www.nusantarabicara.co

www.nusantarabicara.co
Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia
Home » » Indonesia Coffee and Tea House Kedai Kopi Indonesia Pertama Kali Di Dhaka Bangladesh

Indonesia Coffee and Tea House Kedai Kopi Indonesia Pertama Kali Di Dhaka Bangladesh

Written By Nusantara Bicara on 4 Mei 2025 | Mei 04, 2025




Jakarta,  Nusantara Bicara   --   Bertempat di pusat kuliner Shinning Moon yang terletak di Sektor 15E Road 4, Uttara-Dhaka, Bangladesh, telah dibuka kedai kopi milik salah seorang Pengusaha Indonesia, Bpk. Gustaf Simanjuntak dan istrinya Ibu Rida dengan nama Indonesia Coffee and and Tea House. Dibukanya kedai di wilayah tersebut dirasakan cukup strategis mengingat letaknya berdekatan dengan jalur kereta MRT, sehingga diharapkan orang yang pulang kerja akan mampir disana. Coffee shop Indonesia menjadi pioneer atas masuknya kopi Indonesia di Bangladesh.

Pembukaan kedai kopi tersebut dilakukan tanggal 2 Mei 2025, oleh KUAI RI, Bpk. Arif Suyoko dan Atase Militer, Bpk. Kol. Inf. Imam Setiawan serta dihadiri masyarakat Indonesia yang ada di Dhaka, Owner ari Shinning Moon, konten kreator dan jajaran pengusaha Bangladesh yang menjadi mitra kerja Bpk. Gustaf. Pembukaan ditandai dengan pengalungan syal kepada Bpk. Arif Bpk. Imam serta penyerahan bunga kepada seluruh peserta yang hadir.


Ibu Rida menjelaskan bahwa latar belakang dibukanya kedai kopi ini adalah untuk mempromosikan produk Indonesia khususnya kopi, karena pencinta kopi dan latar belakang keluarganya yang merupakan petani kopi di Aceh. Selain memperkenalkan produk Indonesia di negara lain dan bisa menolong petani Indonesia karena mengambil langsung dari petani. Disamping itu juga ditampilkan produk kopi Bali, kopi pangalengan, juga kopi Papua guna promosi dan untuk menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai banyak tempat perkebunan kopi.

Beliau juga menjelaskan bahwa, pemerintah Bangladesh semenjak Covid-19 mendorong pengusaha asing membuka usaha di Bangladesh dengan sistem one person company yang tidak memerlukan Kerjasama dengan warga local. Hal tersebut yang mendorong dibukanya kedai kopi olehnya di daerah Uttara – Bangladesh yang merupakan perluasan wilayah kota Dhaka di wilayah Utara. 
 

Dalam menjalankan coffee shop tersebut, beliau dibantu 3 orang Bangladesh dalam melayani pengunjung yang datang yang ingin menikmati kopi, teh dan sajian lainnya. Adapun kopi yang diperkenalkan mayoritas kopi arabika. Pengunjung disamping memesan secara langsung, juga bisa memesan secara online melalui aplikasi foodpanda. Aplikasi penyedia produk makanan dan minuman di Bangladesh. Beberapa menu lain yang ditawarkan antara lain americano, cappuccino, latte dll serta berbagai minuman teh Indonesia.

Adanya fenomena, warga Bangladesh semakin tertarik mengunjungi coffee shop terutama di kota-kota besar seperti Dhaka dan Chittagong dan meningkatnya konsumsi kopi di kalangan mahasiswa dan pekerja muda menjadikan kafe bukan hanya tempat untuk menikmati kopi, tetapi juga menjadi ruang sosial dan profesional—tempat untuk bekerja, belajar, berkumpul, atau bahkan berkencan. Berbagai gerai kedai kopi yang menjadi bagian penting dari gaya hidup urban di Dhaka antara lain North End Coffee Roasters, Gloria Jean’s, dan Tabaq Coffee.

Dengan dibukanya kedai kopi Indonesia di Bangladesh menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya penghasil kopi mentah (green bean), tetapi juga mampu menyajikan kopi sebagai produk akhir yang berkualitas. Ini membangun persepsi positif terhadap Indonesia sebagai negara dengan budaya kopi yang kaya dan berkelas. Hal ini juga menunjukkan bahwa kopi Indonesia mampu bersaing di Bangladesh dan menjadi alat promosi budaya dan ekonomi Indonesia secara terpadu. Ibu Rida berharap kedepan semakin banyak produk Indonesia lainnya yang dapat dipromosikan di Bangladesh selain produk kopi, bekerjasama dengan UMKM Indonesia. 

Sebagai informasi, kopi Indonesia mulai dikenal di Bangladesh, meskipun tingkat pengenalan dan konsumsinya masih terbatas. Indonesia menempati peringkat ke-12 sebagai negara pengekspor kopi terbesar ke Bangladesh dengan volume ekspor sekitar 150 kg senilai $1.35 ribu USD di tahun 2022, jauh dibawah negara lain seperti Singapura, Uni Emirat Arab, India, Vietnam dan Kenya.

Diharapkan dengan meningkatnya minat terhadap kopi di kalangan generasi muda dan profesional, serta adanya produk kopi Indonesia yang tersedia di pasar, ada potensi untuk meningkatkan pengenalan dan konsumsi kopi Indonesia di Bangladesh
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2018 - All Rights Reserved
Created by Nusantara Bicara