Jakarta, Nusantara Bicara -- Cina mengembangkan drone mikro yang hanya sebesar nyamuk untuk operasi militer intelijen. Drone itu dikembangkan oleh National University of Defence Technology (NUDT) di provinsi Hunan, Cina bagian tengah.
Dilansir dari South China Morning Post, Jumat (27/6), para peneliti NUDT memamerkan berbagai jenis teknologi robot yang mereka kembangkan dari mulai dari robot humanoid hingga drone mikro yang nyaris tak terlihat oleh mata, pada beberapa waktu lalu.
“Di tangan saya ini ada robot jenis seperti nyamuk. Robot bionik mini seperti ini sangat cocok untuk pengintaian informasi dan misi khusus di medan perang,” kata Liang Hexiang, seorang mahasiswa di NUDT.
Ukurannya yang kecil menimbulkan tantangan tersendiri. Namun, drone itu berhasil memiliki elemen penting yang dibutuhkan dalam misi pengintaian seperti sensor dan sirkuit kontrol. Teknologi ini merupakan hasil kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu, seperti rekayasa perangkat mikroskopis dan bionik.
Selain Cina, Drone berukuran mikro juga telah dikembangkan oleh Norwegia. Black Hornet, yang berbentuk seperti helikopter dan berukuran sebesar telapak tangan, sudah digunakan oleh beberapa angkatan bersenjata di dunia.
Model terbarunya, Black Hornet 4 yang diproduksi oleh Teledyne FLIR Defence, memenangkan penghargaan Blue UAS Refresh dari Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS). Beratnya sekitar 70 gram dan dilengkapi pencitra termal beresolusi tinggi. Drone ini dapat terbang selama lebih dari 30 menit, dengan jangkauan melebihi 2 km. (Agus)
Posting Komentar