Mataram, nusantarabicara.co -- Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, melepas secara resmi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan bekerja di Malaysia Barat, Selasa (29/7) di Mataram. Para pekerja ini diberangkatkan melalui skema perekrutan tanpa biaya (zero cost) yang kini gencar diterapkan di NTB.
Program ini dianggap sebagai langkah strategis untuk mengurangi beban finansial calon pekerja migran, sekaligus memastikan mereka bisa berangkat secara legal, aman, dan bebas dari praktik calo maupun pungli.
Dalam pidatonya, Iqbal menyampaikan rasa hormat kepada para PMI yang memilih jalan merantau demi masa depan yang lebih sejahtera. “Merantau itu bukan keputusan sembarangan. Hanya mereka yang punya keberanian dan tekad kuat yang sanggup menjalaninya,” ujar Iqbal.
Ia mengingatkan bahwa keberangkatan ke luar negeri hanyalah awal dari proses panjang menuju perubahan hidup. Menurutnya, hasil dari kerja keras di luar negeri sebaiknya tidak hanya tampak dari sisi materi, tapi juga dalam bentuk transformasi hidup yang nyata.
Iqbal juga mendorong para PMI untuk merancang masa depan sejak awal. Pendapatan selama bekerja di luar negeri sebaiknya diinvestasikan untuk hal-hal produktif. “Kontrak kerja biasanya dua tahun. Dalam waktu sesingkat itu, harus ada hal besar yang bisa kamu ubah dalam hidupmu,” pesan Iqbal.
Pemerintah, lanjutnya, juga terus memperkuat perlindungan tidak hanya bagi pekerja yang berada di luar negeri, tetapi juga bagi keluarga yang ditinggalkan di kampung halaman, terutama anak-anak. “Perlindungan tidak hanya untuk PMI yang bekerja di luar negeri, tapi juga untuk keluarganya. Anak-anak mereka harus tetap bisa sekolah,” tegas Iqbal.
Pemprov NTB pun telah menjalin koordinasi dengan OJK dan sejumlah bank untuk menyediakan skema pembiayaan tanpa bunga yang bisa dimanfaatkan oleh para calon PMI. Selain itu, pelatihan pengelolaan keuangan juga akan diberikan agar para pekerja mampu mengatur hasil jerih payah mereka dengan bijak.
Iqbal juga memberikan penghargaan kepada SD Guthrie, perusahaan yang selama satu dekade terakhir konsisten melakukan rekrutmen langsung di Lombok dan menjadi pelopor zero cost recruitment di NTB. Ia berharap langkah perusahaan tersebut bisa ditiru oleh pihak lain.
Menutup sambutannya, Iqbal menitipkan para pekerja kepada perusahaan yang menerima mereka, seraya mengingatkan pentingnya disiplin, etika kerja, dan menjaga hubungan baik dengan keluarga. “NTB termasuk salah satu provinsi pengirim TKI terbesar di Indonesia. Harapan kita, bukan hanya jumlahnya yang besar, tapi juga dampak positifnya besar, baik bagi individu maupun daerah,” pungkasnya.(Agus)
Posting Komentar