Masyarakat Betawi Bentuk Tim Pembela Kehormatan Keharmonisan Kaum Betawi Terkait Diskriminasi Ras Terhadap Suku Betawi

Jakarta, nusantarabicara.co - Masyarakat betawi secara spontan membentuk Tim Pembela Kehormatan Keharmonisan Kaum Betawi, hal itu didasari sikap dari salah seorang oknum ormas yang beredar dibeberapa akun youtube yang isinya pernyataan menantang, menghina, dan menjatuhkan martabat nama baik dan kehormatan Betawi.

Adv.Jaka Syahroni, S.H (koordinator tim) yang juga perwakilan dari departemen hukum dan perundang-undangan FORKABI, menanggapi pernyataan itu karena menurutnya hal itu mengandung muatan ujaran kebencian yang bisa saja berpotensi memecah belah keutuhan kehidupan berbangsa dan berdampak kerugian bagi orang Betawi.

Ungkapan dalam video yg viral itu tidak benar, karena faktanya dibeberapa Universitas negeri maupun swasta mahasiswa/i itu banyak orang betawinya, dan juga sejarah banyak mencatat para tokoh cendikiawan lahir dari rahim orang betawi. Hanya saja jaka khawatir akan ada dampak krisis kepercayaan kepemimpinan bagi generasi betawi, anak cucu kami kedepan nantinya.

Bahkan saya sendiri juga menderita kerugian akibat adanya ujaran kebencian itu, dampaknya orang yang membutuhkan jasa pengacara akan berfikir lagi dan tidak percaya kalau orang betawi itu mampu memberikan nasehat hukum yang baik.

Ketua umum FORKABI H.Moh.Ihsan,S.H lewat departemennya meminta jaka untuk mewakili segala kepentingan hukum masyarakat indonesia dan khususnya kaum betawi yang lemah, tanpa harus berfikir mereka bukan anggota FORKABI, "yang penting WNI dan dia orang betawi".

Terkait diskriminasi ras yang saat ini viral dimedia sosial, kita serahkan dan percayakan kepada aparatur penegak hukum, dan kita hanya sebagai lembaga sosial kontrol masyarakat dalam mengawal proses hukum yang telah dijalankan.

Makanya saya meminta kepada ketua departemen hukum dan perundang-undangan FORKABI Sdr.Alf.Muh.Kurnia Ahyat, D.M,. S.H untuk segera melaporkan kejadian ini agar tidak menimbulkan efek gaduh dalam kehidupan bermasyarakat, dan betawi yang kita kenal selalu menyikapi polemik dengan sikap cerdasnya juga tetap terjaga marwah itu, dan tetap menjaga kedaulatan NKRI dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Jaka Syahroni, S.H bersama tim ke Polda Metro Jaya (PMJ) Untuk membuka laporan sekaligus meminta keadilan kepada aparat penegak hukum yang berwenang terkait hal tersebut, meminta polisi untuk segera melakukan penangkapan terhadap pelaku. Harapan jaka Agar tidak ada lagi hal sejenisnya dilakukan oleh siapapun untuk melakukan perbuatan semena-mena menghina dan/atau menghujat suku, dan etnis apapun apalagi menghina dan mendzolimi kaum Betawi, kalau terjadi lagi pasti akan kami proses hukum karena Betawi punya garda pejuang hukum yaitu Perkumpulan Advokat Betawi (PADI).

TPK3B ini di isi oleh orang-orang betawi cerdas, intelek, dan terpelajar, lahir dari latar belakang yang beragam isinya sebanyak ratusan orang diantaranya adalah :

1. Savic Muchayar, S.H (pimpinan kantor pusat PADI)

2. H.Pandjaitan, S.H,. M.H (Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Kantor Pusat PADI)

3. Jaka Syahroni, S.H (Pimpinan PADI Tangsel)

4. H. Ramdan Alamsyah.SH (Pembina Pusat PADI)

5. Achmad Baihaqi. SH

6. Rasnoto.SH

7. Arif Hidayat. SH

8. Alfaqir.Muh.Kurnia Ahyat, D.M,. S.H

9. Kombespol (purn) Dr.Djoko Purwadi,S.H,.M.H

10. Tuti Susilawati, S.H,. M.H

11. Zakiah S.Ikom,. M.Ikom

12. M.Anwar, S.H,. M.H