Oleh : Dr.H.Yudi Pratikno,SH.MH (Pecinta Bola Indonesia)
Sebelum membaca kita kirimkan Alfatehah kepada Saudara kita yang wafat pasca derbi Arema VS Persebaya... Alfatehah.
Indonesia kembali berduka. musibah Arema.
Penulis termasuk gila bola.Seandainya hari sabtu kemarin jadi mengisi kuliah umum di Unbraw.Dipastikan penulis hadir di kanjuruhan.
*STOP SALING MENYALAHKAN*
Hampir seluruh stadion di Indonesia penulis pernah merasakan atmosfernya,termasuk atmosfer suporternya dan pengamananya.
Atmosfer Pertandingan Arema VS Persebaya dan Persija VS Persibpun pernah penulis rasakan.bagaimana rasanya istri yang saat itu berplat mobil L dihadang suporter Arema disektar Stadion gajayana juga kebalikanya ketika plat N di sweeping bonek di Surabaya.Kejadian serupa dirasakan ketika derby Persib VS Persija kejadian di jalan Dago dan jembatan Pasopapati saat itu dengan anak saya selesai nonton di Stadion Siliwangi bandung Home Base persib saat itu juga kejadian di GBK dan Lebak bulus pada zamannya.
Alhamdulillah Allah masih melindungi dari musibah.Kapok??? Mungkin karena hobi dan gila bola sepertinya sampai saat ini belum kapok...
Yang penulis tau...Banyak strategi dan cara pengamananya dan strategi ini pihak pengamanlah yang sudah pasti lebih tau karena tidak hanya pertandingan liga 1 kali ini saja.namun sudah ratusan atau ribuan kali melaksanakan pengamanan.
Dengan beberapa pengamalaman merasakan sebagai penonton dan supoter langsung di berbagai Stadion di Indonesia penulis lebih bijak ini sebagai musibah dan bisa terjadi di Stadion dimana saja....banyak yg komen tentang aturan fifa tentang safety anda security, SOP pengamanan, jumlah kapasitas penonton dsb...ada seni pengamanan,ada seni mengolah masa dll.
Arema adalah suporter yang kreatif dan inovatif dalam mendukung timnya.tidak hanya Aremanya termasuk Arenanitanya.Sekali lagi penulis berpindah pindah tempat kerja...berpindah kota berpindah jadi suporter..pernah jadi Arema, the Jack dan viking. Arema dan Aremanita penulis ikut berduka.Arema suporter yang baik terbukti suporter viking persibpun disambut dengan baik oleh arema beberapa minggu yang lalu...sekali lagi ini penulis menggunakan istilah musibah.
Sekali lagi penulis lebih bijak ini ini adalah musibah...
Di balik musibah kanjuruhan yang menimpa warga Arema ini pasti banyak hikmah yang dapat dipetik. Hikmah di balik musibah bagi mukmin hendaknya menjadi proses penyadaran, pembelajaran, dan pendewasaan mental spiritual, sekaligus sebagai bahan muhasabah, tadabur, dzikrullah, dan taqarrub ila Allah (pendekatan diri kepada Allah).
Setidaknya ada hikmah di balik musibah.
Musibah mengajarkan pentingnya integrasi ibadah dan isti’anah, memohon pertolongan kepada Allah (QS al-Fatihah [1]: 5). Integrasi ini harus dibuktikan dengan kesalehan autentik dengan peneguhan iman, ilmu, dan amal saleh dengan tidak banyak mengeluh dan menyalahkan pihak lain.
Musibah itu ibarat laboratorium keimanan dan kesabaran untuk penyadaran bahwa manusia itu milik Allah dan pasti kembali kepada-Nya (QS al-Baqarah [2]: 155-156).
Musibah itu awalnya penuh duka, namun perlahan tetapi pasti akan berganti menjadi sukacita dan bahagia. Musibah mengajarkan pentingnya bersikap optimistis karena kehidupan itu tidak selamanya dalam kesulitan dan kedukaan. Badai pasti berlalu karena, “Sesungguhnya kesulitan selalu dibarengi kemudahan.” (QS ash-Sharh [94]: 6).
Musibah itu meneguhkan persaudaraan dan solidaritas sosial dan musibah itu menjadi penggugur dosa. “Tiada sebuah musibah pun yang menimpa Muslim melainkan dengannya Allah menghapuskan kesalahan-kesalahannya.” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, musibah harus menjadi momentum untuk memperbanyak istighfar dan tobat kepada Allah Yang Maha Pengampun. Semoga musibah yang menimpa warga Arema ini dapat merekatkan persaudaraan, solidaritas sosial, dan persatuan bangsa....
Kurangi menyalahkan dengan menjustice pihak tertentu,stop komen yang nggak penting penting dulu.kita doakan saja teman teman arema dan aremanita yang mendahului kita...Alfatehah..(*)
Posting Komentar