![]() |
Prof. DR. KH HUSNAEIN BAY PANANIE. MA. dalam acara Muktamar ke X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Ancol, Jakarta (27/09/25). |
Jakarta, nusantarabicara -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang didirikan oleh loyalis islam mengalami kemerosotan drastis dalam perolehan suara pemilu di tahun 2024.
Dari beberapa kali yang sudah diikuti oleh PPP, pemilihan umum (pemilu) di tahun 2024 menjadi puncak kekalahan PPP, ini menunjukkan fungsionaris kepemimpinan PPP pada saat pelaksanaan pemilu tidak dapat mengambil simpati rakyat.
Kenyataan ini jelas tergambar melalui suara PPP yang turun drastis, bahkan inilah untuk pertama kalinya PPP suaranya tidak lolos ke parlemen (DPR-RI).
Apa arti semua itu ? Hal itu menunjukkan bahwa rakyat dan loyalis islam tidak lagi mencintai PPP, mereka lebih memilih partai Islam lainnya ketiban PPP, lantaran ada fungsionaris pimpinan PPP yang pernah tersamgkut masalah hukum. Simak saja pengakuan salah seorang warga yang bernama Ahmad Mukhlis (55) yang juga pernah menjadi anggota PPP, "Saya meninggalkan PPP lantaran fungsionaris yang memimpin partai yang identik dengan islam ini ada tersamgkut masalah hukum," ujarnya. Dan saya berjanji akan kembali ke PPP bila orang-orang yang pernah tersangkut masalah hukum itu tidak lagi menjadi fungsionaris di kepemimpinan PPP, ungkapnya.
Kini PPP sedang mengadakan Muktamar ke X di Ancol, Jakarta dari Tanggal 27 hingga 29 September 2025. Dimana salah satu agenda besarnya adalah mencari calon ketua umum partai.
Untuk membenahi partai maka kita akan ambil seorang kader dari internal partai yang akan melakukan perubahan kepemimpinan di tubuh PPP untuk memajukan partai kedepannya di tahun 2029.
Maka kita ambil seorang akademis yang kridibelnya tidak bisa diragukan lagi dan akan merangkul generasi muda untuk memajukan partai, dia adalah prof. DR. KH HUSNAEIN BAY PANANIE. MA. Seorang kader partai yang mampu memajukan partai di masa depan, tuturnya seraya menambahkan. (Dendi)
Posting Komentar