Jakarta, Nusantara Bicara --- Bagi Indonesia, lima tahun ke depan 2024-2029 bisa jadi kesempatan emas atau sebaliknya, jadi kuburan. Karena persoalan dan tantangan yang dihadapi sangat berat dan kompleks. Tidak ada pilihan bagi Presiden RI terpilih Prabowo Subianto kecuali "all out" kerahkan segala kemampuan, daya dan upaya, serta segenap sumber daya yang dimiliki Indonesia. Tidak ada jalan lain kecuali lakukan revolusi tata kelola bangsa dan negara, tegas dr Ali M ATMO, M. Biomed. Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI), Jakarta, Kamis, 26/9/2024.
Lebih lanjut dokter ahli kekebalan tubuh lulusan FK Unibraw Malang dan FKUI Jakarta ini menuturkan, ditengah dinamika global yang serba revolusioner dan tidak menguntungkan, paling tidak terdapat 4 batu terjal Indonesia 2024-2029. Pertama, menguatnya "tribalisme" yang kedepankan kepentingan kelompok atau golongan, dimana ujung dan akhirnya terjadi penyalagunaan kewenangan akibatkan kebocoran uang rakyat, uang negara dan sumber daya Indonesia. Kedua, menguatnya potensi terganggunya kesatuan dan persatuan bangsa. Ketiga, ancaman malapetaka demografi yaitu membludaknya penganguran dan kemiskian. Dan ke-empat, ancaman krisis pangan dan kedaulatan. Hal ini niscayakan negara harus hadir totalitas ditengah gulungan ombak lautan negeri yang makin dahsyat atas keberadaan 3 kutub besar elit pemimpin bangsa, yaitu kutub yang ingin selamat, yang ingin memulai dengan yang terbaik dan yang ingin jadi penyeimbang. Dan itu semua ada dipundak Presiden RI 2024-2029, Prabowo Subianto. Indonesia mampu asal mau untuk tetap sebagai batu karang yang kokoh dan tangguh.
Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) ini menambahkan, ketika Indonesia mampu lewati 4 batu terjal maka akan sukses jemput puncak bonus demografi 2030 dan transformasi jadi negara maju 2045. Yang memsyaratkan pertumbuhan ekonomi 7-8%, PDB naik 3 kali lipat dari Rp 15 ribu trilyun jadi Rp 45 ribu trilyun, keberadaan 100 juta UMKM handal dan unggul dengan rasio wirausaha mapan 10-12%, dan tax rasio 18-20%. Oleh karena itu, tak ada jalan lain kecuali Presiden RI terpilih Prabowo Subianto, dengan bekal lebih dari cukup, lakukan revolusi tata kelola bangsa dan negara. Kenapa? Karena kalau gagal maka eksistensi NKRI dipertaruhkan. Bahkan negeri ini bisa porak poranda tinggal nama dalam sejarah peradaban manusia.
Kepemimpinan bangsa yang berani tegak lurus di atas kepentingan dan kedaulatan rakyat, bangsa dan negara menjadi keniscayaan tata kelola Indonesia ke depan. Untuk itu, paling tidak ada 4 revolusi tata kelola bangsa dan negara lima tahun ke depan. Pertama, revolusi tata kelola sumber daya dan penerimaan negara. Kedua, revolusi pencegahan dan penindakan penyalagunaan kewenangan/kekuasaan. Ketiga, revolusi pencegahan dan penindakan kebocoran uang rakyat, uang negara dan sumber daya Indonesia. Dan ke-empat, revolusi kedaulatan dan swasembada pangan. Walau banyak rintangan dampak mahalnya ongkos dan kontrak politik Pilpres 2024, Presiden RI terpilih Prabowo Subianto diyakini mampu mewujudkan melalui "Zaken Kabinet" pemerintahan yang dipimpinnya. Rakyat dan bangsa Indonesia menaruh harapan besar kepada "Zaken Kabinet Prabowo Subianto" terisi bukan saja dari kalangan profesional dan ahli dibidangnya. Lebih dari itu, terisi SDM berintegritas dan berani tanggalkan conflic interest of politic. Berani tanggalkan kepentingan pribadi dan keluarga, kelompok atau golongan,. Dan berani tanggalkan kepentingan ijon atau bandar politik, pungkas Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI 1995-1998 dan Sekretaris Lembaga Sosial Mabarrot PBNU 2000-2005 yang juga Ketua Umum APKLI-P.(Agus)
Posting Komentar