Jakarta, Nusantara Bicara -– TNI AL akan menggelar bimbingan teknis (bimtek) budidaya kedelai kepada para prajurit matra laut, sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional.
“TNI AL akan melaksanakan bimtek budidaya kedelai kepada para prajurit di satuan komando wilayah (satkowil) dan satnonkowil, mulai 8-16 Mei,” ungkap Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali saat panen pilot project kedelai, di Serang, Banten, Kamis (8/5).
Ide budidaya kedelai ini berawal dari pertemuan dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan pengelola balai penelitian dan pengembangan bioteknologi mikroba, profesor Ali Zum Mashar saat kegiatan ketahanan pangan rumput laut di Makassar, April lalu.
Pada saat itu, Ali mengetahui dari Amran bahwa selama ini Indonesia mengimpor kedelai dari Amerika Serikat. Hal tersebut yang membuat Ali ingin TNI AL mengembangkan program ketahanan pangan kedelai.
“Kedelai ini (tahu) dari mentan, kita masih impor dari Amerika Serikat lagi, padahal Amerika, orang Amerika kan jarang makan tempe, yang makan tempe kan orang Indonesia, tapi kok kedelainya malah kita impor dari Amerika. Akhirnya, profesor Ali punya gagasan ini,” ungkapnya.
Kemudian, gagasan budidaya ini langsung dibicarakan oleh Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) KSAL untuk dieksekusi hingga TNI AL berhasil melaksanakan pilot project varietas kedelai Migo AL.1-89 di wilayah Serang, Banten.
“Dan hasilnya Alhamdulillah 4,4 ton, ya, terima kasih ini berkat dukungan dari Kementerian Pertanian, Kementerian PPN/Bappenas hingga BKPM,” ujar Ali.
Sebagai bagian dari komponen pertahanan negara, ia mengatakan TNI AL tidak hanya menjaga kedaulatan wilayah laut saja, tapi juga komitmen untuk berperan aktif dalam mendukung program strategis nasional.
“Budidaya tanaman kedelai yang saat ini tengah berkembang, bukan sekadar kegiatan bercocok tanam, melainkan sebuah langkah nyata menuju kemandirian pangan yang berkelanjutan dan sebagai penguatan dari ketahanan nasional,” kata Ali.(Agus)
Posting Komentar