BOJONEGORO, Nusantara Bicara -- Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Bangga Ketika dipercaya ditempati menjadi tempat Hari puncak Peringatan ulang tahun Koperasi yang ke 78 tahun di Jawa Timur.
Dalam sambutan pidatonya Bupati Bojonegoro H. Setyo Wahono yang santai namun serius tersebut, menggambarkan keseriusan nya dalam moment peringatan hari koperasi di Bojonegoro saat di kontak dengan Direksi Koperasi Kareb Alam Sejahtera (KAS) untuk menyelenggarakan hari koperasi Nasional Se Jawa timur di Bojonegoro.
“Nggak apa-apa Pak Yadi Yang penting harus ramai Alhamdulillah pak menteri bisa rawuh (red:Datang) juga,” kelakarnya.
Dalam pidatonya, Bupati Setyo Wahono kehadiran Gubernur Jawa Timur beserta jajaran, Beserta menteri Koperasi Republik Indonesia menurutnya hal tersebut kehadiran mereka di Bojonegoro suatu kebanggaan yang luar biasa, hadir mereka bagaimana panasnya di Bojonegoro.
“Tentu ini tidak asing bagi Kabupaten Ngawi dan Nganjuk rasanya, panasnya yang hampir sama dengan Bojonegoro,” kelakarnya.
Masih menurut Bupati Bojonegoro tentang koperasi dirinya ingat betul saat berkampanye dan mengenalkan tentang koperasi kepada semua khalayak perguruan mau pun kepada siapapun.
“Pertama kali saya ingat betul saat saya mencalonkan jadi Bupati dan waktu itu, saya ingat betul waktu itu saya mengenalkan tentang koperasi,” terangnya.
Kenapa Bupati yang akrab dipangil mas hono tersebut selalu bercerita tentang koperasi bukan karena bupati bukan karena ada keterikatan persaudaraan dengan Direksi Kareb, tentu karena di dalam Koperasi ada jiwa kebersamaan gotong royong.
Waktu itu Bupati di pendidikan (Red:Rettreat) pernah masuk ke materi Menteri Koperasi dan ditegur dengan pemateri saat sidang paripurna, karena pertumbuhan ekonomi dibojonegoro dari migas tumbuh di angka 1,4.
“Saat pendidikan waktu itu (saya di tegur di paripurna), Pak wohono ini pertumbuhan ekonomi Bojonegoro dengan migas 1,4,” ungkapnya.
Bupati juga menceritakan bahwa dirinya berangkat dari orang profesional, bukan orang politisi, bupati dalam mengeksekusi harus tepat dan punya target, bupati menyadari angka kemiskinan menunjukkan saat itu tinggi.
“Izin gugup, kami menargetkan Ke semua opd saya berbasis target, karena saya ingat dulu saat kami jadi wiraswasta, target kami adalah untung, jadi kalau tidak untung harap mundur, atau direktur harus di ganti, itulah basis kinerja kami dan dan berbasis target,” jelasnya.
Bupati juga menyadari bahwa kabupaten Bojonegoro hari ini masih kemiskinan masih tinggi,pendapatan paling besar kontribusinya dari fosil, paham bahwa fosil itu menyesuaikan dan terus menurun, sehingga Bupati bersama jajaran OPD dan SKPD nya, berusaha mencarikan solusi kemandirian bagi masyarakat Bojonegoro.
“Saya sadar betul bahwa seingat saya, tadi saya sempat bicara bisik-bisik ke kepada Pak menteri, bahwa apbd-nya kami tinggi tapi garis kemiskinan masih tinggi,” ungkapnya.
Bupati tidak ingin selaku Pemerintah Daerah yang kuat, akan tetapi menghasilkan generasi penerus yang lemah, yang diharapkan ingin membangun generasi kuat dan mengusahakan pejuang-pejuang yang tangguh untuk kehidupan masyarakat Bojonegoro ke depan yang lebih unggul.
Tambahnya, Sehingga Bojonegoro,
Kami ingin sekali membangun kekuatan dan kemandirian ekonomi kerakyatan,
Bupati juga menceritakan, memang dikabupaten Bojonegoro itu semangat kebersamaan, semangat gotong royong, dan koperasi, ini merupakan salah satu wadah ekonomi rakyat yang hadir dari semangat kebersamaan dan gotong royong, dan mampu membangun kemandirian.
“Sehinga kami pak Mentri konsen dengan koperasi apalagi hari ini ada koperasi merah putih dan Alhamdulillah, di kabupaten Bojonegoro itu sudah semua pak menteri dari 430 desa,kami sudah terbentuk koperasi merah putih,” sambungnya.
“Waktu itu Bu Gubernur selalu WA saya, dan telpon saya bagaimana koperasi nya begitu pak Mentri, Alhamdulillah pak Mentri Koperasi merah putih dibojonegoro sudah kami jawab hari ini sudah terbentuk semua,” jelasnya.
Imbuhnya, Bupati mengatakan kami tentu selaku Pemerintah Daerah akan hadir untuk melakukan pendampingan, melakukan pelatihan,juga kebijakan akses lebih mudah untuk koperasi,kami banyak memiliki potensi dibidang pertanian, UMKM, Industri kreatif,dan bahan baku dasar dari kayu.
“Ijin kami selalu gugup, selalu memanasin bupati Ngawi, bahwa tahun depan kami yang nomer dua, jadi ini spirit kami, kami harus target,” ungkapnya.
Harapnya, Bupati juga minta tolong pada Gubernur Jawa Timur (red: Kofifah indar parawansa) untuk di bantu perijinan khususnya di pertek di PU BBWS, agar untuk normalisasi di bendungan Normalisasi Sungai dan juga embung itu lebih dipercepat dan lebih dipermudah, sehinga itu bisa di tangani,
Karena potensi dipertanian di Bojonegoro lebih tinggi kedepan agar bisa digali dan dikembangkan dalam koperasi.
“Kami berharap potensi potensi dibojonegoro ini kita harapkan menjadi koperasi pelaku utama dan motor untuk bersinergi pengembangan dibojonegoro,
Dan ke kepala pertanian,di dinas pertanian kami punya target,bagaimana tahun depan kita bisa mengurangi bencana,bencana di Bojonegoro terbesar adalah bencana dari banjir dan bencana dari hama,” terangnya.
Bupati yang akrab dipangil mas Hono tersebut juga melaporkan jumlah Kopdes merah putih yang telah terbangun di Bojonegoro.
“Saat ini di kabupaten di Bojonegoro ada 1,216 koperasi aktif dan 430 Koperasi merah putih,harapanya dengan banyaknya koperasi ini pak Mentri dapat memperkuat ekonomi akar rumput yang paling bawah,” terangnya.
Bupati juga mengungkapkan terkait program dan pembentukan koperasi merah putih serentak dan pemerintah Bojonegoro apa yang bisa dilakukan , pemerintah kabupaten dan pemerintah desa agar bisa sinergis, sehinga lebih jelas.
“Apalagi pak Menteri, hari ini rekan kerja kami kepala desa kita undang juga, sehinga beliau-beliau bisa mendengar juga, terkait arahan dari pak Mentri terkait koperasi desa merah putih ini, dan tentunya kami orang yang pertama yang mendengar arahan dari tentunya dari pak mentri, suatu kebanggaan kami kepada Bu Gubernur dan pak Mentri atas kehadiran hari ini di moment yang istimewa hari koperasi ke 78 nasional se-Jawa Timur,” pungkasnya.
Yang Hadir dalam moment Hari Ulang tahun koperasi Nasional yang ke 78 ada Menteri Koperasi Republik Indonesia, forkopimda tingkat Jawa Timur, ketua DPRD Jawa Timur beserta anggota dewan tingkat provinsi Jawa Timur, ketua harian dekopin pusat, bupati dan walikota se Jawa Timur, wakil bupati Bojonegoro dan beserta jajaran, kepala opd tingkat Jawa Timur, ketua dekopin komisi Jawa Timur, penggerak koperasi Jawa Timur, Forpimkab, Kades Se Bojonegoro, Camat Se Bojonegoro. (Agus)
Posting Komentar