30 Jun 2021

Dansatgas Pamrahwan Yonif 751 Kunjungi Distrik Bolakme Kabupaten Jayawijaya

Papua, nusantarabicara.co - Komandan Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Dansatgas Pamrahwan) Batalyon Infanteri Raider Khusus 751/Vira Jaya Sakti (Yonif RK 751/VJS) Letkol Inf Dedy Dwi Cahyadi, S.I.P. mengunjungi wilayah Distrik Bolakme, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (30/6/2021).

Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, merupakan salah satu wilayah penugasan bagi Prajurit Satgas Pamrahwan Yonif 751/VJS selain Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Yahokimo, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Nduga.

Dansatgas mengatakan bahwa menciptakan dan menumbuhkan keserasian sosial karena adanya keberagamaan mulai dari etnis, sub etnis, adat-istiadat, kelompok, bahasa, dan bahkan sistem kepercayaan ditambah dengan keragaman agama serta keberagaman adalah keniscayaan bagi masyarakat Indonesia yang bersifat alamiah dan merupakan sumber kekayaan bangsa Indonesia sejak nenek moyang kita dulu.


Secara historis keberagaman di Indonesia sudah ada sejak dahulu kala dan secara eksistensi keberagaman itu dikonkritkan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.  “Keunikan dalam tiap-tiap wilayah daerah khususnya Papua kita wajib mengedepankan pola interaksi sosial yang berlangsung dinamis dan karena itu pola tersebut dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi-kondisi tertentu, mulai nilai dari yang paling serasi (asimilasi) sampai pada kurang serasi (konflik),” ungkap Dansatgas.

Menurut Dansatgas melihat beragam permasalahan yang ada di wilayah Papua hendaknya kita selalu mengutamakan pendekatan mediasi, komunikasi dan interaksi yang efektif, sehingga keserasian dan keharmonisan hidup masyarakat dan TNI yang sedang melaksanakan tugas dapat terwujud dengan baik. “Masyarakat yang tumbuh dan besar dari masyarakat harus dapat memahami kendala dan kesulitannya agar tercipta kondisi yang aman, damai juga harmonis,” tutupnya. (Pen Satgas Yonif 751/VJS)

Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Wilayah Lanny Jaya

Lanny Jaya-Papua, nusantarabicara.co -; Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS di Papua wilayah Kabupaten Lanny Jaya mengikuti Apel Gelar Pasukan dalam rangka kesiapan menghadapi tanggal 1 Juli. Lettu Inf Gerrydion Aritonang selaku Danki Satgas Pamrahwan wilayah Tiom Kabupaten Lanny Jaya mengambil bagian dalam apel tersebut, Rabu (30/6/2021).

Apel Gelar Pasukan juga melibatkan unsur TNI-Polri dan pihak terkait lainnya dengan maksud sebagai upaya antisipasi kegiatan berupa aksi unjuk rasa, pengibaran bendera bintang kejora, kegiatan jumpa pers dan ibadah syukur.

Kapolres Lanny Jaya AKBP Suroso selaku Pimpinan Apel Gelar Pasukan menghimbau masyarakat di Lanny Jaya tetap menjaga Keamanan dan Ketertiban (Kamtibmas), terutama  menjelang HUT  Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang diperingati 1 Juli setiap tahunnya dan mencegah masuknya ideologi Papua Merdeka di wilayah Kabupaten Lanny Jaya. “Saya himbau supaya masyarakat menjaga Kamtibmas, kedamaian, agar situasi aman dan kondusif di Kabupaten Lanny Jaya,” ucapnya.

Sementara itu, Dansatgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS Letkol Inf Dedy Dwi Cahyadi, S.I.P. mengatakan, seluruh komponen yang ada dapat menjaga Papua dari perbuatan anarkis juga mencegah penyebaran berita bohong alias hoaks, yang dapat memicu konflik di tanah Papua. Selain itu, Satgas Pamrahwan juga mendukung proses hukum kepada para pelaku keributan atau anarkis.

“Yang utama kita sebagai umat Tuhan wajib menjaga Papua dengan menghadirkan rasa aman dan damai serta sama-sama menjaga Kamtibmas. Kedamaian di tanah Papua adalah kedamaian kita bersama sebagai umat beragama,” ungkap Dansatgas Pamrahwan.

“Dapat dikatakan kedamaian itu adalah kedamaian untuk diri kita dan lingkungan masyarakat, sehingga mari jaga semua itu dan hidup rukun serta damai dalam kasih dan penyertaan Tuhan,” tutupnya. (Pen Satgas Yonif 751/VJS)

Begini Pesan Anwar Albatawi Patuhi Prokes Jaga Keluarga Jaga Kondisi

 Jakarta, nusantarabicara.co - Hari Jakarta Ibukota Jakarta yang biasanya di sambut meriah warga DKI Jakarta tiap tanggal 22Juni setiap Tahun nya kini di usia yang 494 Hari jadi Kota Jakarta di sambut wabah pandemi Covid 19 yang ke 2 kali nya.

Melihat hal ini Budayawan Betawi "Anwar Al Bhatawi menyampaikan pendapat nya "di HUT DKI yang ke 494 saya atas nama Budayawan Seni Betawi mengucapkan selamat ulang tahun kepada kota  yang kita cintai ini semoga Jakarta tetap kokoh timbul persaudaraan antar sesama nya makin kuat hingga pada akhirnya timbul kebersamaan dan tepo saliro yang benar-benar kuat antar warganya ."papar Anwar saat di temui di DPP FORKABI, Kebon Jeruk Jakarta Barat (29/6/2021).

"Jakarta lagi di kepung wabah Pandemi yang saat ini melambung tinggi, menyikapi wabah yang terus meningkat ini semoga Jakarta bisa kembali merajut keterpurukan nya dan pada akhirnya pemerintah kota Jakarta yang seperti hal nya telah  menjadikan selogan Jakarta "Bangkit di Ulang Tahun nya sebuah motivasi  kepada Jakarta untuk bangkit."papar Anwar.

"Artinya ketika kita di dera oleh wabah saat nya kita bangkit kembali jangan  berserah diri kepada masalah yang terjadi tapi kita kembalikan menjadi  insan yang agamis,terus mengolah diri kita  kembalikan menjadi insan yang lebih baik lagi  ,mana kala warga Jakarta  kuat hingga mampu kembali bangkit menata kehidupan kedepan.

"wabah ini hanya jadi bagian dari kehidupan yang harus sama-sama kita lewati,masyarakat Jakarta yang secara kebudayaan kuat, baik itu dari sisi tradisi dan keagamaan nya saya yakin pada masa nya Jakarta  akan kembali bangkit dan menata kehidupan kembali dan menjadi mescusuar Nusantara ."katanya.

Jakarta yang dalam kondisi terkepung covid 19 Anwar AlBhatawi meminta kepada seluruh warga DKI Jakarta agar tidak  panik,bila panik maka imudalam diri kita akan menurun,tetap patuhi Protokol Kesehatan dengan terus terapkan 5M. Budayawan Betawi yang juga pendiri Pencak Silat Astrabi ini pun berpesan kepada Budayawan Betawi lain nya agar tidak meremehkan Covid 19 dan ia pun berpesan pada warga DKI agar segera di Vaksin.(Ahmad Fauzi/Zipau)

Komunis Kucing

 


Rabu 30 June 2021

Oleh : Dahlan Iskan


NEGARA yang tergolong paling gagal di dunia adalah negara komunis: Kuba, Venezuela, Korea Utara. Negara yang paling berhasil di dunia sekarang ini adalah negara komunis: Tiongkok. Negara yang majunya biasa-biasa saja juga negara komunis: Vietnam dan Kamboja.

Di luar komunis banyak juga negara yang berhasil, yang biasa-biasa saja, dan yang tidak berhasil. Keberhasilan Tiongkok itulah yang dirayakan besar-besaran tanggal 1 Juli besok –tepat 100 tahun Partai Komunis Tiongkok.

Perayaannya sudah dilakukan sejak seminggu lalu. Di semua kota, di malam hari, mirip kota borjuis: gemerlap diguyur cahaya. Itulah komunisme Tiongkok: musuh ideologinya justru menjadi salah satu pilar ideologinya.

Bisnis –musuh utama komunisme di masa silam– telah menjadi salah satu dari empat sokoguru komunisme Tiongkok. Buruh –satu-satunya sokoguru di masa awal komunisme– tetap menjadi salah satu sokoguru. Tapi sudah ditambah sokoguru baru: petani. Belakangan ditambah pengusaha. Terakhir, 10 tahun lalu, ditambah ilmu pengetahuan.

Saya sendiri bingung: kalau sokogurunya buruh, tani, pengusaha, dan ilmu pengetahuan, mengapa masih disebut komunis.

"Tidak peduli kucing itu hitam atau putih. Yang penting bisa menangkap tikus."

"Menjadi kaya itu mulia."

Dua prinsip Deng Xiaoping itulah yang pada dasarnya ideologi baru Komunis Tiongkok. Pendiri komunis, Karl Mark, bisa bangun dari kuburnya kalau ada yang yang bisa mengunggah dua kalimat itu ke Twitter di alam kubur.

Kucing tidak peduli warna itulah yang bisa membuat Tiongkok seperti sekarang. Mereka pun bisa merayakan 100 tahun Partai Komunis Tiongkok dengan raihan prestasi besar. Itu inspirasi yang baik untuk panitia 100 Tahun Kemerdekaan Indonesia, 2045.

Memang, apa pun yang ''ter'' kini ada di Tiongkok: Yang tercepat memberantas kemiskinan, tercepat pertumbuhan ekonomi, terbanyak jalan tol, terbanyak kereta cepat, terbanyak bandara baru, dan apa saja. Sampai ke kemampuannya mendarat di bulan dan bahkan di planet Mars.

Semua itu sudah banyak diceritakan. Saya hanya akan memaparkan satu ini:  Bagaimana di Tiongkok satu sungai saja –hanya satu sungai– bisa menghasilkan listrik 47.000 MW. Itu sudah sama dengan jumlah seluruh listrik di seluruh negara Republik Indonesia.

Di sungai itu, di sungai yang sama, masih akan dibangun lagi banyak bendungan. Yang masih akan menghasilkan listrik 25.000 MW. Tambahannya itu saja cukup untuk melistriki seluruh pulau Jawa.

Memang di sepanjang sungai itu akan ada 25 bendungan. Separonya sudah selesai dikerjakan. Tidak ada bendungan yang tidak menghasilkan listrik. Ada yang menghasilkan 16.000 MW ada yang hanya 500 MW.

Nama sungai itu: Jinsha. Artinya pasir emas. Lokasinya: Provinsi Sichuan bagian selatan. Dekat perbatasan dengan provinsi Yunnan. Tentu saya pernah melewati sungai ini: saat jalan darat membelah pegunungan dari Chengdu ke Kunming. Jauh sekali. Harus bermalam di kota kecil di atas pegunungan. Hulu paling jauh sungai Jinsha ada di Provinsi Qinghai. Dekat Tibet.

Muaranya: di sungai Changjiang (d/h Yangtze). Dengan demikian sungai Jinsha itu pada dasarnya masih tergolong anak sungai Changjiang. Di Changjiang sendiri, dekat Chongqing, dibangun satu dam raksasa. Lebih dekat ke kota Xichang. Terbesar di dunia. Kelihatan dari bulan. Itulah Dam Tiga Ngarai. Yang satu dam ini saja bisa menghasilkan listrik 28.000 MW. Sama dengan listrik se pulau Jawa.

Bandingkan dengan dam terbesar di Amerika Serikat, Grand Coulee, yang menghasilkan listrik 6.800 MW. Itulah Dam di sungai Kolumbia di negara bagian Washington. Produksi listriknya hanya seperempat Tiga Ngarai.

Peringatan 100 tahun Komunis Tiongkok tahun ini ditandai –salah satunya– dengan peresmian dam terbaru di sungai Jinsha itu. Kapasitasnya terbesar kedua setelah Tiga Ngarai. Tapi ada unsur yang dam ini mengalahkan Tiga Ngarai: ukuran turbinnya. Bikin rekor tersendiri: tiap satu turbin bisa menghasilkan 1.000 MW.

Belum ada di dunia ini ukuran turbin air segajah itu. Berarti ada 16 turbin sebesar itu di satu bendungan ini. Hayo, siapa yang akan bisa mengalahkannya. Pun Amerika. Saya pernah ke bendungan Tiga Ngarai. Dua kali. Saat lagi dikerjakan dan saat sudah selesai. Saya juga sudah ke beberapa bendungan lainnya. Tapi belum ke yang terbaru di sungai Jinsha itu.

Membayangkannya saja sudah seperti kena Covid: bagaimana satu turbin air menghasilkan 1000 MW listrik. Untung Kuba masih miskin sekali. Dan Venezuela masih kacau sekali. Kalau tidak, orang yang anti komunis seperti saya, bisa kehabisan bahan untuk menjelekkan komunis. (Dahlan Iskan)

29 Jun 2021

Kadisjasad Tinjau Pelaksanaan Aswas Program Latihan Fitness di Satuan Yonif Raider 621/Manuntung dan Yonif Raider 733/Masariku TA 2021

 


JAKARTA, nusantarabicara.co -  Dinas Jasmani Angkatan Darat (Disjasad) sebagai Lapangan Kekuasaan Teknis (LKT) bidang Jasmani TNI AD bertanggung jawab terhadap kesiapan jasmani prajurit TNI AD. Disjasad melaksanakan program asistensi dan pengawasan (Aswas) yang telah disusun dan diorganisir, secara sistematis, terarah serta terukur dari penjabaran petunjuk pelaksanaan program anggaran TNI AD. 

Dalam keterangan tertulis Disjasad, Selasa (29/6/2021), pembinaan postur tubuh dilakukan untuk membentuk, meningkatkan dan memelihara postur tubuh guna mewujudkan bentuk tubuh, sikap dan penampilan serta struktur anatomis yang proporsional sehingga menggambarkan penampilan sebagai prajurit yang tangkas dan trengginas dalam melaksanakan tugas.


Pelaksanaan Aswas program latihan fitness di jajaran TNI AD pada Triwulan III TA 2021 terbagi dalam 2 (dua) gelombang yaitu gelombang I dilaksanakan mulai dari tanggal 14 s.d 17 Juni 2021 dengan sasaran Kodam VI/Mlw, Kodam IX/Udy,  Kodam XII/Tpr, Kodam XIII/Mdk, dan Kodam XVI/Ptm, dan  gelombang II dilaksanakan mulai dari tanggal 1 s.d 4 Juli 2021 dengan sasaran Kodam I/BB, Kodam V/Brw, Kodam XVII/Cen, dan Kodam IM.

Materi yang akan dilaksanakan pada kegiatan program latihan Fitness di satuan jajaran TNI AD TA  2021 yaitu melaksanakan pengecekan secara langsung terhadap metode latihan yang digunakan, hasil program latihan, fasilitas latihan, perawatan dan penggunaan alat Fitness.

Kepala Dinas Jasmani Brigjen TNI Khairul Anwar M., S.H., M.Tr (Han) turut serta melaksanakan peninjauan ke salah satu satuan tempur TNI AD yaitu di  Yonif 621/Mtg di Kodam VI/Mlw dan Yonif Raider 733/Masariku di Kodam XVI/Ptm.

Dalam peninjauan tersebut, Kadisjasad memberikan arahan dan penekanan kepada seluruh prajurit Yonif 621/Mtg didampingi oleh Komandan Batalyon Letkol Inf Yoga Yastinanda, S. I. P dan Yonif Raider 733/Masariku didampingi oleh Komandan Batalyon Letkol Inf Davit Sirait, S.E “agar prajurit selalu menjaga kebugaran fisik yang prima dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI AD serta diimbangi pola makan (nutrisi) yang baik, istirahat teratur agar postur tubuh dalam kondisi selalu ideal. 

Pada kegiatan itu pula secara simbolis Kadisjasad memberikan cinderamata sebagai apresiasi kepedulian Dansat dalam mengoptimalkan latihan fitness dan Weight Training, sebagaimana telah diperintahkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat.

Secara umum, penyelenggaraan kegiatan Aswas program latihan fitness TA 2021 ini, dapat berjalan dengan tertib, aman, dengan hasil memuaskan. (Dispenad)

Masuk Zona Orange, Polsek Kebon Jeruk Bersama 3 Pilar Lakukan Mikro lockdown Jalan yunus 2, Sukabumi utara, Kebon Jeruk

  


Jakarta, nusantarabicara.co - Polsek Kebon Jeruk bersama 3 pilar melaksanakan mikro lockdown di zona orange  jalan yunus 2 rt 01/06 Sukabumi utara kebon jeruk Jakarta Barat, Selasa, 29/6/2021.

Kebijakan tersebut diambil setelah adanya laporan melalui aplikasi tracer covjakbar sejumlah warga yang terpapar kasus positif Covid-19 di wilayah tersebut.

Kapolsek Kebon Jeruk Polres Metro Jakarta Barat Kompol R Manurung mengatakan bahwa kebijakan mikro lockdown tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya penyebaran virus Covid-19.


" Kami bersama 3 pilar Kebon Jeruk mengambil langkah mikro lockdown di zona orange setelah kami menerima laporan adanya warga yang terpapar virus Covid-19 " Ujar Kompol R Manurung saat di konfirmasi, Selasa, 29/6/2021.

Dirinya menjelaskan upaya tersebut ditempuh guna mengantisipasi terjadinya lonjakan / penyebaran virus Covid-19.

Seperti diketahui sebelumnya melalui Bhabinkamtibmas Sukabumi utara Aiptu Sahari melaporkan bahwa diaplikasi tracer covjakbar terdapat 11 warga yang terpapar Covid-19.

Kemudian pihaknya melakukan tracing diwilayah tersebut dan berkoordinasi dengan 3 pilar.

" 11 warga tersebut sebelum nya terpapar Covid-19, sebanyak 5 orang sudah sembuh selebihnya beberapa warga menjalani isolasi mandiri dirumah masing-masing " ucapnya.

Manurung menghimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan ditengah pandemi Covid 19, saat ini Jakarta Sedang darurat Covid-19 mari bersama-sama sayangi diri sendiri keluarga dengan mengikuti tatanan adaptasi kebiasaan baru guna memutus rantai penyebaran wabah virus Covid 19 tutupnya.(Eman)

Baik Saja

 


Selasa 29 June 2021

Oleh : Dahlan Iskan


ORANG ini jauh-jauh sengaja ke Amerika untuk bisa mendapat vaksin.

Di Amerika ia meninggal dunia: tragis. Tempatnya menginap, sebuah kondominium bertingkat 13, runtuh. Kamis pagi lalu.

Kondo itu di Miami, Florida. Di pinggir pantai. Di sebuah kompleks kondominium 3 tower 13  lantai. Ada 136 unit di kondo itu. Yang dihuni hampir 200 orang.

Kondo itu runtuh pilih waktu paling dramatik: lewat tengah malam. Ketika semua penghuninya sudah tidur lelap. Cara runtuhnya pun seperti dalam video mengenai bangunan tinggi yang sengaja diruntuhkan: roboh bersamaan ke arah bawah.

Dini hari itu, pukul 01.30, tetangga di gedung sebelah terbangun. Ia kaget. Seperti ada suara taifun yang dahsyat.


Tapi kok tidak ada angin di luar. Ia membuka pintu, melihat ke arah laut. Tidak ada tanda-tanda gelombang tinggi. Lalu ia menoleh ke selatan. Lho kok gedung tinggi di sebelah itu tidak ada lagi. Lho runtuh. Rata dengan tanah.

Ia pun masuk rumah lagi. Ia membangunkan seisi rumah, sambil berteriak-teriak: gedung sebelah hilang, gedung sebelah hilang.

Tetangga yang lain juga melongok ke arah gedung yang hilang itu. Mereka juga terbangun oleh suara yang dahsyat.

Sampai kemarin jumlah yang berhasil dikeluarkan dari reruntuhan 35 orang. Sembilan meninggal, 11 luka-luka, 16 orang segar bugar.


Masih banyak yang belum ditemukan: masih 156 orang. Mereka terdiri dari berbagai bangsa. Latin 30 orang, Israel 20 orang, Kanada 5 orang, dan dari beberapa negara lainnya. Mereka masih terkubur di bawah reruntuhan. Keluarga sudah menganggap mereka meninggal dunia. Sudah empat hari di situ.

Meski itu di Amerika tetap saja perlu bantuan. Tim penyelamat dari Meksiko dan Israel terbang ke Miami. Wali kota setempat mengeluh ''kok kami tidak beruntung bisa segera mengevaluasi semua korban''. "Kami tidak punya masalah apa-apa. Kami hanya punya problem di bidang keberuntungan," katanya seperti dikutip dari media setempat.

Ini Amerika. Ahli banyak. Yang heroik lebih banyak lagi. Mereka bekerja 24 jam bergantian. Alat pun lengkap. Anjing pengendus cukup. Uang ada. Tapi 156 orang masih terkubur di reruntuhan.

Mereka sampai membuat parit dan terowongan ke dalam reruntuhan itu. Sampai kemarin parit itu sudah sejauh 40 meter. Memutar. Tapi memang harus serba hati-hati. Reruntuhan itu setiap saat bisa runtuh ke situ.

Heboh. Kok ada gedung runtuh di Amerika! Kok penyelamatannya begitu lambat.

Itulah berita besarnya. Kok yang seperti itu terjadi di Amerika. Bukan di Tiongkok atau India atau Astina.

Di Amerika, pengawasan gedung tinggi sebenarnya sudah sangat ketat. Izin gedung tinggi hanya berlaku 40 tahun. Setelah itu setiap gedung tinggi harus memperbarui izin –untuk 40 tahun berikutnya.

Kondo di Miami tersebut dibangun tahun 1981. Berarti sudah berumur 40 tahun. Ia harus mulai mengurus izin itu. Harus diperiksa tingkat keamanannya. Itu sudah dilakukan.

Sudah ditunjuk konsultan teknik. Tiga tahun lalu. Untuk memeriksa seluruh aspek tekniknya. Terutama berkaitan dengan kekuatan fondasinya.

Ternyata kondo tersebut sudah cacat. Ditemukanlah beberapa kelemahan. Ada beton yang keropos. Ada dinding yang retak kecil. Ada rembes di bawah kolam renang.

Bahkan harian New York Time mengungkapkan sudah ada lubang yang mencurigakan. Yang ditemukan penghuni di hari roboh itu.

Pihak manajemen sebenarnya lagi memproses semua temuan itu. Perbaikan segera dilakukan. Manajemen sudah mendapat kredit USD 12 juta untuk perbaikan itu. Tiap penghuni sudah setuju akan membayar antara Rp 1 miliar sampai Rp 3 miliar. Tergantung luasan rumah di situ. Yang paling kecil tiga kamar. Yang paling besar 4 kamar. Luasnya ada yang 120 m2 ada pula yang 149 m2.

Tidak ada masalah juga dengan renovasi.

Hanya kalah cepat.

Kondo itu runtuh lebih awal. Runtuhnya dimulai dari kondo yang di tengah (Lihat foto, warna kuning).

Lalu tower bagian timurnya (Lihat foto kedua). Prosesnya sangat cepat. Hanya 12 detik. Ada kamera yang merekam pergerakan itu. Detik pertama mulai ada gerakan. Detik ke 12 bangunan sudah tidak ada. Tinggal debu yang terlihat membumbung. Sampai detik ke 22 debu itu masih terlihat.

Kompleks kondo di situ terdiri dari tiga tower. Tower utara dan tower selatan –yang dibangun bersamaan: di tahun 1981.

Mereka membayar USD 200.000 ke Pemda untuk mengurus izin membangun. Uang itu sebagai biaya pemindahan selokan yang tidak boleh dikerjakan oleh pengembang. Agar kualitas selokan baru penggantinya sesuai keinginan Pemda.

Belakangan di antara tower utara dan selatan itu dibangun gedung baru: tower tengah. Bergandengan dengan tower utara dan selatan.

Yang tengah itulah yang runtuh lebih dulu. Lima detik kemudian menggeret tower selatan. Anehnya tidak menggeret tower yang utara. Tower yang selamat itu menjadi seperti gedung yang terpotong.

Dari cara runtuhnya itulah para ahli teknik sipil mengambil kesimpulan: ada masalah di fondasinya. Bisa karena desainnya yang tidak sempurna. Bisa pula pelaksanaannya yang membuat kurang kukuh.

Di situlah para ahli bangunan memfokuskan penyelidikan. Lihat denah area fondasi di foto ini.

Bisa juga karena perubahan lingkungan. Terutama berkaitan dengan naiknya permukaan air laut. Atau juga turunnya tanah di situ: 2 milimeter setahun, selama 30 tahun terakhir.

Kondo ini memang berada di pantai Miami yang sangat terkenal –menghadap ke samudera Atlantik.

Dalam sebulan ke depan seluruh gedung di pulau itu sudah harus selesai diperiksa keamanannya. Yakni gedung 5 lantai ke atas.

Wali kota tidak mau ada kejadian serupa, meski tower utara yang tidak ikut runtuh kelihatannya seperti Garuda: baik-baik saja.

Lokasi kondo itu di sebuah tanah yang memanjang. Depannya laut lepas, belakangnya laut juga –yang memisahkan tanah itu dengan daratan Florida.

Praktis tanah itu sebenarnya sebuah pulau tipis yang memanjang –panjangnya lebih 10 Km. Tapi lebar pulau itu kurang dari 1 Km. Di beberapa bagian bahkan kurang dari 600 meter.

Pulau tipis ini menjadi tidak terasa sebuah pulau karena begitu banyaknya jembatan. Yang menghubungkan daratan Florida ke pulau ini. Yakni jembatan lebar-lebar di atas laut. Yang berfungsi sebagai jalan bebas hambatan. Setidaknya ada 23 jembatan di sepanjang pulau itu. Laut yang memisahkan daratan Florida dengan pulau itu tidak seluruhnya lebar. Di beberapa lokasi lautnya nyaris hanya selebar beberapa lompatan kaki saja.

Di pulau tipis itulah gedung-gedung pencakar langit berdiri. Sebagian di atas tanah reklamasi. Terbanyak gedung apartemen/kondominium dan hotel. Ini memang area wisata yang sangat populer di Amerika.

Salah satu korban yang tertimbun di situ adalah sepasang orang tua. Yang sejak muda sudah bercita-cita harus punya rumah di pinggir pantai. Yang kalau jalan-jalan di balkon depan rumahnya bisa memandang ke laut.

Cita-cita lama itu terlaksana. Untuk kemudian meninggal dunia. (Dahlan Iskan)

28 Jun 2021

Ketum Srikandi GMWJI Melayangkan Surat Protes Keras Kepada KPI


Jakarta, nusantarabicara.co -  Rita Irawati,ketua umum Srikandi Generasi muda warga Jaya indonesia di dampingi oleh  LPPH  Fayakun Arief,SH datang ke Polda Metro Jaya guna untuk mengantarkan bukti tambahan untuk pelaporan tayangan adegan sinetron yang seronok beberapa waktu lalu.

"kami datang ke Polda hari ini untuk menyerahkan bukti tambahan berupa video dan  foto terkait adegan tak pantas yang di tayangkan di televisi swasta."kata Rita di Polda Metro Jaya (28/6/2021).

"Sekaligus kami melayangkan surat protes keras kepada KPI(komisi Penyiaran Indonesia) untuk memberhentikan tayangan sinetron itu,kemudian kami akan melaporkan kekomisi perlindungan anak dan Komnas perempuan agar di kemudian hari tidak ada lagi tayangan serupa di stasiun mana saja."kata nya.

LPPH Fayakun Arief,SH menambahkan."ya kami datang untuk mengantar barang bukti atas pelaporan kami atas adegan seronok di sinetron yang berjudul"Zahra yang tayang di televisi swasta,agar sinetron itu di Stop penyiaran nya walaupun judul dan pemeran nya di ganti,kami ingin rumah produksinya di beri peringatan keras agar tidak lagi memproduksi tayangan seperti itu lagi di kemudian hari."tandasnya .(Ahmad Fauzi/Zipau)

176 Tenaga Kesehatan TNI Tiba di Wisma Atlet Kemayoran


Jakarta, nusantarabicara.co -  Kapuskes TNI Mayjen TNI DR. dr. Tugas Ratmono, Sp.S, MARS., M.H. selaku Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, menyambut kedatangan 176 Tenaga Kesehatan TNI dari Akademi Militer (Akmil) Magelang, bertempat di Pelataran RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (28/6/2021).

176 Tenaga Kesehatan TNI yang telah tiba tersebut akan ditempatkan di wilayah DKI Jakarta yang masih membutuhkan tenaga kesehatan, khususnya di Wisma Atlet Kemayoran, tempat isolasi khusus Orang Tanpa Gejala (OTG) Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput.

Di hadapan awak media, Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayjen TNI Tugas Ratmono menyampaikan bahwa sesuai arahan Panglima TNI, TNI harus memberikan antisipasi perkuatan di semua lini untuk sama-sama membantu pemerintah guna menangani pandemi Covid-19, baik di dalam peningkatan kekuatan PPKM Mikro maupun juga di dalamnya adalah 3 T dan 5 M termasuk memperkuat vaksinasi.

“Saya bersyukur dan mengucapkan terimakasih telah diberikan kekuatan tenaga, ini tentunya bagian dari suatu secara keseluruhan program yang dilakukan untuk pengendalian atau penanganan pandemi Covid-19 Wisma Atlet ini,” ucapnya.

“Kami diberikan tenaga 120 Dokter Umum kemudian tenaga kesehatan lainnya yang semuanya berjumlah 176 personel, ini sangat membantu untuk kelancaran yang saat ini sedang betul-betul melakukan perbuatan dan kekuatan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tambahnya.

Nantinya para tenaga kesehatan tersebut untuk memperkuat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Rusun Nagrak dan juga Rusun Pasar Rumput. “Kalau diperlukan lagi bisa kita tugaskan  untuk memperkuat di Posko PPKM Skala Mikro, namun itu juga akan disusun diatur sesuai dengan kepentingan pelayanan,” kata Mayjen TNI Tugas Ratmono.

Menurut Koordinator RSDC Wisma Atlet, dengan tambahan tenaga kesehatan ini tentunya bisa memberikan perkuatan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan tentunya ini juga akan ditingkatkan terus. “Sebelum bertugas seluruh tenga kesehatan terlebih dahulu akan melakukan pemeriksaan lanjutan yakni tes PCR dan yang penting dalam pelaksanaan tugas harus saling komunikasi, koordinasi dan kolaborasi,” ujarnya.

“Karena setiap pelaksanaan tugas selalu terbagi oleh tim-tim yang banyak maka perlu komunikasi dan koordinasi yang baik serta berkolaborasi antara dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan terbaik,” pungkasnya.(Puspen TNI)


Kasubdit gakkum Polda Metro Jaya Kuunjungi Gerai Vaksin Di Wilayah Kalideres Jakarta Barat

 


Jakarta, nusantarabicara.co - Kasubdit gakkum Polda Metro Jaya Akbp Fahri siregal didampingi Kapolsek Kalideres Akp Hasoloan Situmorang mengunjungi Gerai Vaksin di wilayah Kalideres Jakarta Barat, Senin, 28/6/2021.

Gerai Vaksinasi Covid-19 tersebut bertempat di posko vaksinasi polda metro jaya gedung serba guna citra 2 extension rw 20 kel pengaduan Kalideres Jakarta Barat.

Kapolsek Kalideres Polres Metro Jakarta Barat Akp Hasoloan Situmorang mengatakan kunjungan tersebut dalam rangka pengecekan kegiatan Optimalisasi gerai vaksinasi di wilayah Kalideres Jakarta Barat.



"Untuk diwilayah Kalideres gerai vaksinasi terdapat di gedung serba guna citra 2 extension rw 20 kel pengaduan Kalideres Jakarta Barat " ucap Akp Hasoloan Situmorang saat dikonfrimasi dilapangan, Senin, 28/6/2021.

Hasoloan menjelaskan saat ini diwilayah Kalideres kami memiliki Gerai Vaksinasi Covid-19 yang bertempat di gedung serba guna citra 2 extension rw 20 kel pengaduan Kalideres Jakarta Barat.

Kami menghimbau kepada masyarakat yang belum mengikuti vaksinasi agar segera mengunjungi gerai vaksinasi yang sudah disediakan.


" Hari ini yang sudah terdata ada sekitar 500 orang yang akan mengikuti vaksinasi di gerai yang bertempat di gedung serba guna citra 2 extension rw 20 kel pengaduan Kalideres Jakarta Barat " ucap Hasoloan.

Dirinya juga mengajak kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan ditengah pandemi Covid 19 saat ini.

Mari patuhi protokol kesehatan dengan mengikuti tatanan adaptasi kebiasaan baru dengan menerapkan 5 M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, Menghindari kerumunan dan Mengurangi mobilitas.

Ingat saat ini Jakarta Sedang darurat Covid-19 Lonjakan Covid-19 semakin meningkat dijakarta oleh karena itu kami mengajak untuk masyarakat Disipin protokol kesehatan untuk Indonesia sehat dari Covid-19 tutupnya.(Eman)

AFC Akan Lakukan Protes Keras Terhadap Pejabat BUMN

 


Jakarta, nusantarabicara.co - Sesuai UU ITE pasal 27 ayat 3 dan pasal 28 ayat 2 UU no 11 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan UU no19 Tahun 2016 tentang undang-undang tentang informasi eletronik ,ujaran kebencian,perbuatan tidak menyenangkan ,penghinaan dan  pencemaran nama baik di media sosial, LPPH AFC Fayakun Arief,SH mewakili AFC datangi Polda Metro Jaya guna melaporkan cuitan di Twetter dengan akun Kemal Arsjad.(28/6/2021).

"Kami AFC Anies Baswedan fans club datang ke Polda Metro Jaya hari ini guna melaporkan cuitan di Twetter atas akun Kemal Asrjad yang menghina Gubernur DKI Jakarta. Tadi kami baru saja berkoordinasi dengan  krimsus Polda metro jaya yang pada inti nya kami meminta advice kepada pihak kepolisian terkait kepada cuitan twetter yang di lakukan oleh akun tweeter Kemal Arsjad di situ jelas ada unsur dari  penghinaan ,pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan,karena  ada SKB 3 Mentri yang di tanda tangani oleh 3 Mentri yaitu Mentri Kominfo ,Jaksa Agung dan Kapolri jadi  kasus UUITE  yang melaporkan  harus  bersangkutan dan tidak bisa di wakilkan."papar Fayakun.

"kami akan  berkordinasi dengan Team beliau Bapak Anies Baswedan untuk lebih lanjut untuk gunakan semangat dari Undang Undang N0 1 tahun 1946 tentang peraturan Hukum pidana tentang dugaan membuat keonaran dan meresahkan masyarakat dan kami atas nama AFC akan melakukan protes keras kepada Kementrian BUMN terkait hal ini.

"Selain itu kami juga hari ini mendatangi Kantor Menteri BUMN untuk menyampaikan Nota Protes atas perilaku pejabat BUMN yang tidak pancasilais,tidak sopan dan tidak mempunyai budi pekerti yang baik juga akan menimbulkan gejolak sosial. 

Karena Kemal Arsyad adalah komisaris Askrindo, maka kami AFC sedang mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari keanggotaan Askrindo baik secara personal maupun coorporate karena sebagian anggota AFC adalah anggota mereka juga."pungkasnya.(Ahmad Fauzi/Zipau)

Kedipan Oksigen


Senin 28 June 2021

Oleh : Dahlan Iskan

SELALU ada sisi prestasi di tengah keadaan yang sulit. Rumah sakit memang kewalahan. Dokternya sendiri ikut jadi korban. Pun perawat dan sejawat mereka.

Yang tidak sampai memperburuk keadaan adalah: oksigen cukup. Ventilator sudah lebih banyak.

Memang ada pasien yang sampai diperiksa di atas bak mobil pikap. Di Bekasi. Juga ada yang ditempatkan di kasur di lantai rumah sakit. Di Surabaya.

Itu karena jumlah yang terkena Covid-19 memang luar biasa. Justru lebih tinggi sekarang ini dibanding tahun lalu. Memburuk. Data Worldometer, Sabtu, menunjukkan, pasien kita nomor dua terbanyak di dunia (21.900). Hanya kalah dari India (49.000).

Tapi setidaknya tidak sampai terjadi kepanikan seperti yang terjadi di India: akibat krisis oksigen. Atau banyak pasien yang tidak kebagian ventilator.

Sebenarnya hebat lagi kalau saja ketersediaan plasma konvalesen cukup.

Memang sempat ada berita kekurangan oksigen di Jawa Tengah. Lalu dibantah oleh instansi setempat: oksigen ada, botol yang tidak cukup.

Maka orang pun mulai membayangkan apa yang pernah terjadi di India: orang antre tabung oksigen sambil marah-marah. Pemandangan penderitaan pasien yang kekurangan oksigen memang sangat mengetuk hati. Juga di India. Ketika pasien Covid-19 mencapai 400.000/hari di sana.

Berita kekurangan oksigen dan tabungnya itu menggelitik saya. Setahu saya kemampuan Indonesia memproduksi oksigen sangat besar. Mestinya cukup.

Dan lagi, setahu saya, rumah-rumah sakit tidak lagi pakai tabung. Mereka sudah menggunakan tangki besar. Oksigen disalurkan ke ruang pasien lewat pipa yang tersentral.

Saya pun sibuk telepon sana-sini. Ternyata saya menemukan jawaban mengapa. Listrik ke pabrik oksigen di Jateng itu sempat trip (berkedip). Juga di beberapa pabrik lainnya.

Tapi saya tidak mudah percaya pada info itu. Setahu saya, problem listrik berkedip sudah lama teratasi.

Dulu memang seperti itu. Tapi sudah dulu sekali. Begitu banyak pabrik yang mengeluhkan kedipan seperti itu. Juga pemadaman.

Tapi itu sudah masa lalu. Tidak masuk akal ada kedipan listrik lagi sekarang ini.

Ternyata ada. Banyak. Bagi pabrik oksigen, kedipan seperti itu membuat produksi berhenti. Untuk bisa memulai lagi memerlukan waktu delapan jam.

Bahkan di pabrik kertas saya dulu, kalau terjadi kedipan seperti itu, perlu 12 jam untuk bisa produksi lagi.

Rupanya problem kedipan di pabrik oksigen itu cepat teratasi. Sudah ada pertemuan antara pemerintah dan PLN. Di saat gawat seperti ini, please, listrik tidak boleh pun sekadar berkedip. Syukurlah tidak ada lagi berita kekurangan oksigen.

Di Jawa, produksi listrik sekarang ini cukup. Bahkan kelebihan banyak sekali. Sampai menyulitkan PLN. Kesulitan itu sampai membuat biaya pemeliharaan harus diketatkan. Banyak daun dan pohon di sepanjang jaringan 20 kv sampai semampai menyenggol kabel. Kedipan itu terjadi –umumnya– karena itu. Bukan lagi oleh benang layang-layang. Atau binatang.


Kabel-kabel kita masih telanjang. Begitu kena senggol ia terangsang: berkedip.

Kita bangga dengan ITB –lewat masjid Salmannya. Lewat tim Vent-I nya: yang diketuai oleh Dr Ir Syarif Hidayat. Sampai hari ini tim itu sudah memproduksi 6.500 ventilator non ICU. Yang sudah disebarkan ke seluruh Indonesia.

Di bidang oksigen putra Indonesia juga boleh dibanggakan: Arief Harsono. Ia pemilik PT Samator (Samarinda-Toraja).

Berkat kegigihannya kita sudah mandiri di bidang oksigen. Sudah menjadi raja di negeri sendiri. Beberapa perusahaan asing justru kalah: tidak mampu bersaing dengan oksigen Samator. Bahkan ada perusahaan asing yang memilih tutup.

Tentu ada yang masih bertahan tapi tidak bisa besar: dari Amerika, Prancis, dan Italia.

Sekarang ini Samator punya 48 pabrik oksigen di seluruh Indonesia. Termasuk di daerah yang secara komersial tidak menguntungkan, seperti Lombok.

Kemampuan produksinya mencapai 800 juta ton/tahun. Masih akan naik lagi kalau pabrik barunya di Surabaya beroperasi dua bulan lagi.

Saya tidak perlu lagi mengupas siapa putra Toli-toli, Sulteng ini. Sudah ada di Disway (12 September 2020: Samarinda Toraja). Juga sudah ada di podcast Energi Disway (11 September 2020).

Bahkan belakangan Samator membangun tangki-tangki penampung oksigen di rumah-rumah sakit. Oksigen tinggal dikirim dalam bentuk cair, dari pabrik ke tangki-tangki di RS itu.

Itulah sebabnya tidak sampai terjadi ''drama'' tabung oksigen seperti di India.

Saya belum tahu seberapa mandiri kita di bidang disinfektan. Rasanya kita sudah mandiri. Membuatnya tidak sulit. Bahkan, saya perhatikan, pengusaha-pengusaha kecil mampu memproduksinya. Sampai punya merek yang ratusan jumlahnya.

Tentu kita juga mandiri di bidang masker. Apa pun bentuknya, coraknya maupun kualitasnya.

Di bidang vaksin kita sebenarnya juga bisa –kalau mau. Baik yang ITU (JANGAN DIKLIK), maupun yang merah putih.

Walhasil, ada sisi hebatnya di balik krisis Covid yang berulang ini. Semua ada. Kecuali uangnya.(Dahlan Iskan)

27 Jun 2021

Komisaris BUMN Askrindo Di Laporkan Ke Polda Metro Jaya

 


Jakarta, nusantarabicara.co - Sebuah cuitan di akun Twitter milik Produser Film sekaligus Komisaris Independen Asuransi kredit fintech atau Askrindo" Kamal Arsyad yang telah membuat gempar lantaran dinilai kasar dan menghina Gubernur DKI Anies Baswedan.

"Atas cuitan itu AFC (Anies Baswedan Fans Club)  Korwil DKI Jakarta melaporkan cuitan itu  kePolda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik,ujaran kebencian dan perbuatan tidak menyenangkan yang  ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta, dan pelaporan ke pihak polisi ini akan dilakukan ke Kapolda Metro Jaya besok,Hari Senin Tanggal 28/6/2021."papar Nanang Supriatna selaku Ketua AFC Jakarta,saat ditemui di bilangan Rawamangun Jakarta Timur(27/6/2021) .

"Dan pelaporan ini atas  perintah dan permintaan Direktur AFC Rudy Darmawanto,dan kami menyerukan agar setiap organisasi AFC melaporkan hal yang sama ke Kapolda didaerah masing-masing."

"selain itu kami akan datang ke Mapolda Metro Jaya untuk melaporkan  dugaan tindakan perbuatan tidak menyenangkan,ujaran kebencian dan juga  pencemaran nama baik "Anies Baswedan,atas nama AFC dan masyarakat yang  Cinta Anies Baswedan."ujar nya .

"kami melaporkan hal ini karena yang bersangkutan  sungguh keterlaluan  dan diluar batas etika sosial masyarakat Indonesia,bukti telah kita dapatkan beberapa cuitan dan pandangan Kemal Arsyad dibeberapa media."tambah Nanang.

"Sekali lagi ini bukan atas permintaan pak Anies tetapi didasarkan kepada kecintaan masyarakat dan AFC kepada nilai budaya bangsa dan budi pekerti yang harus dijunjung tinggi sebagai karakteristik dan budaya bangsa Indonesia."tandas nya .

Pelaporan akan dilakukan oleh AFC DKI Jakarta dengan didampingi oleh LPPH AFC Fayakun Arief,SH mewakili AFC dan masyarakat dengan di bubuhi barang bukti.(Ahmad Fauzi/Zipau)

Satgultor TNI Tumpas Aksi Teroris Di Gedung DPR RI


Jakarta, nusantarabicara.co - Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI melalui pendadakkan disertai kecepatan dengan akurasi yang tinggi berhasil mengambil alih Gedung DPR RI dari penguasaan para teroris sekaligus sukses menyelamatkan sejumlah pejabat negara dari aksi penyanderaan kelompok teroris yang menguasai Gedung Nusantara, Minggu (27/6/2021).

Aksi pengambil-alihan Gedung DPR RI berlangsung secara dramatis, cepat dan dahsyat serta dapat melumpuhkan aksi penyanderaan yang dilakukan kelompok teroris tanpa menimbulkan korban jiwa pejabat negara yang disandera tersebut.

Komandan Komando Operasi Khusus TNI (Dankoopssus TNI) Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon menyebutkan, penguasaan Gedung Nusantara DPR RI dan pembebasan sandera oleh Satgultor TNI dari aksi terorisme adalah bagian dari skenario latihan yang dilaksanakan oleh Koopssus TNI untuk menguji kesiapsiagaan Satgultor TNI dalam melaksanakan operasi penanggulangan terorisme guna menghadapi berbagai ancaman teror yang setiap saat dapat terjadi.


“Latihan kali ini sengaja dirancang dengan mengambil lokasi di Gedung DPR RI dengan tujuan untuk menguji kesiapan para prajurit Satgultor TNI yang terdiri dari Satuan 81 Kopassus, Denjaka TNI AL dan Satbravo 90 Paskhas TNI AU, dalam menghadapi aksi terorisme di tengah kota sehingga kemampuan prajurit Satgultor TNI senatiasa tetap terasah dan siap melaksanakan Operasi Khusus dengan berbagai bentuk medan yang dihadapi,” ujarnya.

Drama penyanderaan, pembebasan sandera dan pengambilalihan Gedung DPR RI oleh Satgultor TNI disaksikan langsung oleh Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel, Sesjen DPD RI Rahman Hadi, Bobby Adhityo Rizaldi dan anggota DPR lainnya. Sementara pejabat TNI yang hadir diantaranya Irjen TNI Letjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, S.H., M.H., M.Tr.(Han), Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M.,  Asops Panglima TNI Mayjen TNI Syafruddin, S.E., M.M., M.Tr.(Han), Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono, M.Tr.(Han), Dankorpaskhas Marsda TNI Eris Widodo Y., S.E., M.Tr.(Han), Wadan Kodiklat TNI Marsda TNI Eko Dono I., S.I.P., M.Tr.(Han), Wadan Koopssus TNI Brigjen TNI Widodo dan Wakapuspen TNI Laksma TNI Tedjo Sukmono, S.H., CHRMP.

Selanjutnya Mayjen TNI Richard Tampubolon mengatakan, meskipun saat ini dalam keadaan Pandemi Covid- 19, namun  seluruh prajurit Satgultor TNI tetap berupaya melatih diri dan mempersiapkan segala sesuatunya sebagai bentuk kesiapsiagaan sekaligus mengantisipasi setiap ancaman yang bakal terjadi.

Ditambahkan Mayjen TNI Richard Tampubolon, latihan penanggulangan teror oleh Satgultor TNI akan terus dilaksanakan di berbagai tempat guna membekali pengetahuan dan keterampilan kepada prajurit untuk mengenal berbagai medan dan rintangan baik yang ada di hutan, perairan maupun perkotaan, sehingga seluruh prajurit Satgultor TNI senantiasa siap ditugaskan di dalam mapun di luar wilayah NKRI.

Dengan dilaksanakannya latihan penanggulangan teror oleh Satgultor TNI, Mayjen TNI Richard Tampubolon berharap para prajurit akan semakin mantap dalam mengaplikasikan kemampuan, ketrampilan dan kemahiran dalam menghadapi berbagai ancaman aksi-aksi terorisme di tanah air.

Lebih lanjut dijelaskan Mayjen TNI Richard Tampubolon, latihan penanggulangan teror oleh Satgultor TNI telah dilaksanakan secara rutin oleh Koopssus TNI sejak berdiri tahun 2019 yang lalu. Setiap pelaksanaan latihan Satgultor TNI, Koopssus TNI merancang latihan sesuai dengan dinamika ancaman yang terjadi baik di tataran global, regional dan nasional sehingga ancaman yang terjadi selalu dapat diantisipasi oleh prajurit Satgultor TNI.

“Koopssus TNI akan selalu memelihara kemampuan dan keterampilan serta akan terus berjuang membentengi NKRI dari aksi-aksi terorisme,” tutup Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon.(Puspen TNI)




Vaksin Booster

 


Minggu 27 June 2021

Oleh : Dahlan Iskan

INI baik. Padahal banyak orang yang sudah dua kali divaksin tetap masih terkena Covid-19. Pun ada yang sampai meninggal.

Bagus. Publik tetap percaya vaksinasi itu penting. Sama sekali tidak meruntuhkan kepercayaan pada vaksin.

Mereka yang dulu takut divaksin kini justru mengejar vaksin. Lokasi vaksinasi yang belakangan sempat sepi kini antre.

Melonjaknya angka Covid-19 belakangan ini rupanya lebih menakutkan. Apalagi angka korbannya benar-benar lebih besar dari puncak pandemi di Indonesia tahun lalu.

Orang-orang kaya punya cara mereka sendiri. Ada yang ingin melakukan vaksin Sinovac sekali lagi. Untuk kali ketiga. Mereka menyebutnya sebagai vaksin booster.

"Seminggu saja setelah booster, antibodi naik drastis," ujar seorang teman di Jakarta. "Baru tujuh hari setelah booster, sudah mencapai lima kali lipat," tambahnya.

Banyak juga yang memilih ke Amerika. Apalagi kalau memang punya urusan di sana: menengok anak atau famili. Di sana, mereka minta divaksin. Gratis. Bisa di banyak tempat: di VCS atau Walgreen. Dua toko obat itu berserakan di seluruh Amerika. Hampir seperti Indomaret atau Alfamart di Indonesia.

Mereka bisa juga melakukannya di supermarket besar seperti Walmart. Tidak akan ditanya dari RT mana. Cukup bawa paspor. Bacalah kisah pengalaman Azrul Ananda yang viral itu (Vaksin Berpikir Simple). Atau juga pengalaman mantan Menko Polhukam Marsekal Djoko Suyanto yang lagi di Amerika.

Beredar juga iklan dari biro perjalanan: menawarkan tur vaksin ke Amerika. Hanya dengan Rp 29 juta. Bisa tujuh hari keliling pantai barat: Los Angeles dan San Francisco.

Itu berarti di sana mereka akan menggunakan vaksin Johnson&Johnson. Tidak mungkin pakai Pfizer atau Moderna. Waktu tur 7 hari tidak cukup. Kan harus suntik dua kali.

Tentu tidak banyak yang bisa ke Amerika. Atau mampu mencari celah mendapat vaksin yang kali ketiga. Lebih baik meningkatkan jaga diri.

Ada lagi di antara mereka yang mengajukan pertanyaan yang tidak bisa saya jawab: kapan Pfizer masuk Indonesia.

Kita kelihatannya akan terus bergantung ke vaksin apa saja. Dari mana saja. Asal tidak dari negeri sendiri.

Saya begitu iri melihat foto yang disiarkan resmi kemarin: Ayatollah Ali Khamenei menjalani vaksinasi dengan vaksin produk Iran sendiri.

Nama vaksinnya: Barekat. Dari bahasa Parsi tapi familiar di telinga siapa saja. Mirip bahasa Arab. Atau bahasa Indonesia. Barekat berarti berkah atau berkat.

Efikasinya, menurut klaim mereka, jauh lebih tinggi dari Sinovac: 85 persen.

Kelebihan Sinovac adalah: lahir lebih dulu. Bahkan Sinovac lahir sebelum ada vaksin Covid yang mana pun. Sinovac juga diizinkan lebih dulu. Secara darurat. Izin dari WHO-nya pun baru keluar setelah jutaan manusia memakainya.

Vaksin Barekat itu menggunakan prinsip mirip dengan Sinovac: virus yang dilemahkan.

Yang melahirkan Barekat adalah seorang ilmuwan wanita Iran. Usia: 74 tahun. Nama: Prof Dr Minoo Mohraz. Ia peneliti senior HIV/AIDS dan penyakit infeksi dari Teheran University –almamaternyi sendiri. Ia profesor emeritus.

Hasil riset masa lalunyi telah melahirkan obat anti HIV. Namanya: IMOD. Itu hasil ramuan dari tujuh tanaman asli Iran. Media di sana tidak menyebutkan jenis tanaman apa saja yang tujuh itu.

Sebelum menemukan Barekat, Iran mendapat jatah vaksin lewat Covavax: Sinopharm dari Tiongkok dan Astra Zeneca dari Inggris. Iran memang punya hubungan intim dengan Tiongkok.

Kita sendiri semoga masih punya harapan: vaksin Covid dari Universitas Airlangga Surabaya. Yang menurut observasi saya berada di paling depan –kalau punya dana.

Tentu Unair sulit mendapat dana yang cukup. Apalagi kelembagaan bidang riset baru saja ditata: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Mungkin BRIN masih sibuk bagaimana bisa membeli meja kursi.

Saya sebenarnya mau diajak menggalang dana swasta untuk mendorong Unair. Tapi saya juga ragu apakah dapat dukungan birokrasi.

Kini masih begitu banyak hambatan yang dihadapi pengusaha. UU Cipta Kerja kelihatannya begitu lahir langsung mati di lapangan.(Dahlan Iskan)

26 Jun 2021

Melonjaknya Covid buat pakar angkat suara

 


Jakarta, nusantarabicara.co - Lonjakan kasus Covid yang makin melambung membuat sejumlah pengamat dan para ahli Epidemiologi menyampaikan pendapat nya , di tambah keputusan Gubernur DKI agar seluruh kelurahan dan wilayah DKI agar lakukan Penebalan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro sehingga kegiatan masyarakat dibatasi hingga pukul 20.00 demi mengurangi penyebaran Covid-19 di masyarakat.

Menurut Rudy Darmawan selaku ketua umum Presidium Pemuda Indonesia menyampaikan pendapat nya secara virtual (27/6/2021)

"penanggulangan covid-19 dapat  dilakukan dengan  cara efektif dan tepat guna, bukan sekedar hanya terapan 5 M dan vaksin Saja tetapi perlu juga diperhatikan ruangan tertutup dan ruangan dengan pendingin yang  tidak terjamin ventilasi nya,seharusnya sirkulasi udara dalam ruangan tetap di perhatikan,virus dapat berkembang di ruangan yang seperti itu"paparnya.

"Tapi saat ini kita lebih fokus pada bagaimana menanggulangi penularan melalui udara, terutama bila berada dalam ruangan tertutup, karena 90% aktifitas manusia pada umumnya ada dalam ruangan dan bila harus bekerja di ruangan tertutup harus di sediakan alat pembersih udara yang mempunyai kapasitas menangkap partikel polutan atau ludah yang mengandung virus sehingga bisa menekan virus yang Vira load di dalam ruangan."katanya.

Di kesempatan yang sama Ahli Epidemiologi Dr. Normalina Sandora juga menyampaikan," yang perlu di perhatikan adalah penggunaan masker di sarankan untuk memakai masker minimal 3 lapis demi menghindari kebocoran droplet atau aerosol virus."jelas nya .

Selain itu H Eko yang juga team ahli epidemiologi  menambahkan."sosialisasi diharapkan dapat menekan angka Covid 19,jika bekerja di ruangan tertutup tetap terapkan 5 M apa lagi saat ini timbul varian virus baru, dan anggaran untuk penanggulangan  covid 19 bisa efektif dan tepat guna juga tepat sasaran sehingga dapat memutus mata rantai virus Covid 19."ungkap nya.(Ahmad Fauzi/Zipau)

Panglima TNI : Kolaborasi 4 Pilar Dalam Penanganan Covid-19 Sangat Dibutuhkan

Jakarta, nusantarabicara..co - Penanganan Covid-19 tengah digencarkan oleh pemerintah melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Mengingat saat ini, kasus Covid-19 semakin mengganas di Tanah Air.

“Kolaborasi 4 Pilar (TNI, Polri, Pemda, Dinkes) dalam penanganan Covid-19 sangat dibutuhkan, bahkan menjadi kunci pengendalian kasus Covid-19,” kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke wilayah Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (26/6/2021).

Turut serta dalam Sidak tersebut yaitu Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU., Kapolri Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M. dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Pak Lurah, kita datang 4 Pilar, ada Gubernur, Pak Menkes, Kapolri dan Panglima TNI. 



Posko empat pilar sudah berdiri di sini ? tanya Panglima TNI kepada Lurah Ulujami.

Panglima TNI juga menanyakan kesiapan penanganan Covid-19, mulai dari obat-obatan, alat pelindung diri, hingga triase. Selain itu, juga ditanyakan mengenai peta zona kasus Covid-19 di wilayah tersebut.

Dengan adanya kasus di wilayah tersebut, Panglima TNI juga mempertanyakan apakah perlu dilakukan lockdown, namun tak perlu lockdown karena diklaim masih bisa dikendalikan.(Puspen TNI)

Garuda Baik Saja

 


26 June 2021

Oleh : Dahlan Iskan


SUDAH ketemukah jalan keluar untuk Garuda Indonesia?

Sudah ketemu. Bahkan begitu banyak jalan keluar itu.

Hanya saja belum juga diputuskan: jalan mana yang akan ditempuh. Belum ada yang mau memutuskan.

Yang sudah memutuskan justru otoritas pasar modal. Pekan lalu. Inilah putusan itu: Garuda dijatuhi hukuman. Perdagangan sahamnya terpaksa dihentikan. Anda sudah tahu kan?

Itu membuat Garuda lebih sulit: tidak ada lagi patokan untuk menghitung nilai perusahaan.

Sebenarnya Garuda sudah berusaha keras untuk menghindari sanksi dari pasar modal itu. Enam bulan lalu. Yakni saat pertama Garuda tidak mampu membayar ''bunga'' sukuk itu. Garuda pun melakukan restrukturisasi. Batas pembayarannya ditunda enam bulan.

Enam bulan kemudian, pekan lalu, tidak mampu juga membayarnya. Maka perdagangan sahamnya pun dihentikan.

Berapakah pinjaman sukuk Garuda itu? Sangat besar: USD 500 juta. Sekitar Rp 7 triliun.

Restrukturisasi sukuk 6 bulan lalu itu hanya seperti mengulur karet gelang: akhirnya putus juga. Kesanggupan baru membayar bunga sukuk itu pun lewat begitu saja.

Sekarang pun masih gelap dari mana uang untuk membayar 'bunga' sukuk itu.

Padahal hukuman tadi baru dicabut kalau kewajiban sudah dibayar. Berarti hukuman itu masih akan berlangsung lama. Dan problem itu akan bertambah-tambah. Sebentar lagi bukan hanya bunga yang jatuh tempo. Keseluruhan pinjaman sukuk itu menemui batas waktunya: harus dibayar bunganya, sekaligus pokoknya.

Tentu Garuda juga tidak tahu akan dapat uang dari mana. Jangankan kita, direksinya pun tidak akan tahu. Apalagi komisarisnya. Pun pemegang sahamnya.

Yang saya belum tahu: uang sukuk Rp 7 triliun itu milik siapa. Dipinjam dari mana. Semoga bukan dana haji.

Bagaimana dengan pemerintah?

Pemerintah sebenarnya ingin membantu Garuda: sampai Rp 10 triliun. Secara bertahap. Dicoba dulu Rp 1 triliun.

Dana talangan Rp 1 triliun itu hanya seperti gerimis kecil di gurun. Dua hari habis. Ludes. Menkeu tampaknya tidak mau lagi meneruskan triliun-triliun berikutnya..

Indonesia memang bukan Singapura. Yang mampu membantu Singapore Airlines Rp 250 triliun. Garuda juga bukan Singapore Airlines yang bisa dipegang disiplinnya.

Persoalan pun bertambah-tambah. Hari-hari ini kita menunggu kejutan baru lagi: apakah laporan keuangan Garuda tahun 2020 bisa beres. Laporan itu sudah harus disampaikan ke pasar modal tanggal 30 Juni lusa.

Harusnya bisa. Itu kan jadwal baru. Seharusnya kan 30 Mei lalu. Sudah telat satu bulan. Untuk keterlambatan itu Garuda sudah pula dijatuhi denda.

Belum berhenti di situ.

Pun kalau laporan itu akhirnya berhasil dikirim, sebelum tanggal 30 Juni 2021 pukul 23.59. Isi laporan itu tetap bisa membuat jantung berdebar: disclaimer atau tidak.

Dari laporan keuangan itu kita akan tahu apa pendapat auditor Garuda: PwC. Disclaimer? Wajar?

Kita masih punya waktu dua hari untuk tebak-tebakan: disclaimer atau wajar. Artinya: ditolak atau tidak.

Dilihat dari mundurnya laporan keuangan itu, rasanya akan disclaimer. Tapi melihat optimisme dirut Garuda –yang mengatakan Garuda baik-baik saja– mungkin tidak disclaimer.

Tapi saya tidak mau diajak taruhan. Takut kalah. Saya tidak sampai hati untuk tidak memihak Pak Dirut dalam taruhan itu.

Bagaimana kalau hasilnya disclaimer?

Tentu Garuda lebih sulit lagi.

Atau akan baik-baik saja.

Yang jelas kita tidak bisa menyalahkan direksi Garuda yang sekarang. Apalagi komisarisnya. Semua ini akibat masa lalu. Dan masa lalu itu akibat masa sebelumnya. Dan masa sebelumnya itu akibat masa entah yang mana lagi.

Ini pendapat saya: direksi yang sekarang tidak salah. Maksud saya: kalau memang tidak salah mengapa tidak berani frontal.

Frontal pertama, negosiasi dengan perusahaan persewaan pesawat. Manfaatkanlah kasus korupsi di masa lalu itu, untuk negosiasi. Bilang saja: sewa ini kemahalan akibat korupsi.

Toh risikonya tidak akan menimpa Anda, Pak direksi. Memang akan banyak pihak yang belingsatan. Anda tenang-tenang saja.

Paling dipecat.

Kenapa takut dipecat?

Frontal berikutnya, gilirlah awak pesawat. Sesuai dengan jumlah pesawat yang diterbangkan. Jangan semua awak berstatus aktif semua. Padahal hanya separo pesawat yang terbang.

Awak memang akan protes. Kesejahteraan menurun. Tapi ini kan soal hidup atau mati.

Jangan-jangan pemerintah tidak meneruskan bantuannya juga karena melihat direksi Garuda kurang tegas.

Frontal yang lain adalah frontalnya pemegang saham. Yang juga pemegang saham di Pertamina, di bank-bank BUMN, dan di bandara-bandara.

Utang Garuda di situ kira-kira Rp 30 triliun. Jadikan utang itu surat utang jangka panjang. Pasti Pertamina, bank BUMN, dan bandara sangat masygul. Tapi perusahaan kan harus ikut keputusan pemegang saham. Hanya saja pemegang saham jangan mudah melakukan konversi utang itu. Tunggu dulu agar yang nomor 1 dan 2 berhasil dulu dilaksanakan oleh direksi.

Nomor 1 dan 2 itu penting agar pemegang saham bisa melakukan nomor 3. Kalau tidak, manajemen dan karyawan di Pertamina, bank BUMN, dan bandara akan marah besar. Mengapa harus mereka yang prihatin. Padahal Garuda sendiri tidak mau prihatin.

Semua itu bukan ide saya. Ide saya kan PKPU –yang di Disway dulu itu. Yang tidak berani dilaksanakan itu.

1,2,3 itu adalah ide banyak pihak yang beredar di media. Lalu saya olah. Saya pikirkan. Lalu saya simpulkan: ide itu bagus. Sangat mungkin untuk dilaksanakan. Toh tidak ada jalan lain lagi. Kecuali euthanasia.

Kalau semua ide itu pun tidak bisa dilaksanakan, Garuda kelihatannya memang sedang baik-baik saja. (Dahlan Iskan)

Kapusjianstra TNI : Wilayah Perbatasan Sangat Penting Karena Menyangkut Kedaulatan Negara

Jakarta, nusantarabicara.co -  Pengelolaan wilayah perbatasan adalah hal yang sangat penting, karena menyangkut kedaulatan negara. Terdapat kencenderungan wilayah perbatasan menjadi daerah rawan degradasi kedaulatan, karena penduduknya yang kurang mendapatkan perhatian baik dari segi pembangunan maupun pemberdayaan.

Hal tersebut disampaikan Kapusjianstra TNI Brigjen TNI Jhonny Djamaris, S.I.P, M.I.P saat membuka acara Focus Group Discussion (FGD) yang diikuti oleh 40 orang peserta, bertempat di Auditorium Pusjianstra TNI Jl. Kebon Sirih No 42, Jakpus, Kamis (24/6/2021).

“Hal ini membuat kecenderung degradasi nasionalisme yang lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat dan penyedia kebutuhan di negara tetangga. Akar masalah kerawanan tersebut, adalah belum dipandangnya perbatasan sebagai beranda terdepan negara, yang merupakan tanggung jawab kita bersama,” ujar Kapusjianstra TNI.


Kapusjianstra TNI menjelaskan bahwa masih ditemukan kurangnya sinergitas dan interoperabilitas dalam hal tugas pokok BNPP dengan K/L, Pemda dan termasuk di dalamnya TNI tentang pengelolaan wilayah perbatasan. “Ini bukan hal yang mudah, karena membutuhkan kerja kolaboratif yang membutuhkan komitmen untuk menyinergikan sumber daya, otoritas dan bahkan kompetensi serta kemampuan, sehingga terjadi keseimbangan antar instansi.

Pemasalahan yang diangkat dalam FGD hari ini adalah “Bagaimana Pengelolaan Wilayah Perbatasan Yang Efektif Dalam Menjaga Keutuhan dan Kedaulatan NKRI” dengan pokok-pokok persoalan antara lain belum optimalnya sinergitas antar K/L dan TNI, dengan BNPP sebagai koordinator dalam pengelolaan pembangunan wilayah negara dan kawasan perbatasan. Belum optimalnya interoperabilitas antar K/L dan TNI dengan BNPP sebagai koordinator dalam pengelolaan pembangunan wilayah negara dan kawasan perbatasan.

Brigjen TNI Jhonny Djamaris berharap pada FGD ini dapat menjawab pokok-pokok persoalan, sehingga dapat bermanfaat untuk menghasilkan strategi-strategi bagi TNI, dalam rangka pelaksanaan tugas pokok.(Puspen TNI)


26.998 Prajurit Dikerahkan Dalam Latihan Terintegrasi TNI 2025 di Morowali, Perkuat Pengamanan SDA Nasional

Jakarta, nusantarabicara    --   Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mendampingi Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin bersama Jaks...