Jakarta, Nusantara Bicara -- Pada hari Senin. Tanggal 20 Maret 2023 di Gedung Nusantara V, MPR-RI, Jakarta. Lembaga Tinggi Masyarakat Adat Republik Indonesia (LEMTARI) menorehkan sejarah baru dalam upayanya mengaktifkan adat-istiadat Nusantara ke depannya. Dimana seluruh pengurus dan anggota LEMTARI yang terdiri dari 30 DPW Provinsi Lemtari Se Indonesia dan 183 DPD Kabupaten Kota LEMTARI Se-Indonesia, berkumpul di Gedung MPR-RI Jakarta untuk melakukan Musyawarah dan Mufakat yang dihadiri oleh 111 peserta, dimana pertemuan musyawarah dan mufakat ini disebut dengan Musyawarah Adat Nasional (MUSDATNAS) Lemtari ke 2, tahun 2023.
Dalam Musyawarah itu, Lemtari se-indonesia dengan penuh semangat membentuk Tim perumus yang terdiri dari. Prof Yislam Alwini, DR. Ruslan Effendi SH., MH, DR. Lukas Siahaan SH.,MH, Fredy R Laritembun SH, Mujahidin Sulaiman SE dan bersepakat untuk menghadirkan eksistensi adat-istiadat dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat di lingkungan wilayah adatnya masing-masing.
Akhirnya, berdasarkan musyawarah dan mufakat bersama tersebut. Tim perumus Lembaga Tinggi Masyarakat Adat Republik Indonesia (LEMTARI) menghasilkan 6 poin hasil keputusan yang ditetapkan sebagai berikut :
MENETAPKAN
- Tanggal 24 Oktober ditetapkan MENJADI hari Adat Istiadat Nasional Republik Indonesia
- Adanya Kementerian Adat-Istiadat Republik Indonesia di dalam pemerintahan NKRI
- Lembaga Tinggi Masyarakat Adat Republik Indonesia sebagai Lembaga adat negara yang dibiayai berdasarkan APBN dan APBD.
- Lembaga Tinggi Masyarakat Adat Republik Indonesia melaksanakan penegakan peraturan hukum adat yang ada di wilayah-wilayah masyarakat Adat di Indonesia.
- Membentuk pengadilan AD HOC hukum adat di seluruh Indonesia dengan keputusan final, tetap dan mengikat.
- Menegakkan pengawasan pelaksanaan aturan hukum Adat di Indonesia.
Selanjutnya berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat bersama, Pengurus LEMTARI sepakat untuk memilih dan menunjuk tim formatur untuk menyusun kepengurusan DPP LEMTARI masa bakti 2023 sampai dengan 2028. Dimana sebagai ketua Tim Formatur adalah Suhaili Husein Datuk Mudo dengan anggota Prof. Yislam Alwini, Dr. Lukas Siahaan SH,MH., Dr. Redi, DR. Nurhamin, Datuk Sardi SPDI (Bangka Belitung), Masuri SH, Dr. Ikke Sartika (Jawa barat), Fredy R Laritembun SH, Mujahidin Sulaiman SE, Hidayat Subekti SH.
Langkah selanjutnya dari hasil pertemuan Tim Formatur dengan Prof. DR. Arief Hidayat SH. Msi. Seorang Anggota Hakim Konstitusi di Mahkamah Konstitusi, telah disepakati bersama bahwa susunan pengurus dewan pimpinan pusat Lembaga Tinggi Masyarakat adat Indonesia (DPP LEMTARI) masa bakti 2023-2028 adalah sebagai berikut :
1. Dewan Pembina
Ketua : DR. H Bambang Soesatyo SE, MBA
Anggota : DR. H Oesman Sapta Odang
Anggota : Prof. Yislam Alwini
2. Dewan Penasehat
Ketua : Prof. DR. Jimly Asshiddiqie SH. MH
Anggota : Elly Yuniarti SS, SE, MM
Anggota : Fredy R Laritembun SH
3. Ketua Umum : Prof. DR. Arief Hidayat SH. Msi
4. Ketua Harian : Suhaili Husein Datuk Bandaro Mudo
5. Wakil Ketua I : DR. Ruslan Effendi SH. MH
6. Wakil Ketua II : DR. Nurhamin SPT MH
7. Sekretaris Jenderal : Prof. DR. Ahmad Redi SH. MH
8. Wakil Sekretaris I : DR. Lukas Siahaan SH. MH
9. Wakil Sekretaris II : Mujahidin Sulaiman SH. MH
10. Wakil Sekretaris III : Ardiansyah
11. Bendahara Umum : Soewandono
12. Wakil Bendahara I : Hidayat Subekti
13. Wakil Bendahara II : Masuri SH
Untuk selanjutnya, pengurus yang baru akan melakukan rapat kerja nasional (RAKERNAS) DPP LEMTARI pada tanggal 10 April 2023, bertempat di Pusdiklat MK, Bogor. Yang mencakup program-program yang harus dilaksanakan secara teknis. In Syaa Allah akan dibuka langsung oleh ketua umum Prof. DR. Arief Hidayat SH. Msi dilanjutkan dengan pengukuhan pengurus, ungkap Lukas Siahaan.
Setelah itu kita juga akan melakukan pengukuhan dan pelantikan untuk seluruh DPW Lemtari yang belum dilantik yang ada di Indonesia. Direncanakan pada tanggal 28 April akan ada pelantikan DPW NTT sekaligus DPD-DPD di Nusa Tenggara Timur oleh Ketua Harian Lemtari Suhaili Husein Datuk Mudo, sambungnya.
Dalam kesempatan itu, ketua harian Lemtari Suhaili Husein Datuk Mudo akan terus mengingatkan kepada masyarakat dan pemerintah se Indonesia agar mengutamakan Adat daripada budaya. Karena Adat itu aturan, Adat itu Hukum. Aturan hukum adat itulah yang mengatur cara dan gaya hidup kita.
Dengan adat kita bisa membuat peraturan adat di negeri kita dengan adat kita bisa mengantisipasi budaya-budaya luar masuk ke negeri kita, dengan adat kita mendenda orang yang salah di negeri kita, dengan adat kita bisa menjaga keamanan dan ketertiban di negeri kita, dengan adat kita bisa menjaga lingkungan kita dengan baik, dengan adat kita bisa menjaga moral dan ahklak anal dan cucu kita di masa yang akan datang, pungkasnya.(PS)
Posting Komentar