Nusantara Bicara, Jakarta --- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa awal tahun hingga saat ini rupiah telah terdepresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023. Hal ini disampaikannya dalam konfrensi pers APBN pada Kamis, 27 Mei 2024.
Rektor UNINDRA Prof Dr H Sumaryoto mengatakan kondisi saat sekarang sangat kompleks pengaruh dari covid 19 tiga tahun masih ada luar biasa saling terkait. Walaupun saat ini covid sudah menjadi enpidemik (penyakit biasa).
Akibatnya Depresiasi dampak dari penguaran dan pendapatan turun, mengakibatkan APBN turun , untuk recovery (pemulihan) tidak mudah. Beda kalau investasi menciptakan atau membuat proyek baru. Untuk memulihkan perlu waktu di tambah lagi era digital (online) jadi mengurangi tenaga kerja contoh restoran masyarakat mengorder makanan tidak makan di tempat pelayan jadi kurang, demikian pula jalan tol, parkir dan lain lain.
Hal ini tidak terjadi di Indonesia terapi juga ke negara lain, China pun terkena walaupun PDBnya tinggi. Dampak perang di Palestina akibat boikot jelas hal ini menjadi tidak mudah pemerintah harus mengkaji satu persatu contoh untuk perusahaan agar diberikan intensif dan pengurangan pajak agar dapat pelan pelan bangun untuk recovery seperti ban motor melindas air pasti di jalan masih ada bekasnya sampai tidak nampak, ujarnya di kampus Sabtu (29/6)
Kurs Rupiah Melampaui Asumsi Makro APBN, Ekonom: Depresiasi yang Tidak Terkendali. Dan masih maraknya Korupsi siapapun pemerintahnya kondisi saat ini berat untuk kursi rupiah kembali ke Rp 15 000 pada US Dollar
" Korupsi juga berpengaruh jujur saja sulit, recovery (pemulihan) di semua sektor contoh pariwisata tetapi belum pulih benar dampak pada penerbangan sudah baik. Bahwa covid 19 telah terjadi dampak pengurangan pegawai (pekerja) yang tadinya 50 menjadi 30 dan saat ini menjadi 10 orang saja hal ini menjadi penganguran dan yang penggauran tidak bisa kerja juga, " bebernya.
UNINDRA mengalami hal ini tahun kemarin mahasiswa baru mencapai 9000 orang saat ini baru 3000 orang, dan banyak mahasiswa yang cuti, menunggak bayaran , berhenti, bahkan DO . Kalau ekonomi tumbuh dimana pegawai nggangur, tambahnya
Akibat ekspor sedikit impor banyak bisa mengurangi cadangan devisa. Bahwa pengurangan APBN berdampak kemana mana.(Agus)
Posting Komentar