Nusantara Bicara, Jakarta --- Kegiatan peluncuran dan bedah buku ini turut dihadiri oleh Pengamat Politik Rocky Gerung dan Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro sebagai penanggap serta Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute Ace Hasan Syadzily.
Erwin mengatakan penulisan buku berawal dari gagasan para pendiri dan senior Golkar serta pengurus partai. Melalui buku ini, pihaknya menegaskan posisi Partai Golkar dengan membahas sejarah partai hingga berbagai isu penting lainnya, seperti ekonomi hijau, revolusi digital, hukum dan kedaulatan negeri, hingga reformasi politik.
Saat membahas sejarah partai, Erwin mengatakan Golkar didirikan oleh petani, buruh, organisasi pemuda/pelajar, dan federasi NGO lainnya dengan berorientasi pada kesejahteraan. Bukan pada ideologi tertentu.
"Punya ideologi memang bagus, tapi sering kali debat ideologi tidak selesai-selesai. Inilah yang dikritik Presiden Soekarno kalau partai debat ideologi melulu siapa yang mau kerja. Hadirlah golongan karya yang ideologinya adalah kesejahteraan, bukan -isme -isme yang ekstrem," ungkap Erwin
Untuk memastikan tujuan Golkar pada kesejahteraan, lanjut Erwin, Golkar tidak berjalan di kiri maupun kanan.
Buku berjudul "Jalan Tengah Golongan Karya: Mengutamakan Persatuan dan Kesatuan demi Kemajuan Bersama" karya Erwin Aksa dan Sharif Cicip Sutardjo, diluncurkan di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly, Slipi, Jakarta Barat, Senin (26/2/2024).
"Kita jalan di tengah, yang lurus, stabil, sejuk, dan tidak ekstrem. Kita ambil jalan yang tujuannya kesejahteraan bersama," terang Erwin.
"Tentunya dengan berjalan di tengah kita bisa ambil nilai-nilai baik yang ada di sisi kiri maupun kanan," imbuhnya.
Ia mencontohkan dari sisi kiri atau sosialisme, Golkar dapat mengambil nilai keberpihakan terhadap kelompok miskin dan rentan.
Caranya, dengan memastikan mereka mendapatkan pelayanan publik yang baik.
"Kita juga ambil nilai yang baik dari sisi kanan, misalnya dari kapitalisme yaitu semangat inovasi, semangat usaha, semangat pantang menyerah dan meritrokrasi," tuturnya.
Tak hanya itu, Erwin menegaskan Golkar juga menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas yang berbasis ketuhanan, menghormati hak-hak asasi manusia dan kesempatan yang adil bagi semua orang, termasuk minoritas, serta nilai-nilai inklusivitas.
"Saya sangat bersyukur mendapatkan kesempatan ini bersama Pak Cicip dan kepercayaan dari Ketum (Airlangga) dan para senior untuk bisa menulis buku Jalan Tengah Golongan Karya. Insyaallah buku ini bisa bermanfaat bagi generasi muda dan inilah landasan kebijakan Golkar hari ini dan yang akan datang," tandasnya.
Peluncuran dihadiri Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sekaligus pembukaan Young Political Leaders Angkatan ke-15.
Turut hadir Sekjen Partai Golkar H Lodewijk F Paulus, Ketua Dewan Pembina Akbar Tandjung, Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute Ace Hasan Syadzily, para tokoh Golkar di Pusat dan Daerah.(Agus)
Posting Komentar