Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada II Kolonel Laut (P) Antonius Februar, mengungkapkan latihan VBSS ini berlangsung selama 10 hari.
“Latihan digelar sejak 15-24 September untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan menghadapi berbagai ancaman di laut,” ungkapnya, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II, Jumat (26/9).
VBSS adalah prosedur operasi maritim untuk memeriksa kapal yang dicurigai dan menindak pelanggaran di laut. Prajurit akan mengunjungi kapal, menaiki kapal, memeriksa seluruh bagiannya, dan menindak atau menyita barang yang mencurigakan sesuai prosedur hukum.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan profesionalisme prajurit dan kesiapsiagaan operasional, khususnya menghadapi potensi ancaman serta pelanggaran di wilayah perairan nasional,” kata Antonius.
Rangkaian latihan yang dijalani prajurit pun lengkap. Selain pembinaan fisik dan penguasaan senjata serta tembak reaksi, mereka juga dilatih pengelolaan prajurit untuk mengatur dan menempatkan personel secara efektif (personel handling); taktik pergerakan di lorong agar aman dalam ruang sempit (hallway procedure).
Kemudian, materi pertempuran jarak dekat untuk menghadapi musuh di area terbatas (close-quarter battle); hingga simulasi misi lengkap operasi VBSS (full mission profile).
“Materi-materi ini dirancang untuk membekali prajurit dengan keterampilan teknis dan taktis yang dibutuhkan dalam operasi maritim,” jelas Antonius.
Ia menambahkan, laihan terpadu ini juga menjadi ajang sinergi antara KRI Pulau Rimau-724 dan Kopaska Koarmada II, mengasah kemampuan perorangan serta kerja sama tim di lapangan.
“Dengan peningkatan kualitas latihan, prajurit Koarmada II diharapkan semakin siap mendukung tugas pokok TNI AL sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan laut NKRI,” pungkasnya. (Agus)
Posting Komentar