Jakarta - Kebingungan yang dipicu oleh kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Carl Vinson menjadi bahan sindiran oleh politikus dan media Korea Selatan (Korsel). Pejabat senior AS sebelumnya mengungkapkan kapal induk bertenaga nuklir itu ternyata masih jauh dari perairan Semenanjung Korea.
Informasi itu berbeda dengan klaim Presiden AS Donald Trump dan beberapa pejabat AS sebelumnya, bahwa USS Carl Vinson telah berlayar dari Singapura menuju perairan Pasifik Barat, dekat Semenanjung Korea. Langkah itu dimaksudkan sebagai unjuk kekuatan pada Korea Utara (Korut).
Menurut pejabat senior pemerintahan AS yang enggan disebutkan namanya, ada miskomunikasi antara Pentagon atau Departemen Pertahanan AS dengan Gedung Putih soal pergerakan USS Carl Vinson. Pejabat AS ini menyalahkan kurangnya tindak lanjut dari komandan militer yang mengawasi pergerakan USS Carl Vinson.
Informasi itu berbeda dengan klaim Presiden AS Donald Trump dan beberapa pejabat AS sebelumnya, bahwa USS Carl Vinson telah berlayar dari Singapura menuju perairan Pasifik Barat, dekat Semenanjung Korea. Langkah itu dimaksudkan sebagai unjuk kekuatan pada Korea Utara (Korut).
Menurut pejabat senior pemerintahan AS yang enggan disebutkan namanya, ada miskomunikasi antara Pentagon atau Departemen Pertahanan AS dengan Gedung Putih soal pergerakan USS Carl Vinson. Pejabat AS ini menyalahkan kurangnya tindak lanjut dari komandan militer yang mengawasi pergerakan USS Carl Vinson.
Posting Komentar