Jakarta, Nusantara Bicara -- KRI Pulau Fanildo-732 dikerahkan untuk operasi search and rescue (SAR) para korban kapal feri KMP Tunu Pratama Jaya.
Kapal tersebut tenggelam di perairan Selat Bali, Selasa (2/7), sekitar pukul 23.30 WITA.
Data Pusat Penerangan (Puspen) TNI menyatakan ada 30 orang yang hilang akibat tenggelamnya kapal tersebut. Hingga Selasa (8/7), masih ada 27 orang lagi yang belum ditemukan.
Para prajurit TNI Angkatan Laut dari unsur Komando Armada (Koarmada) II bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) kemudian melaksanakan operasi SAR untuk mencari para korban.
Operasi SAR dipimpin KRI Pulau Fanildo-732 yang menemukan jasad, diduga korban kapal KMP Tunu Jaya Pratama di perairan Selat Bali, Minggu (6/7).
“KRI Pulau Fanildo (PFN)-732 yang sejak awal memimpin unsur laut dalam operasi SAR ini, melaporkan penampakan sosok mayat mengapung di laut,” bunyi keterangan Pusat Penerangan (Puspen) TNI, dikutip oleh tni.mil.id, Rabu (9/7).
Spesifikasi KRI Pulau Fanildo
KRI Pulau Fanildo-732 merupakan kapal pemburu ranjau buatan Jerman yang dibuat di galangan kap Abeking & Resmussen, Lamwerder-Bremen, Jerman.
Kapal berjenis mine counter measure vessel (MCMV) tersebut memiliki panjang 61,4 meter, lebar 11,1 meter, dan bobot 1.444 ton.
Kapal dapat berlayar dengan kecepatan maksimal 18 knot, kecepatan jelajah 10 knot, dan kecepatan ekonomis 10 knot.
Bersama KRI Pulau Fani-731, KRI Pulau Fanildo resmi memperkuat TNI AL pada 14 Agustus 2023.
Kapal berbahan dasar baja non-magnetik itu dilengkapi dengan empat unit lift craft, dua unit perahu karet (rigid hull inflatable boat), degaussing system yang dapat mengurangi daya magnetik kapal, dan penggerak motor elektrik yang mampu mengurangi suara bising.
Dua kapal pemburu ranjau tersebut juga memiliki perangkat autonomous underwater vehicle yang dapat mendeteksi dan mengidentifikasi objek dalam air.
Kapal juga memiliki unmanned surface vessel (USV) yang berfungsi membersihkan ranjau di permukaan laut, serta dilengkapi remotely operated vehicle (ROV) dan peralatan sonar bawah air untuk mendeteksi ancaman di perairan dalam.(Agus)
Posting Komentar