Jakarta, Nusantarabicara -- TNI AL resmi memiliki komandan satuan pertahanan pantai. Jabatan strategis itu dikukuhkan dalam upacara serah terima dan pelantikan yang dipimpin Komandan Komando Daerah Angkatan Laut (Dankodaeral) III Laksamana Muda Uki Prasetia di Jakarta, Rabu (17/12).
Dalam upacara tersebut, Uki melantik Kolonel Laut (P) Ainul Muslimin sebagai Komandan Satuan Pertahanan Pantai (Dansathantai) Kodaeral III. Momentum ini menjadi bagian dari penguatan organisasi sekaligus penataan struktur pertahanan laut di wilayah jajaran TNI AL.
Uki menyampaikan pentingnya sinergitas tanpa batas bagi para pejabat baru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab ke depan. “Ini merupakan langkah strategis dalam menjaga kedaulatan laut Nusantara,” tegasnya, dikutip dari keterangan Dispen Kodaeral III
Menurutnya, perubahan struktur organisasi melalui sertijab dan pelantikan bukan sekadar formalitas, melainkan kebutuhan agar organisasi tetap adaptif terhadap dinamika ancaman dan tantangan yang terus berkembang.
“Sertijab adalah momentum penting untuk memperkuat struktur pertahanan dan memastikan kemajuan organisasi terus melaju, khususnya di wilayah jajaran Kodaeral III,” ujarnya.
Pengukuhan komandan satuan pertahanan pantai ini tidak terlepas dari kebijakan TNI AL dalam memperkuat sistem pertahanan pesisir nasional. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali sebelumnya menjelaskan, pertahanan pantai menjadi kebutuhan strategis seiring perkembangan ancaman dari laut, termasuk potensi serangan amfibi.
Satuan pertahanan pantai ini berada di bawah Kodaeral yang merupakan pengembangan dari Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal), dengan fokus utama pada pertahanan wilayah pesisir.
Ia menjelaskan, fungsi satuan pertahanan pantai pada dasarnya sejalan dengan konsep anti-amfibi, yakni mencegah dan menahan kekuatan lawan sebelum memasuki wilayah daratan. Menurutnya, keunggulan satuan ini terletak pada pemahaman medan dan karakteristik wilayah operasi.
“Jadi, sebenarnya Kogaphantai ini tujuannya sama dengan anti-amfibi karena dia mengetahui situasi medannya secara baik,” jelas Ali di Jakarta, Kamis (24/7) lalu.
Selain itu, Ali juga menyebut pertahanan pantai ke depan akan diperkuat dengan sistem pertahanan pantai (coastal defence) untuk menghalau kekuatan laut lawan secara langsung dari laut. Langkah tersebut diharapkan dapat menahan manuver musuh tanpa harus menunggu ancaman masuk ke wilayah darat. (Agus)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar