www.nusantarabicara.co

www.nusantarabicara.co
Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia
Home » , » Solihin Sofian Ketua Umum PPAK Indonesia: “Kita Ingin Membangun Ekosistem Dari Industri Kosmetik”

Solihin Sofian Ketua Umum PPAK Indonesia: “Kita Ingin Membangun Ekosistem Dari Industri Kosmetik”

Written By Nusantara Bicara on 8 Agu 2025 | Agustus 08, 2025

Ketua Umum Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika (PPAK) Indonesia Solihin Sofian dalam pembukaan pameran Indo Beauty dan Indo Health Care Expo 2025 di Ji Expo, Kemayoraan, Jakarta (7/8/2025) 

Jakarta, Nusantara Bicara   --  Ketua Umum Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika (PPAK) Indonesia Solihin Sofian menghadiri acara pembukaan pameran Indo Beauty dan Indo Health Care Expo tahun 2025 yaang diselenggarakaan oleh Krista Exhibition di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta (7/9/2025).

Solihin Sofian yang hadir sebagai tamu kehormatan pada acara Seremony pembukaan pameran tersebut, dalam keterangaannya kepada wartawan meminta industri kecil dan menengah bidang kosmetik untuk memanfaatkan bahan baku alam yang ada di Indonesia.

Ini penting, ujanya. Kalau kita mengelola bahan  alam yang ada di sekitar kita kemudian kita manfaatkaan dan kita insert ke dalam kosmetik kita sehingga menjadi unggulan dan ikon dari daerah per daerah, tambahnya.

Contoh misalnya, di NTB bahan alam unggulannya yang terkenal di bidang kosmetik adalah rumput laut, maka bila orang menyebut NTB akan terbayang akan rumput laut begitupun sebaliknya, jadi semacam ikon bagi daerah tersebut, tambahnya. Disamping itu karena bahan bakunya berasal dari lokal maka logistik cost nya masih rendah dan bila hal ini sudah  dkenal banyak orang, maka ini bisa menjadi area-area produktivitas dan bisa ekspor produknya ke luar negeri, ulasnya.

Dengan adanya ciri khas atau tematik kosmetik tersebut, kosmetika Indonesia bisa memiliki "wajah" tersendiri sehingga menjadi keunikan dan keunggulan dibanding dengan produk kosmetik dari negara lain.

Ia juga menilai pemanfaatan bahan baku alam lokal dalam produksi kosmetik bisa menjadi ciri khas tersendiri yang menambah nilai jual dan membantu mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor, jelasnya.

Di Industri kosmetik  sendiri, saya melihat potensi yang sangat besar dan  bertumbuh terus dari tahun ke tahun, terbukti tadi pak Direktur mengatakan kita kembali lagi ke pertumbuhan 5,12 %.

Tantangan ke depannya, karena kita mengalami bonus demografi tentu ini bisa menjadi produsen sekaligus konsumen, hari ini kita melihat begitu banyak pengunjung yang mendatangi pameran ini, khusussnya dari generasi-generasi muda yang ingin mewujudkan ide-ide mereka, ini kan menjadi potensi bagaimana untuk menumbuhkan kosmetik di Indonesia. Dan saya berharap sekali dengan kolaborasi dari teman-teman, tahun depan kita punya stage hole kosmetika Indonesia, ungkapnya.

Selain itu. Ia juga berharap  kepada investor yang akan melakukan investasi di industri hulu khusus untuk bahan baku kosmetik Indonesia. Selanjutnya, regulasi yang betul-betul menjadi penunjang atau pengembangan dari industri tapi jangan menjadi kontra produktif,  misalkan simplifikasi perizinan itu tetap harus diperhatikan, jangan terlalu banyak peraturan yang akhirnya mengekang inovasi kita sendiri.

“Menurut saya. Kita perlu melakukan tahapan dan  percepatan serta lompatan yang signifikan kita tidak lagi bisa pelan-pelan karena kuncinya di percepatan, dan kita tahu bahwa perkembangan dunia ini sangat cepat kalau kita pelan maka kita kalah bersaing,” ungkapnya.

Pameran hari ini saya kira akan terbentuk suatu kolaborasi. Kita akui memang kita, agak terlambat dalam proses digitalisasi, platform-platform digital dan ini sudah diisi dari awal oleh negara-negara lain tapi kita tak boleh berkecil hati, orang lain bisa kenapa kita tidak bisa? jelasnya.

Organisasi terus mendorong dan Kami bekerjasama dengan beberapa Kementerian, kami katakan bahwa kita tidak ingin membangun pabrik kosmetik tapi kita ingin membangun ekosistem dari industri kosmetik seperti Autorized nya, pemasarannya baik offline maupun online, kita bisa eksport, be to be, kita kerjasama dengan platform seperti tokopedia, lazada, shopee dan lain-lain dan untuk masuk ke platform itu kita ada pelatihan, dari kementerian, bppom,  bpjph, semua terintegrasi menjadi satu bagian dan kita bekerjasama dengan dunia pendidikan sehingga kita betul-betul mencoba ekosistem baru yang lebih baik dan kita sudah mengembangkan ini dengan harapan pemerintah tetap mensuport supaya bangsa ini memiliki kemampuan yang lebih besar, tegasnya.(PS)

 

 

 

 

 


Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2018 - All Rights Reserved
Created by Nusantara Bicara