
Seorang
anggota Tentara Pembebasan Nasional-Papua Barat (TPN/OPM-PB) yang juga
merupakan rohaniawan Bernard Yulianus Arim (38) diamanakan petugas
keamanan Polsek Jayapura Utara kerana melakukan percobaan pemerkosaan,“
Selasa/18/4/2017.
Saat
ditemui di Kantor Polisi Japut, anggota TPN-PB Bernard Yulianus Arim
mengaku dan membenarkan kasus percobaan pemerkosaan yang dilakukanya.
Bernard
yang beralamat di jalan sungai tami Dok VIII atas itu mengatakan bahwa,
“Saya datang ke Polsek Japut bermaksud melapor karena Suami dari korban
percobaan pemerkosaan yang saya lakukan mencari-cari saya, saya
ketakutan, jadi saya menyerahkan diri saja”, tuturnya.
Selain
dari pada kasus percobaan pemerkosaan, Bernat pun dikenai pasal lain
dikarenakan membawa atribut-atribut Papua Merdeka. Hingga saat ini masih
dilakukan pemeriksaan dan penahanan terhadap Bernat atas kasusnya.
Kepada
aparat keamanan, Bernat mengakui bahwa, Ia merupakan anggota TPN-PB
dibawah pimpinan Panglima Brigadir Jenderal Richard H. Joweni yang
berpangkat Letnan Kolonel.
Dari
hasil pemeriksaan terhadap Bernat, aparat keamanan menemukan sebuah tas
yang berisikan Dokumen TPN-PB, Kaset CD dan Flash Disk serta memory Card
yang berisikan kegiatan maupun lagu-lagu Papua Merdeka, termasuk siapa
saja anggota TPN/OPM-PB sekaligus track recordnya yang ternyata banyak
juga yang terlibat kasus-kasus seputar, miras, asusila dan lain-lain.
Selain
sebagai seorang anggota TPN/OPM-PB, Bernat juga merupakan seorang
rohaniawan. Sungguh tidak sepatutnya jika seorang rohaniawan melakukan
tindakan bejad seperti pemerkosaan.
Media sempat mewawancarai beberapa masyarakat terkait penangkapan Bernat.
Seorang
Mahasiswa Felix angkat bicara mengenai hal tersebut, “Saya kira membela
kepentingan rakyat Papua, ternyata hanya merusak saja, hanya buat
perkosa saja”.
“Kami
tidak terima mereka ada di daerah kami, karena ternyata hanya kedok saja
jadi rohaniawan, berbicara bela Papua tapi malah perkosa perempuan
Papua” Tutur Wegai seorang pedagang sayuran.
Dan yang
terakhir adalah pernyataan dari seorang mamak yang tidak mau disebutkan
identitasnya “Kami Wanita Papua akan bersatu melawan TPN/OPM-PB,
ternyata dorang hanya buat sengsara Wanita Papua saja, mereka suarakan
palsu semua, bohong”
+ komentar + 2 komentar
tidak sepatutnya jika seorang rohaniawan melakukan tindakan bejad seperti pemerkosaan
NKRI harga mati
Posting Komentar