Jakarta, Nusantara Bicara -- Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara melaksanakan latihan serangan udara dengan unsur udara Australian Defence Force dalam Talisman Sabre 2025.
Latihan itu gabungan dilakukan dalam sesi joint terminal attack controller (JTAC) di Evans Head Air Weapons Range, New South Wales dan Queensland, Australia, pada Kamis (17/7). Rangkaian latihan akan berakhir hingga 4 Agustus mendatang.
“Personel Detasemen Matra (Denmatra) Kopasgat berlatih langsung bersama unsur udara Australian Defence Force (ADF), mengasah kemampuan mengarahkan serangan udara secara presisi dari darat,” tulis keterangan Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Senin (21/7).
Latihan tersebut merupakan bagian krusial dari operasi lintas domain yang menuntut kecepatan, akurasi, dan koordinasi tingkat tinggi.
Melalui keterangan tertulisnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma I Nyoman Suadnyana mengatakan, partisipasi Kopasgat menegaskan kesiapan operasional TNI AU dalam mendukung skenario pertempuran modern, sekaligus memperkuat interoperabilitas Indonesia di tengah dinamika kawasan.
“Kolaborasi pasukan khusus tiga matra TNI juga mencerminkan soliditas dan kapasitas gabungan dalam menjawab tantangan keamanan global,” kata I Nyoman.
Bersama pasukan khusus TNI lainnya yaitu Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), Kopasgat ambil bagian dalam skenario latihan intensif yang melibatkan lebih dari 35.000 personel militer dari 19 negara tersebut.
Talisman Sabre, yang merupakan latihan bersama dua tahunan gagasan Australia dan Amerika Serikat, resmi dibuka dengan ditandai penembakan peluru kendali (rudal) M142 High Mobility Artillery Rocket System (Himars) di Shoalwater Bay Training Area, negara bagian Queensland, Australia, Senin (14/7).
Untuk pertama kalinya, lokasi latihan Talisman Sabre ada yang dilaksanakan di luar Australia, yakni Papua Nugini.(Agus)
Posting Komentar