"Artinya, mengakar kuat itu. Kita ini mengambil kearifan-kearifan lokal, budaya-budaya lokal untuk kita angkat ke dunia internasional supaya mereka mengikuti kultur kita, tidak sebaliknya," ungkap Prof Paripurna.
Lebih lanjut Prof. Paripurna menceritakan. Awalnya ia bersama teman-teman menginginkan bahwa pemilihan ketua KAHGAMA dilakukan secara musyawarah dan mufakat. Namun dinamika rapat terus berkembang dan memutuskan pemilihan ketua dilakukan secara 'voting'. Kemudian dalam voting tersebut saya yang ikut dicalonkan oleh teman-teman mendapatkan suara terbanyak dari kandidat yang lainnya.
Prof. Dr. Paripurna Sugarda berharap kedepannya KAHGAMA dapat menjadi sarana saling tolong menolong antar alumni dan dapat mempersatukan ide-ide antara pihak FH UGM dengan para alumni.
“KAHGAMA harus bisa menjadi tempat alumni menyumbangsihkan pemikiran mereka guna kemajuan Hukum di Indonesia.” Ucap Paripurna.
“Sejumlah alumni dari UGM sudah banyak yang duduk di pemerintahan sampai saat ini sudah banyak alumni fakultas hukum UGM yang berkiprah di Indonesia atau internasional. serta melalui kekuatan digital saat ini sesama alumni saling memberi data -data untuk kemajuan KAHGAMA,” tambah Paripurna lagi.
Prof Paripurna Sugarda menegaskan kemajuan hukum di Universitas memerlukan sumbangsih pemilikiran dari para alumninya. Karena seperti teknologi yang terus mengalami perkembangan hukum pun harus mengalami perkembangan pula, harus ada orang-orang yang harus melakukan riset dan penelitian di bidang hukum, jelasnya.
Dalam jangka pendek ini, tugasnya sebagai ketua KAHGAMA, ia akan melakukan konsolidasi dan audiensi ke lembaga-lembaga pemerintah terkait untuk melakukan proses yang diharapkan itu, pungkasnya.(PS)
Posting Komentar