Jakarta, Nusantara Bicara -- Bertepatan dengan 10 Ramadhan 1444 Hijriah, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Periode 2023 – 2025 dilantik dengan thema HMI berdaya saing wujudkan integritas kader untuk Indonesia Unggul, Minggu (2/4/2023) di Hotel Horison Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan.
Hadir mendampingi Ketua Umum HMI Mahfud Khanafi, HM Rizqinizamy Karsayuda Presidium
MN KAHMI, Prof Hilman Latief Direktorat haji dan Umrah Kemeneg RI,
Bersama tamu undangan dan jajaran pengurus Himpunan Mahasiswa Islam.
Ketika diwawancarai awak media, Ketua Umum HMI Mahfud Khanafi
menjelaskan, bahwa Pelantikan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam
Periode 2023 – 2025, berdaya saing kaderisasi dan di harapkan memiliki
kompetensi di bidangnya, dan ke depan menggantikan dari pengurus besar
hingga ke tingkatan komisaris.
Ia mengatakan bahwa agenda besar yang ingin lakukan dalam waktu dekat
akan melakukan sekolah politik kerakyatan,”ucap Mahfud Khanafi.
itu yang akan dilakukan, kemudian diturunkan di tingkatan cabang, itu
nanti di setiap cabang akan melakukan sekolah politik kerakyatan dan
menggandeng seluruh yang ada di daerah masing-masing, harap ketua.
Di era era politik seperti ini kadang memang organisasi akan dikaitkan
mana yang jadi pilihan-pilihan di situ itu secara kelembagaan kami
memberi kebebasan secara besar tidak berpihak pada salah satu tokoh yang
akan berkompetisi di pemilu 2024.
Berdaya saing itu adalah dia kader yang memiliki intelektualisme
berdasarkan administratif sudah terpenuhi, minimal sudah strata 2 dan
juga mampu memiliki jiwa kepemimpinan.
HMI sendiri sudah ada di 80 kota, seperti di Jogjakarta, Kendari, di
Palu, Manado ada Gorontalo, Pekanbaru ,Meranti, Medan bahkan di Aceh
jayapura-sorong dan di kota-kota besar di Indonesia.
Harapan kami nanti bisa berkembang di daerah kepulauan Kepri Riau itu
kita lagi mencoba untuk membuka cabang, dan juga itu di Mataram. Kami
juga mau ekspansi ke Sumbawa,”jelasnya.
Itu semua adalah suatu PR yang harus dikerjakan sampai hari ini memang
secara legal formal kami sebenarnya sudah di tangan, dan sebagai sebuah
organisasi tentu ini kan medium untuk belajar politik.
Dimanapun ada demokrasi sebenarnya di situ juga ada oposisi itu hal yang
wajar sehingga menjadikan kami secara individu saya secara pribadi baik
atau kelembagaan ketemu semua di tingkatan, mungkin itu harus kami
lakukan untuk merangkul siapapun itu.
“Bagi saya sebagai ketua umum seluruh Kader HMI di Indonesia itu adalah anggota saya”
Apapun yang terjadi dengan pendapat mereka adalah kader KAMI dan harus
ditanami bersama harapannya, kedepan kami semakin kokoh dan menciptakan
kader-kader yang berintegritas hidup baik di kalangan pengurus besar dan
sampai di tingkat di cabang,”ungkapnya.
Sehingga mampu mengklasifikasikan itu tentu hal ini akan semakin maju
kedepannya dan bisa memberikan Efek terhadap masyarakat bawah KAMI hadir
secara materiil maupun moril kita untuk membangun kebangsaan Indonesia.(*)
Posting Komentar