Jakarta, Nusantara Bicara -- Marinir akan melakukan modernisasi kendaraan tempur BMP-3F. Hal ini dibahas dalam pertemuan antara Wakil Komandan Korps Marinir (Wadankormar) Brigjen (Mar) Muhammar Nadir bersama PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) dan PT International Golden Group, di Cilandak, Jakarta, Selasa (3/6).
Awalnya, Korps Marinir bersama PT TMI menginspeksi BMP-3F. Dari pemeriksaan kendaraan tempur tersebut, kedua pihak menyepakati penambahan armor (lapisan baja) yang dirancang untuk memperbaiki BMP-3F.
“Tambahan armor untuk meningkatkan tingkat perlindungan BMP-3F dari peluru yang menembus lapis besi (badan kendaraan)” ungkap Nadir, dikutip dari keterangan Dispen Kormar, Rabu (4/6).
Ia melanjutkan, tambahan armor tersebut terdiri dari gabungan lapis besi slat dan layar pelat lapis besi pada proyeksi depan dan samping lambung badan kendaraan serta di bagian menara.
“Terima kasih kepada PT TMI yang telah berupaya meningkatkan BMP-3 untuk mengikuti perkembangan dan dinamika di lapangan sehingga memperkuat ranpur dan mempermudah penggunaannya. Dengan upaya ini diharapkan dapat meningkatkan moril prajurit saat bertugas di medan operasi,” kata Nadir.
BMP-3F merupakan jenis armoured personnel carrier pabrikan Rusia. Kendaraan tempur ini pertama kali tiba di Indonesia pada 2010 sebanyak 17 unit. Lalu, menyusul kedatangan kedua BMP-3F pada 2013 sebanyak 37 unit.
Saat ini, BMP-3F disiagakan di Markas Pasukan Marinir (Pasmar) 2 Resimen Kavaleri 2 Marinir Surabaya dan di Markas Pasukan Marinir (Pasmar) 1 Resimen Kavaleri 1 Marinir Jakarta.
BMP-3F mampu mengisi amunisi dari rak amunisi secara otomatis. Selain itu, amunisi yang digunakan juga lebih besar. Selain itu, BMP-3F menggunakan amunisi berkaliber 100 mm, lebih besar dari PT-76 yang menggunakan amunisi 90 mm.
Kendaraan tempur ini juga mampu menembakkan misil serta dilengkapi senjata lain berupa senapan mesin koaksial 30 mm dan PKT 7,62 mm. Fitur tersebut tidak tersedia di PT-76. (Agus)
Posting Komentar