktu melewati tol dari Surabaya sampai Solo, saya tidak merasa baru lagi. Sudah berkali-kali di sektor itu. Sampai hafal di mana harus waspada. Apalagi Surabaya-Madiun. Setiap pulang kampung ke Magetan tidak pernah lagi lewat jalan lama.
Tapi setiap lewat tol itu tetap saja saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi. Yang memprioritaskan pembangunan jalan tol di masa kepresidenannya. Tentu tanpa Pak Jokowi jalan tol itu akan jadi juga. Hanya saja mungkin lebih lama.
Izin-izin pembangunan jalan tol di sektor itu sudah keluar sejak zaman Pak Harto. Tapi macet karena krismon pada 1998. Banyak tanah yang sudah dibebaskan di zaman Presiden SBY. Termasuk tanah saya yang sekarang menjadi bagian dari bundaran Waru, dekat Surabaya. Yang nilainya jauh lebih kecil dari harga pembelian sebelumnya.
Tapi ya sudahlah. Untuk kepentingan umum.
Di sektor Surabaya-Solo ini saya harus memberikan pujian tinggi kepada kontraktor maupun pengawasnya. Terutama sub-sektor Madiun-Solo. Menurut perasaan saya, di sub-sektor inilah permukaan jalannya paling bagus. Saya bisa memacu kendaraan, maaf, sampai 160 Km per jam. Apalagi jalannya juga lebih sepi.
Di sub-sektor selanjutnya (Solo-Salatiga) juga bisa ngebut. Kualitas jalannya juga bagus. Saya ingin menyebut nama kontraktornya di dua sub-sektor ini. Tapi saya tidak tahu siapa.
Pun saya tidak tahu siapa pengawasnya. Biasanya pekerjaan kontraktor lebih bagus kalau pengawasnya juga bagus.
Sampai lepas Salatiga, menuju Semarang, saya masih berterima kasih kepada Presiden Jokowi. Tapi tidak bisa ngebut lagi. Banyak tikungan, tanjakan dan penurunan.
Saya sempat berterima kasih kepada perencana tol di wilayah ini. Di beberapa tempat disediakan tiga lajur. Tiga lajur itu penting untuk pengendara kendaraan kecil. Agar bisa melaju kencang. Di beberapa tanjakan di situ banyak truk yang berjalan lambat menyelip truk yang lebih lambat. Maka kendaraan kecil bisa memanfaatkan lajur tambahan itu untuk tancap gas.
Sampai Bawen saya berhenti berterima kasih kepada Presiden Jokowi. Saya ganti berterima kasih kepada Presiden SBY. Jalur Bawen-Semarang ini dibangun di zaman Presiden SBY.
Di kawasan pegunungan Ungaran ini terlihat banyak jalur khusus untuk mobil yang rem-nya blong. Teman semobil saya rupanya belum pernah tahu kegunaan lajur itu. Kok ada jalan exit tapi dibuat menanjak, lalu buntu.
Maka saya harus menjelaskan padanya: kalau di jalan yang menurun tadi ada mobil yang rem-nya blong sopir bisa memasukkan mobil ke lajur itu. Tanjakan di lajur itu akan membuat laju mobil (khususnya truk bermuatan berat) melambat. Lalu berhenti karena membentur ujung lajur darurat itu.
Di kawasan ini juga banyak jembatan panjang yang pilarnya harus sangat tinggi. Saya pernah turun sampai ke sungai itu saat jalan tol ini lagi dibangun oleh BUMN. Beberapa kali mobil saya tertancap di lumpur proyek. Yakni saat saya meninjau pekerjaan mereka.
Sampai di Semarang saya ganti mengucapkan terima kasih –kepada siapa ya? Kok saya lupa. Mungkin kepada Pak Harto. Atau Pak Habibie. Atau Gus Dur. Atau Bu Megawati. Yang jelas sebelum zaman Presiden SBY.
Inilah sektor yang amat padat. Hanya terdiri dari dua lajur. Jalannya naik dan naik. Banyak truk yang termehek-mehek di situ. Macet. Mungkin menunggu presiden setelah Pak Jokowi untuk mengatasinya.
Di sektor Semarang-Pekalongan saya kembali berterima kasih kepada Presiden Jokowi.
Di sektor ini saya bisa melihat ke kanan jalan. Ada pembangkit listrik raksasa sebelum masuk kota Batang. Di utara jalan.
Itulah PLTU pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi super-super-critical. Bikinan Jepang. Itu, juga PLTU pertama yang ukurannya terbesar di Indonesia. Satu unitnya menghasilkan listrik 1.000 MW.
Ada dua unit di situ. Berarti satu lokasi ini saja menghasilkan listrik 2.000 MW.
Itulah PLTU milik Boy Thohir –kakak Erick Thohir. Itulah pula proyek PPP (Public private partnership) pertama di Indonesia. Biayanya sekitar Rp 40 triliun. Izin PLN-nya ditandatangani oleh orang yang sekarang sudah bukan sesuatu lagi.
Ups... Itu bukan proyek 1.000 MW pertama di Indonesia. Ada PLTU lain yang meskipun memulainya belakangan tapi selesainya lebih dulu. Satu di Cilacap. Satu lagi di Banten. Masing-masing 1 unit, @1000MW. Teknologi dari Tiongkok.
Sejak itu kelistrikan di Indonesia memasuki tahap unit 1.000 MW.
Nah, setelah Pekalongan ini pengemudi harus waspada. Jalannya bergelombang. Sebagian kelihatannya akibat truk kelebihan muatan.
Di sektor ini juga harus melihat baik-baik: di setiap kali ada jembatan.
Sambungan antara badan jalan dan jembatan itu selalu bermasalah. Terasa badan jalannya turun. Lebih rendah dari konstruksi jembatan. Terlihat pula sambungan itu sudah selalu ditambal aspal. Tapi tetap saja tidak boleh ngebut. Penumpang yang di dalam mobil bisa terbang –nyundul atap mobil.
Sampai di Brebes kondisinya masih sama. Sampai di Cirebon masih sama. Tapi saya tetap harus mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi.
Mungkin juga sambil mengucapkan terima kasih kepada Presiden SBY. Di sektor ini di zaman Presiden SBY-lah terjadi penyelesaian kebuntuan. Yang saya sempat sewot: kenapa izin itu tidak dulu-dulu dicabut saja. Agar keesokan harinya BUMN bisa mengerjakannya.
Izin itu terlalu lama disandera pemegangnya. Tidak kunjung mau mengerjakan tapi juga tidak mau mengembalikan izin. Yang berwenang pun tidak mau mencabut –khawatir digugat ke pengadilan yang malah bisa lebih molor.
Sayang, saya bukan yang berwenang mencabut izin itu.
Akhirnya terjadilah transaksi. Izin itu harus dibeli. Enak banget pemilik izin itu. Jualan selembar kertas laku ratusan miliar rupiah.
Maka seandainya Presiden SBY dapat perpanjangan satu tahun masa jabatan jalan tol di sektor ini selesai juga.
Tapi ini memang rejeki Pak Jokowi.
Dari Cirebon ke Cikampek saya kembali bingung: harus berterima kasih kepada siapa. Mestinya kepada Pak SBY. Tapi baiklah saya berterima kasih kepada Pak Jokowi. Presiden Jokowi-lah yang meresmikan sektor Cirebon-Cikampek ini –hanya beberapa bulan setelah menjadi presiden.
Nah, setelah sampai di Cikampek saya harus kembali ingat kepada Pak Harto. Inilah jalan tol yang dibangun di zaman beliau. Yang diperlebar di zaman Bu Mega dan Pak SBY. Yang ditambah tol layang di zaman Pak Jokowi.
Begitu banyak Presiden yang harus diingat di sejarah jalan tol ini. Tapi saya juga maklum kalau banyak orang yang mengatakan Presiden Jokowi-lah yang membangun tol Surabaya-Jakarta.
Rejeki orang berbeda-beda.
27 August 2020
Oleh : Dahlan Iskan
157 Kilogram Ganja Berhasil Diamankan Di Solok Sumatera Barat
Jakarta, nusantarabicara.co - Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat untuk kesekian kalinya kembali mengungkap dan menggagalkan peredaan gelap narkoba lintas provinsi.
Kali ini aparat kepolisian berhasil mengungkap dan menggagalkan peredaan gelap narkoba jenis daun ganja di solok Sumatera Barat pada Rabu lalu, 19/08 /2020.
Dari hasil penangkapan tersebut petugas kepolisian berhasil mengamankan 7 karung besar dengan berat brutto 157 Kg dan meringkus 2 ( dua ) orang tersangka yaitu Pa ( 50 ) dan Ja ( 27 ), kedua tersangka terpaksa dilumpuhkan timah panas petugas lantaran saat hendak dilakukan penangkapan berusaha melawan petugas.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie S Latuheru, Sik Mengatakan bahwa pengungkapan ini merupakan hasil pengembangan atas pengungkapan dari pada kasus sebelumnya.
" Berawal dari Case pengungkapan sebelum nya yaitu Kasus Ganja Jaringan Lintas Sumatera yang terjadi bulan januari 2020 lalu di desa banjar lancar penyabungan timur Mandailing Natal Sumatera Utara " Ujar Kombes Pol Audie S Latuheru saat press conference melalui akun instagram @polres_jakbar, Rabu, 26/08/2020.
Dari hasil pengungkapan yang dilakukan bulan januari 2020 lalu petugas kami dilapangan berhasil mengamankan 3 orang tersangka dan barang bukti sebanyak 308 Kg Narkoba jenis daun ganja.
Dari hasil penangkapan tersebut kemudian kami mendalami nya kembali dan kembali kami berhasil menemukan ladang daun ganja siap panen dengan luas kurang lebih 10 hektar ucap Audie.
Kemudian, mendapati informasi dari jaringan sebelumnya bahwa akan adanya pengiriman narkotika jenis ganja yang sudah dipaket dari Panyabungan Mandailing Natal Sumatera Utara.
"Berkat informasi tersebut, anggota yang dipimpin langsung Kanit 2 AKP Maulana Mukarom, Sik bersama iptu Mivil Rivados, Sh dan team berhasil mengamankan satu unit truck yang didalamnya berisikan 157 kilogram ganja," papar Audie.
Sementara dalam kesempatan yang sama Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Kompol Ronaldo Maradona Siregar, Sik menjelaskan seperti yang disampaikan oleh pak kapolres Metro Jakarta Barat bahwa ini merupakan pengembangan dari kasus sebelumnya yang terjadi pada bulan Januari 2020.
Dari 8 bulan terakhir ini kami berhasil mengungkap beberapa modus peredaran gelap narkoba jenis daun ganja dari pengiriman melalui kurir, diselipkan melalui makanan jenis dodol ataupun dari jasa ekspedisi yang Muara nya mengarah kedaerah Utara Sumatera baik aceh maupun daerah Sumatera Utara.
" kami akan terus menggelorakam semangat dalam memerangi Narkoba Karena Narkoba merupakan musuh utama negara oleh sebab itu mari kita bersama sama dalam memerangi musuh negara ini yaitu narkoba" Papar nya.
Masih dikatakannya, dari pengungkapan ini, sebanyak 628 ribu jiwa yang terselamatkan.
"Tersangka kita jerat dengan Pasal 114 ayat (2) Sub 111 ayat (2) Juncto Pasal 132 UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika,"(Eman)
Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Apresiasi Jajaran Polres Pulang Pisau Atas Pengungkapan Kasus Kejahatan Seksual Terhadap Anak Di Bawah Umur
Written By Nusantara Bicara on 26 Agu 2020 | Agustus 26, 2020
Pulang Pisau, nusantarabicara.co - Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, memberikan apresesiasi kepada jajaran Polres Pulang Pisau, Polda Kalteng yang telah mengungkap kasus kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur yang terjadi di Kebun Sawit afdeling 11 blok M 43 PT. Suryamas Cipta Perkasa (SCP) 1 Desa Paduran Kecamatan Sebangau Kuala Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng.
"Hari ini saya memberikan apresiasi atas kinerja Polres Pulang Pisau dan jajarannya dalam mengungkap kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur dalam waktu kurang dari 24 Jam," ujar Arist, Selasa (25/08/2020).
Menurutnya, tidak berlebihan disebut dalam situasi darurat kejahatan terhadap anak, khususnya kejahatan seksual. Untuk itu pihaknya meminta peran semua element memeranginya.
"Dari peristiwa ini tentu kami apresiasi karena kerja cepat dari Polres Pulang Pisau. Apresiasi ini kami harapkan bisa mendorong jajaran Polri mengungkap secara detail dan penegakan hukum juga detail," tutupnya.(Eman)
Keluarga TikTok
YANG laki-laki lulus dengan predikat magna cum laude dari Harvard University, Boston. Yang perempuan lulus juga dengan predikat magna cum laude dari Trinity University Washington DC.
Mereka kawin.
Anak mereka, masih remaja, 15 tahun, jadi TikToker.
Mereka punya 4 anak. Yang pertama kembar. Claudia dan George. Cewek dan cowok. Yang cewek itulah yang kini top sebagai TikToker –khusus untuk menyerang Presiden Donald Trump. Serangan pada Trump itu ampun-ampun: khas remaja, tidak ada takutnya. Sangat brutal –sampai sungkan megutipkannya di sini.
Padahal ibu Claudia adalah orang penting di Gedung Putih: Kellyanne Conway, 54 tahun. Sang Mama juga dikenal sebagai pembela Trump yang mati-matian. Bahkan sang mama-lah yang menjadi ketua tim kampanye yang berhasil membuat Trump terpilih menjadi presiden pada 2016.
Kellyanne pun tercatat dalam sejarah sebagai konsultan wanita pertama yang berhasil menjadikan seseorang sebagai presiden Amerika. Itu karena Kellyanne berhasil memperbaiki citra Trump di mata wanita.
Kellyanne ini, kemudian meraih doktor ilmu hukum dari George Washington University.
Suaminyi, George Conway, lantas juga berhasil meraih gelar doktor ilmu hukum dari Yale University.
Ideal sekali. Sama-sama pintar. Sama-sama ahli hukum. Cantik dan ganteng.
Tapi keduanya berbeda kubu. Kalau sang istri menjadi pejabat penting di Gedung Putih, sang suami menjadi penghancur Gedung Putih.
Sang suami berhenti sebagai aktivis Partai Republik. Ia langsung mendirikan organisasi Lincoln Institute: khusus untuk menyerang Trump. Dengan misi utama jangan sampai Trump terpilih kembali menjadi presiden.
Si anak terjepit di tengah. Terutama Claudia.
Mereka tahu media menjadikan mama-papa mereka bulan-bulanan. Suatu saat Claudia masih bisa mengatakan 'mereka memang beda kubu, tapi mereka adalah suami istri yang hebat. Orang tua yang baik'.
Claudia minta agar media berhenti menghujat mereka –yang pro Trump menghujat bapaknyi, yang anti Trump menghujat mamanya.
Tapi Claudia akhirnya berubah. Tiba-tiba dia menjadi sangat anti-Trump. Bukan karena ikut bapaknyi. Dia ikut pikiran umum remaja Amerika.
Claudia pun sangat aktif di TikTok. Jadi TikToker yang populer.
Ayah maupun ibunya mencoba mengendalikan putri mereka. Tapi malah berontak. Kelihatannya orang tua Claudia sampai menyita ponsel Claudia. Terbukti Claudia sempat menulis: ini adalah TikTok terakhir.
Kita tidak tahu apa yang kemudian terjadi. Yang jelas seminggu kemudian Claudia kelihatan mendapatkan kembali ponselnyi. Claudia kembali jadi TikToker.
Minggu lalu sang ayah bikin pengumuman: ia mengundurkan diri dari Lincoln Institute. Bukan berarti mau pindah ke kubu Trump. Ia berhenti demi keluarga dan demi anak-anaknya.
Di hari yang sama, sang istri juga bikin pengumuman: mengundurkan diri dari Gedung Putih. Alasannya pun sama: demi keluarga dan anak-anak.
Sang suami awalnya berkarir di kementerian kehakiman. Lantas menjadi jaksa. Ia pernah menangani perkara-perkara penting. Karirnya terus menanjak. Ia termasuk dalam daftar pendek calon pejabat penting di kementerian kehakiman.
Tapi George Conway III ini pilih berhenti. Justru pilih jadi aktivis anti-Trump. Ia melihat kejujuran dan keadilan dalam bahaya.
Itu ia lihat jelas dalam proses impeachment terhadap Trump. Biarpun ia anggota Partai Republik, hukum dan kejujuran harus dijunjung tinggi. Bagaimana hukum bisa ditegakkan kalau saksi-saksi penting dilarang bersaksi di parlemen.
Misalnya, bagaimana saksi sepenting John Bolton tidak ngotot untuk bersaksi. Itu berarti ada kebenaran yang disembunyikan.
Sang suami punya orang tua unik. Ayahnya seorang pengusaha kontraktor listrik. Ibunya seorang wanita asal Filipina.
Sang istri, si Kellyanne, keturunan Jerman-Inggris-Irlandia. Dibesarkan di daerah pertanian di New Jersey –antara New York dan Washington DC. Waktu umur 3 tahun orang tua mereka bercerai. Sang anak dibesarkan ibunyi lewat penanaman budaya kerja keras.
Di Amerika orang tidak sekadar kerja keras, tapi berbudaya kerja keras. Dan budaya itu ditanamkan sejak kecil.
Dalam kasus Kellyanne budaya kerja keras itu ditanamkan lewat pertanian. Keluarga ini menanam blackberry. Meski remaja wanita, Kellyanne lantas bisa menjadi petani blackberry yang andal. Bahkan dia terpilih sebagai 'Miss Blackberry' di New Jersey. Dia memang cantik.
Setelah lulus universitas, Kellyanne mendirikan usaha di bidang konsultan politik. Sekaligus penyelenggara polling. Kekhususan usahanya adalah: perilaku pemilih wanita.
Setelah menjadi konsultan politikus tingkat lokal dan calon anggota DPR, Kellyanne menjadi konsultan Capres Ted Cruz, lawan Trump di tingkat pendahuluan.
Budaya kerja keras yang terbentuk di pertanian blackberry terus dia bawa ke lahan politik. Itulah kunci suksesnya.
Waktu Ted Cruz mundur di tengah jalan, mulailah kubu Trump memintanya bergabung.
Sampai kemudian membuat sejarah itu. Semua pejabat tinggi di Gedung Putih harus mempunyai kode rahasia. Kellyanne memilih kata 'berry' sebagai kode rahasianya.
Sebentar lagi 'berry' tidak lagi di Gedung Putih.
Kini semua berlalu.
Suami-istri ini memilih meninggalkan hiruk-pikuk politik.
Kellyanne bisa membayangkan betapa besar lubang yang dia tinggalkan di Gedung Putih. Apalagi Pilpres tinggal 3 bulan lagi.
Tapi Kellyanne tidak memilikirkan lubang itu. Dia hanya tidak mau lagi lihat postingan TikTok Claudia yang kian ganas. Terakhir Claudia mem-posting kata-kata yang menggetarkan hati Kellyanne: perkawinan orang tua saya sudah gagal.
Mulai 1 September nanti Kellyanne akan bersatu kembali dengan suami di rumah saja. Mereka akan mengurus anak-anak saja. Yang semuanya memang sudah mulai meningkat remaja.
"Sampai musim dingin depan pun anak-anak masih harus sekolah dari rumah," ujar Kellyanne. "Anak-anak perlu bimbingan keluarga," tambahnya.
Kalau saja sebuah film, maka temanya adalah: TikTok telah membuat keluarga bersatu kembali.
Rabu 26 August 2020
Oleh : Dahlan Iskan
Rudal Palsu
Written By Nusantara Bicara on 25 Agu 2020 | Agustus 25, 2020
INI jangan dipercaya penuh. Meskipun yang bicara ini orang terkenal: Michael Morell dan Laksamana James A. Winnefeld. Jabatan lama mereka pun tidak kepalang tanggung: deputi badan intelijen Amerika: CIA.
Menurut mereka Tiongkok akan menyerang Taiwan pada akhir Januari tahun depan. Itu berarti lima bulan lagi. Tiongkok, kata mereka, akan menguasai Taiwan hanya dalam waktu tiga hari.
Pendapat itu mereka tulis di Institute Naval Amerika, satu lembaga swasta yang dekat dengan angkatan laut minggu lalu. Serangan Tiongkok itu akan dimulai tanggal 18 Januari petang. Di tanggal itu Amerika lagi setengah vacum: presiden baru sudah siap-siap dilantik dan presiden lama sudah siap-siap menyerahkan jabatan.
Langkah pertama Tiongkok adalah menyerang sistem cyber Taiwan. Terutama yang terkait dengan pembangkit listrik dan telekomunikasi. Dengan begitu maka seluruh listrik akan padam. Hubungan telepon juga terputus. Demikian juga internet.
Langkah itu, tulis mereka, langsung diikuti oleh blokade udara dan laut. Dan di hari ketiga teritorial darat Taiwan dikuasai. Gubernur baru provinsi Taiwan diangkat di hari ketiga itu.
Anda percaya?
Sulitlah menilai publikasi seperti itu. Bisa saja itu benar. Bisa jadi punya tujuan lain: justru yang akan terjadi itu jangan sampai terjadi.
Tapi Tiongkok memang tidak pernah mundur dalam soal Taiwan. Upaya penggabungan Taiwan harus diusahakan –kalau perlu dengan kekerasan. Begitulah amanat konstitusi Tiongkok.
Tinggal waktunya kapan.
Selama ini Tiongkok memilih jalan damai. Sambil berharap partai yang pro-Tiongkok menang pemilu di Taiwan.
Memang partai Koumintang pernah menang. Tapi kalah lagi. Harapan agar Koumintang dominan tidak pernah terjadi.
Tahun lalu sempat ada harapan lagi. Yakni ketika setahun sebelumnya partai pro-Tiongkok itu memenangi Pilkada serentak di sana. Sudah dipastikan Capres pro Tiongkok pun akan menang di Pilpres 2019.
Tak disangka muncullah huru-hara di Hongkong. Sentimen anti-Tiongkok menguat lagi sampai ke Taiwan. Capres yang diharapkan Tiongkok itu kalah. Incumbent yang pro-kemerdekaan Taiwan menang lagi.
Amerika juga terus menampakkan dukungannya pada Taiwan. Itu terbaca dengan sangat nyata. Mulai penjualan senjata, patroli angkatan perang sampai pertukaran kunjungan pejabat tinggi.
Taiwan pun sudah mengesahkan peraturan yang membolehkan China Airlines berubah nama menjadi Taiwan Airlines.
Langkah Taiwan kian nyata menuju ke kemerdekaan.
Di Taiwan masyarakatnya terbelah tiga: ada yang pro-penyatuan dengan Tiongkok, ada yang pro-kemerdekaan, dan ada yang pilih status mengambang seperti sekarang.
Tiongkok terus memonitor kelompok mana yang terus menguat. Huru-hara Hongkong jelas-jelas memperkuat kelompok pro-kemerdekaan.
Maka Tiongkok pilih 'membereskan' dulu Hongkong. Sejauh ini reaksi keras Barat ternyata tidak terlalu berat.
Kuncinya memang di Amerika. Termasuk apakah Tiongkok berani menyerbu Taiwan. Secara militer kekuatan Amerika jauh di atas Tiongkok.
Amerika memiliki 11 kapal induk –sembilan di antaranya aktif. Tiongkok baru punya dua buah. Itu pun yang nomor 2 baru selesai dibuat tahun lalu.
Tiongkok baru bisa menang kalau bisa menghancurkan kapal-kapal induk itu. Tapi mana mungkin. Kapal itu dilindungi senjata anti serangan apa pun.
Maka yang muncul adalah debat kelas warung. Anggap saja ini humor di awal pekan:
A: Gampang menghancurkan kapal induk Amerika itu.
B: Tidak mungkin. Semua rudal Tiongkok dihancurkan sebelum mencapai kapal induk.
A: Seberapa banyak senjata anti-rudal di kapal induk itu.
B: Bisa 2000-an.
A: Tiongkok bisa bikin rudal penghancur 2500.
B: Itu akan sangat mahal.
A: Tiongkok bisa bikin yang palsu. Setelah senjata anti-rudalnya habis untuk menembak yang palsu barulah yang asli diluncurkan.
24 August 2020
Oleh : Dahlan Iskan
Vaksin Merdeka
BERITA baik minggu ini datang dari Hainan. Menteri BUMN Erick Thohir dan Menlu Retno L.P. Marsudi terbang ke kota Sanya. Itulah 'Pantai Kuta'-nya pulau Hainan. Di situ mereka bertemu Menlu Tiongkok Wan Yi. Perjanjian awal pun ditandatangani: Indonesia bisa membeli 50 juta ampul vaksin Covid-19 dari Sinovac pada Januari 2021.
Memang, berita media tidak rinci: apa yang disebut membeli 50 juta ampul itu. Bukankah Bio Farma Bandung bisa memproduksi sendiri –berdasar perjanjian dagang antara Sinovac dengan Bio Farma.
Kemungkinan Indonesia ingin lebih cepat mendapat vaksin itu. Tanpa menunggu Bio Farma. Yang baru bisa berproduksi setelah hasil tes klinis tahap 3 disahkan BPOM.
Di Tiongkok uji klinis tahap 3 itu sudah dilakukan lebih dulu. Tiongkok sudah bisa memproduksinya lebih awal. Ketika yang 50 juta itu habis dipakai tepat ketika Bio Farma sudsh diizinkan mulai memproduksi.
Saya memperkirakan seperti itu.
Kemungkinan lain, selama ini uji klinis tahap 3 di Bandung itu belum disertai perjanjian dagangnya. Maka di pertemuan Hainan itulah Bio Farma mulai mendapat hak memproduksi 50 juta. Juta-juta berikutnya akan dibicarakan kemudian. Terutama berapa yen yang harus dibayar Bio Farma ke Sinovac untuk setiap satu juta ampulnya.
Kemungkinan yang mana pun tidak ada masalah. Saya anggap itu sebagai langkah cepat yang harus dilakukan.
Ups... Akhirnya saya mendapat konfirmasi dari Bio Farma. Kemarin. Ternyata kemungkinan pertama itu yang benar. Pembelian 50 juta unit itu semata-mata karena di sana sudah boleh diproduksi. Sedang untuk bisa produksi di Indonesia masih harus menunggu hasil uji klinis tahap 3 yang di Bandung itu. Juga masih harus menunggu izin edar dari BPOM.
Berarti akan ada kiriman 50 juta unit vaksin langsung dari Tiongkok. Kiriman itu, menurut Iwan Setiawan, dalam bentuk bulk. Bukan dalam bentuk botol-botil kecil.
Iwan adalah kepala departemen komunikasi Bio Farma. Kiriman itu dilakukan secara bertahap mulai tiga bulan lagi. "Di November 10 juta unit. Desember 10 juta. Januari, Februari dan Maret masing-masing 10 juta," ujar Iwan kemarin.
Setelah vaksin itu tiba di Bandung, Bio Farma melakukan pembotolan dan seterusnya. "Jadi akan ada untuk komponen dalam negerinya," ujar Iwan.
Bio Farma, katanya, baru akan memproduksi sendiri setelah uji klinik tahap 3 selesai dievaluasi dan dinyatakan berhasil.
Maka membeli dulu dari Tiongkok itu saya anggap langkah yang sigap. Saya salut tim Erick Thohir mampu menemukan jalan kuda itu. Dirut Bio Farma sendiri sampai hari ini masih di Tiongkok. Untuk bisa bertemu langsung Sinovac di tengah pandemi.
Pertemuan dua menteri Indonesia dengan Menlu Tiongkok sendiri memilih tempat di Hainan. Pilihan yang tepat. Hainan hanya 3,5 jam terbang langsung dari Jakarta. Dengan pesawat carter. Mereka bisa langsung balik ke Jakarta hari itu juga. Tanpa harus bermalam di sana.
Gerak cepat itu memang menjadi ciri khas orang seperti Erick Thohir.
Apalagi pemerintah sudah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan antara 4,5 sampai 5 persen. Angka yang sangat optimistis. Saya sampai terkaget-kaget.
Berarti prioritas vaksinasi nanti harus dikaitkan dengan sektor-sektor ekonomi: para karyawan pabrik, para pramugari dan awak angkutan, komunitas pasar, dan seterusnya.
Siapa pun yang diprioritaskan tetap saja baik untuk semua. Dengan 40 juta orang yang akan divaksinasi berarti potensi penularannya juga turun.
Sejauh ini isu negatif yang sempat ramai sudah reda. Tidak ada lagi isu halal-haram. Tanpa harus terjadi caci-maki.
Pun reda sendiri isu 'kok rakyat jadi kelinci percobaan' –mengapa tidak pemimpinnya. Seperti Presiden Duterte di Filipina. Atau anak perempuan Presiden Putin di Rusia. Terutama setelah Menteri Erick Thohir memberi keterangan tidak mau jadi relawan uji klinis. Padahal Erick tidak mungkin jadi relawan. Tempat tinggalnya tidak di Bandung –harus dekat dengan Bio Farma yang pusatnya di Bandung.
Maka tepat sekali ketika Gubernur Jabar Ridwan Kamil, cepat memadamkan isu itu. Ia langsung mendaftar jadi relawan. Demikian juga Pangdam Siliwangi dan Kapolda.
"Saya mendapat giliran suntik tanggal 25 Agustus," ujar Ridwan Kamil ketika saya telepon kemarin. Berarti Selasa lusa.
Gubernur merasa sudah mendapat penjelasan lengkap mengenai konsekuensi menjadi relawan. Termasuk harus menjalani dua kali suntikan. Ia merasa aman-aman saja.
Kenapa harus dua kali? "Karena vaksin ini bukan dari virus Covid-19 yang dilemahkan, tapi dari virus yang dimatikan," katanya. Itulah penjelasan yang ia terima. Maksudnya: vaksin ini lebih aman.
Sejauh ini di Tiongkok sendiri belum ditemukan efek negatif dari vaksin ini.
Berarti Bio Farma nanti harus memproduksi dua kali lebih banyak dari jumlah orang yang harus divaksinasi.
Kalau pun Erick kini juga lagi bicara dengan dua perusahaan vaksin Tiongkok lainnya, bukan berarti meragukan Sinovac. Itu semata-mata melihat kemampuan produksi pabrik vaksin. Yang tidak akan sebesar keperluan seluruh dunia.
Bio Farma bukan baru sekali ini bekerjasama dengan Sinovac. Di program vaksinasi polio, misalnya, Bio Farma juga bekerjasama dengan Sinovac.
Saham Sinovac, yang sudah lama go public di pasar modal Nasdaq New York, mengalami kenaikan besar bukan di vaksin Covid-19 ini, tapi saat mulai memproduksi vaksin hepatitis A dan B dulu. Sedang nama Bio Farma ngetop saat memproduksi vaksin flu burung.
Kini semua orang memang menunggu vaksin Covid-19 itu. Apalagi kalau melihat berita Harian DI's Way kemarin: kini di Beijing tidak wajib lagi pakai masker. Rasanya di bulan Agustus ini justru orang Beijing yang merdeka.
23 August 2020
Oleh : Dahlan Iskan
Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Barat Ungkap Peredaran Ganja Lintas Provinsi Di Solok Sumatera Barat
Jakarta, nusantarabicara.co - Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Barat kembali mengungkap peredaran narkoba jenis ganja lintas provinsi di Solok Sumatera Barat.
Dari penangkapan tersebut ada 2 ( dua ) orang yang berhasil diamankan yaitu seorang sopir dan kernet mobil truck dan saat penggeledahan ditemukan 7 karung yang berisi ratusan kilogram narkoba yang diduga jenis daun ganja.
Ketika dikonfirmasi, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Kompol Ronaldo Maradona Siregar membenarkan pengungkapan tersebut.
"Iya benar, kami kembali berhasil mengungkapkan peredaran narkoba jenis ganja yang dipimpin Kanit 2 AKP Maulana Mukarom," ujar Ronaldo, Selasa (25/08/2020).
Sementara, Kanit 2 AKP Maulana Mukarom mengatakan, pengungkapan tersebut merupakan hasil pengembangan pengungkapan sebelumnya pada bulan Januari di Mandailing Natal Sumatera Utara dengan total barang bukti 308 Kilogram narkotika jenis ganja dan pemusnahan ladang 6 Hektar ganja di desa Banjar Lancar Madina Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
Namun pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih rinci terkait pelaku dan barang bukti yang diamankan.
"Saat ini tersangka beserta barang bukti sudah kami amankan. Untuk lebih jelasnya akan kami sampaikan nanti saat release Live Streaming melalui akun resmi instagram @polres_jakbar ," tutupnya.(Eman)
Setubuhi Anak Dibawah Umur, JMT Diciduk Polres Pulang Pisau Untuk Mempertanggung Jawabkan Perbuatannya
Pulang Pisau, nusantarabicara.co - Polda Kalteng mengamankan seorang pria, Junris Mateos Tobe Bin Lukas (26), warga Perumahan Karyawan PT. BSG blok L 25 desa Tahai Jaya Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau Propinsi Kalimantan Tengah, beberapa waktu lalu.
Pria ini diamankan berdasarkan laporan dari warga bahwa telah menyetubuhi ISL (12) dilokasi kebun sawit afdeling 11 blok M 43 PT. Suryamas Cipta Perkasa (SCP) 1 Desa Paduran Kecamatan Sebangau Kuala Kabupaten Pulang Pisau.
Hal itu diketahui setelah korban menceritakan kejadiannya kepada pelapor yang merupakan ibu korban bahwa ia telah disetubuhi Junris Mateos Tobe di dilokasi kebun sawit afdeling 11 blok M 43 PT. Suryamas Cipta Perkasa (SCP) 1 Desa Paduran Kecamatan Sebangau Kuala, Sabtu (18/04/2020) sekitar pukul 07.00 WIB.
Kapolres Pulang Pisau AKBP. Yuniar Ariefianto, S.H., S.I.K., M.H. membenarkan, pihaknya mengamankan seorang pria yang diduga melakukan tindak pidana persetubuhan dengan anak dibawah umur Selasa (25/08/2020) siang.
Kejadian ini berawal pada saat Ibu korban sedang sakit, kemudian pekerjaannya digantikan oleh korban di afdeling 11 blok M 43 PT. Suryamas Cipta Perkasa (SCP) 1, setelah pulang bekerja korban mandi dan saat itu juga korban pergi dan korban tidak kembali pulang, keesokan harinya ada yang melihat bahwa korban berada di Desa tahai, setelah itu korban di jemput oleh pelapor untuk pulang ke rumah.
Selanjutnya, korban menceritakan bahwa telah disetubuhi Junris dilokasi kebun sawit afdeling 11 blok M 43 PT. Suryamas Cipta Perkasa (SCP) 1 Desa Paduran Kecamatan Sebangau Kuala, pelapor tidak terima dan melaporkan ke Polsek Sebangau Kuala.
Saat ini, pelaku beserta barang bukti berupa baju dan celana juga sudah diamankan di Polres Pulang Pisau untuk proses hukum lebih lanjut. Beberapa saksi juga sudah dimintai keterangan oleh penyidik unit Perlindungan perempuan dan anak (PPA) Satreskrim Polres Pulang Pisau.
"Pelaku akan kami jerat pasal 81 ayat (2) Undang-undang RI nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 01 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas undang-undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda 5 milyar rupiah," pungkasnya. (DtT/Eman)
Berhasil Ungkap Kasus Dengan Cepat, Mapolres Metro Jakarta Barat Dapat Apresiasi Masyarakat
Jakarta, nusantarabicara.co - Suasana Pemandangan Mapolres Metro Jakarta Baratpagi ini ada yang tampak berbeda padahal tidak ada kegiatan resmi maupun acara lainnya.
Nampak beberapa karangan bunga berdiri tegak menghiasi dihalaman Mapolres Metro Jakarta Barat, Selasa 25/8 /2020.
Setelah ditelusuri ternyata karangan bunga tersebut sengaja dikirim oleh masyarakat atas kinerja keberhasilan Polres Metro Jakarta Barat yang telah berhasil mengungkap kasus dengan cepat
Dari salah satu karangan bunga tersebut berisi ucapan "Terima Kasih Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie S Latuheru, Sik dan seluruh jajaran sat reskrim telah menemukan Florensia Wijaya dengan Cepat Top banget !" dan karangan bungan lainnya berisi ucapan " Terima Kasih Kasat Reskrim Kompol Teuku Arsya Khadafi, Sh, Sik, M. si beserta Subnit Jatanras Polrestro Jakarta Barat Telah Menemukan Florensia Wijaya dengan Segera,,,, Luar Biasa ! " tampak tertulis dalam karangan bunga tersebut dari Masyarakat yang menamakan dirinya Pempek Funny.
Saat dikonfirmasi Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Barat Akp Kasranto mengatakan membenarkan adanya pengiriman karangan bunga tersebut
" Karangan Bunga tersebut dikirim dari masyarakat, baru tadi pagi tiba dan langsung di tempatkan di halaman Polres Metro Jakarta Barat" ujar Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Barat Akp Kasranto
Seperti diketahui beberapa waktu lalu diberitakan Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat berhasil menemukan keberadaan Wawan (41) pembawa kabur anak di bawah umur berusia 14 tahun berinisial F.
Hal itu disampaikan Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie S Latuheru saat press Reales melalui live streaming di Mapolres Metro Jakarta Barat.
Audie mengungkapkan, sat reskrim polres metro jakarta barat dibawah pimpinan kasat reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi dan kanit krimum Dimitri Mahendra bersama team berhasil menangkap tersangka Wawan di Sukabumi Jawa Barat.
Dalam pelariannya, tersangka sempat berpindah-pindah tempat mulai dari pelariannya ke daerah Bekasi lalu ke Subang kemudian balik lagi ke Bekasi.
“Pelarian terakhirnya, tersangka sempat menginap di rumah salah satu saudaranya di Sukabumi, kemudian anggota yang sudah menyelidikinya berhasil menangkap W,” ungkap Audie
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, adapun modus operandi tersangka dengan mendekati korban lalu membujuknya untuk bersetubuh dan bejanji akan menjadikan istrinya dan bertanggung jawab atas kehamilan korban.
“Tersangka ini masih tetangga korban. Tersangka mendekati korban yang masih di bawah umur kemudian mengajak untuk melakukan hubungan badan hingga korban hamil,” terang Arsya.
Masih dikatakannya, barang bukti yang diamankan antaranya satu buah kaos, satu buah bra, satu buah celana dalam dan satu buah celana.
“Tersangka kita jerat Pasal 81 UU nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak,” katanya.
Sebelumnya, seorang gadis remaja berinisial F (14 tahun) dibawa kabur oleh laki-laki berinisial Wawan. Sebelum dibawa kabur, Wawan menghamili F hingga melahirkan bayi pertama.
Wawan juga sempat akan dilaporkan R, ibu dari F terkait dugaan kekerasan seksual anak di bawah umur.
Namun hal itu urung dilakukan lantaran orang tua korban khawatir yang saat itu anaknya dalam kondisi hamil dan kelak berstatus janda, sehingga R menyelesaikan persoalan Wawan secara kekeluargaan.
Namun itikad baik tidak dilakukan Wawan hingga akhirnya ibu korban melaporkan kepada pihak berwajib.(Eman)