Kota Bekasi, Nusantara Bicara -- Manajemen rumah sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi, mengaku telah mencari 80 rumah sakit rujukan untuk A (7) yang didiagnosis mati batang otak usai operasi amandel.
A menjalani operasi amandel pada Selasa (19/9/2023). Namun, kondisinya terus menurun. Ia mengembuskan napas terakhir pada Senin (2/10/2023) pukul 18.45 WIB.
Komisaris RS Kartika Husada Jatiasih dr Nidya Kartika mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam menangani pasien Alvaro.
"Kami mengikuti arahan Dinas Kesehatan untuk memfasilitasi keluarga adik BA mencari rumah sakit rujukan secara aktif, serta menginformasikan kondisi medis adik BA juga risiko yang dapat terjadi saat merujuk," kata Nidya, Selasa (3/10/2023).
Sejak pertama didiagnosa mati batang otak, RS Kartika Husada Jatiasih telah melakukan upaya mencari rumah sakit rujukan.
Pihak RS Kartika Husada juga sudah berupaya mendatangkan konsultan medis dari rumah sakit lain untuk memeriksa Alvaro. Pihak rumah sakit juga telah berusaha mencari jurnal-jurnal kesehatan untuk menjadi acuan dalam menangani Alvaro.
Soal rumah sakit lain menolak jadi rujukan, kata Nidya, kondisi Alvaro yang sangat berisiko jika dipindahkan bisa jadi alasan rumah sakit lain menolak jadi rujukan.
Selain itu, kasus yang sudah dibawa ke ranah hukum bisa juga menjadi penyebab rumah sakit lain menolak jadi rujukan.
"Alasannya tidak bisa membantu ya mungkin karena kondisi dari anak yang non-transferable ini berisiko sekali sampai di sana dan mungkin ini ada kasus hukum yah, di mana-mana rumah sakit tidak mau menerima karena mungkin takut terbawa-bawa itulah kesulitan kami," ujar Nidya.(Agus)
Posting Komentar