Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia

Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia
Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh. Itulah Motto Media Kami
Home » » Rektor UNINDRA Berharap Akedemisi Tetap Bisa Menahan Emosi

Rektor UNINDRA Berharap Akedemisi Tetap Bisa Menahan Emosi

Written By Nusantara Bicara on 25 Agu 2023 | Agustus 25, 2023

Jakarta, Nusantara Bicara  --  Saat ini sedang di hebohkan dengan ada seorang  akedemisi dengan gelar Profesor mengeluarkan kata kata tidak pantas (patut). 

Prof DR H Soemaryoto mengatakan berpikir logika salah atau benar . Etika baik atau buruk, sebagai manusia mempunyai etika atau ogika dan nalar atau rasa di combain pada saat stament, pendapat atau suatu sanggahan . Apalagi agama ada sopan santun ahlak , berahlak mulia sebab seorang profesor!(maha guru) adalah panutan bagi mahasiswa . Kalau profesor begitu harus dipertanyakan.

Bahwa untuk menjadi profesor ada syaratnya selain akademik juga moral. Maha guru, seperti di ketahui guru adalah teladan bagi siswanya apalagi maha guru. 

Banyak contoh kasus profesor yang bermasalah setelah melalui rapat senat (evaluasi) maka di tunda. UNINDRA sendiri pernah memberikan sanksi terkait moralitas kepada seorang profesor, ujarnya di kampus Kamis (24/8).

" Terkait saat ini tampaknya tersangkut, sebab di tahun politik makin banyak yang tidak suka. Profesor yang satu ini sudah berulang kali tetapi selalu lolos dalam jerat hukum. Bahwa moralitas dalam mimbar akedemik tetap perlu tetapi dalam hal ini sudah bertabrakan. Kacamata orang memadang persoalan berbeda beda contoh AB sepakat tetapi CD sebaliknya hal di luar logika.

Sepandai-pandai seorang etika harus di jaga. Hal tersebut juga terjadi di luar negeri (barat) tetapi etika tetap (aturan aturan) .Apalagi Indonesia sebagai orang timur yang menjunjung tinggi. Bahwa seorang profesor mempunyai personality , inergritas , moral.

Kalau ilmu eksak ada satu sisi tetapi kalau ilmu non eksak bisa dua sisi seperti contoh melihat gajah dari sudut pandang yang berbeda.

Bahwa bertutur kata yang baik perlu contoh sakit, bisa bilang tidak enak badan, gangguan kesehatan tidak bilang terkapar. Beda daerah beda adat contoh kalau di Betawi memanggil suami bisa langsung namanya, tetapi kalau di Jawa memanggil suami memakai mas, " tambahnya. 

Harapannya bahwa hal ini bukan masalah sepele, kedalaman ilmu seorang dapat di lihat moralitas, ahhlak.(Agus)

Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2018 - All Rights Reserved
Created by Nusantara Bicara