Jakarta, nusantarabicara -- Duta Besar RI untuk Pakistan Chandra Warsenanto Sukotjo menekankan perlunya bagi Indonesia dan Pakistan untuk memperluas kerja sama ke berbagai sektor baru,seperti farmasi,industri halal,energi terbarukan,ekonomi digital,dan teknologi pertanian.
"Perdagangan antara kedua negara terus tumbuh dengan baik. Dari Januari hingga Juli 2025,ekspor Indonesia ke Pakistan mencapai USD 2,16 miliar (sekitar Rp35,8 triliun) atau naik 21,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya,"kata Chandra melalui rilis pers KBRI Islamabad pada Senin (20/10/2025).
"Namun,kita percaya bahwa potensi kerja sama ekonomi masih jauh lebih besar dari angka itu,"imbuhnya.
Pernyataan itu dia sampaikan di hadapan para pengusaha kedua negara pada acara "Pakistan Economic Networking Forum : Building a Shared Future",di sela-sela Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 Tahun 2025 di ICE BSD City,Tangerang Selatan,Banten.
Pada TEI 2025,KBRI Islamabad dan KJRI Karachi mengajak lebih dari 60 pengusaha Pakistan dari berbagai wilayah,seperti Islamabad,Lahore, Karachi,hingga Gwadar,yang memiliki pelabuhan strategis di selatan negara itu,untuk hadir dan terlibat aktif dalam forum tersebut.
"Ini kali kedua saya ikut TEI. Banyak potensi kerja sama ekonomi yang belum diketahui oleh dunia bisnis Pakistan. Sebaliknya,para pengusaha Indonesia juga belum banyak yang mengenal Pakistan,"kata Haseeb Khan, pimpinan Harmann Pharmaceutical Laboratories asal Lahore,Pakistan.
"Tapi saya cukup optimis melihat respons baik dari banyak mitra potensial selama TEI,"imbuh Haseeb, yang juga Ketua Pakistan-Indonesia Business Circle (PIBC).
Dalam forum tersebut,perusahaannya telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan Indonesia,PT. Ultra Sakti.
Pakistan Economic Networking Forum diselenggarakan melalui kolaborasi antara Perwakilan RI di Pakistan dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan International Creatives Exchange (ICE),sebuah platform interaksi people-to-people contact yang diinisiasi Atta-ul-Karim, diaspora Pakistan di Jakarta.
Pakistan menempati posisi ke-3 di Asia Selatan dalam daftar investor di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar USD36,6 juta (sekitar Rp606,7 miliar) yang tersebar dalam 1.742 proyek dari 2020 hingga 2025. "Realisasi investasi semester I 2025 di Indonesia mencapai Rp942,9 triliun atau 49,5 persen dari target tahun berjalan,"kata Muhammad Iqbal,Wakil Direktur Promosi Investasi untuk Asia Timur,Selatan,Timur Tengah,dan Afrika,Kementerian Investasi/BKPM.
"Kedua negara bersahabat ini punya koneksi kuat karena memiliki aset sebagai sesama negara Muslim terbesar di dunia,"tambah Bernardino M. Vega,Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Hubungan Internasional,yang menekankan perlunya para pengusaha kedua negara untuk menjalin kerja sama lebih erat.
Atase Perdagangan dan Investasi Kedubes Pakistan di Jakarta menambah optimisme kedua pihak dengan menegaskan komitmen pemerintah Pakistan untuk memfasilitasi lebih banyak kolaborasi bisnis langsung antar pelaku usaha kedua negara. (Git-Red)







Posting Komentar