NUBIC,.Bengkulu, 9 Mei 2017 – Kementerian Perdagangan memastikan harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu stabil dan pasokannya mencukupi hingga Puasa, Lebaran, dan Idul Adha 2017/1438 H.

Hasil pantauan harga di pasar rakyat maupun ritel modern menunjukkan harga yang stabil,” tegas Sutriono. Rakor diselenggarakan Pemerintah Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan dibuka oleh oleh Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu yang dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bengkulu, Kepala Bulog Divre Bengkulu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia di provinsi Bengkulu, Kepolisian Daerah Provinsi Bengkulu, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu serta instansi lainnya dan pelaku usaha terkait di Bengkulu.
Sutriono Edi sebagai salah satu dari unsur jajaran pimpinan Kemendag ditugaskan secara khusus oleh Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, bersama-sama dengan jajaran pemerintah daerah Bengkulu terjun langsung, bersinergi, memantau dan memastikan serta siaga menghadapi perkembangan harga, distribusi, dan ketersediaan pasokan bapok di sejumlah toko ritel modern, pasar dan gudang.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi gejolak harga dan kelangkaan bapok menjelang Puasa, Lebaran, dan Idul Adha 2017/1438 H. Sutriono menjelaskan, berdasarkan nota kesepahaman antara Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan distributor yang dilangsungkan pada tanggal 4 April 2017, telah ditetapkan HET untuk tiga komoditas di ritel modern. Gula ditetapkan tidak boleh lebih dari Rp 12.500/kg, minyak goreng dalam kemasan sederhana Rp 11.000/liter, dan daging beku Rp 80.000/kg. Ketentuan ini mulai diberlakukan serentak di Indonesia terhitung sejak tanggal 10 April 2017.
Dalam rakor, Sutriono menegaskan pentingnya peran ritel modern dalam membantu pengendalian harga bapok di masyarakat. “Ritel modern merupakan pemimpin harga atau price leader. Jika harga di ritel modern terjaga, dampaknya akan terasa ke pasar rakyat dan warung. HET akan dievaluasi lagi setelah bulan September tahun ini, dan diharapkan akan terjadi keseimbangan harga baru,” ujar Sutriono. Stabilisasi harga dan ketersediaan pasokan juga harus didukung oleh komitmen para pelaku usaha distribusi barang kebutuhan pokok dan barang penting dalam menyalurkan barang kepada para pengusaha ritel, terutama ritel modern. Sutriono juga menekankan penerapan Permendag No. 20/M-DAG/PER/3/2017 tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok.
“Setiap distributor, subdistributor, dan agen yang memperdagangkan bapok wajib memiliki Tanda Daftar Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok. Selanjutnya, wajib melapor tentang pengadaan dan penyaluran bapok dan/atau barang penting yang diperdagangkan ke Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting melalui Sistem Informasi Perizinan Terpadu (SIPT) paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya,” ujar Sutriono.
Permendag tersebut juga mengatur sanksi bagi para pelaku usaha distribusi yang apabila tidak melakukan pendaftaran, akan mendapatkan rekomendasi pencabutan izin usaha oleh pejabat penerbit. Sementara pelaku usaha distribusi yang terdaftar namun tidak menyampaikan laporan, maka akan dilakukan pembekuan tanda daftar paling lama 30 hari kerja oleh pejabat penerbit.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bengkulu, Lierwan, dalam rakor ini menjelaskan, rata-rata harga bapok di Bengkulu relatif stabil. Rata-rata harga beras di Bengkulu Rp 10.625/kg, gula pasir Rp 12.500/kg, tepung terigu Rp 7.500/kg, minyak goreng curah Rp 11.400/liter, telur ayam ras Rp 20.800/kg, bawang merah Rp 28.000/kg, bawang putih Rp 52.000/kg, dan daging ayam broiler Rp 32.000/kg. Pastikan Implementasi HET Untuk memastikan penerapan harga eceran tertinggi (HET) di Bengkulu Sutriono, turun langsung untuk memantau harga komoditas gula, minyak goreng dalam kemasan sederhana, dan daging di tingkat ritel. Ritel modern yang dikunjungi dalam pemantauan penerapan HET adalah Hypermart di Bengkulu Indah Mall, Pasar Swalayan Giant di Mega Mall Bengkulu, dan Indomaret di Kampung Bali pada Senin (8/5). “Hypermart sudah menjual daging beku seharga Rp. 80.000/kg, gula dengan harga Rp12.500/kg dan minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp11.000/liter.
Di Indomaret dan Giant pun harga gula dan minyak goreng demikian. Jadi, memang sudah mengimplementasian nota kesepahaman yang dibuat oleh Aprindo ditandatangani pada 4 April 2017,” kata Sutriono menjelaskan. Ketentuan ini mulai diberlakukan serentak di Indonesia sejak 10 April 2017. Sutriono juga meninjau gudang distributor milik PD. Roda Mas yang menyimpan minyak goreng kemasan sebanyak 27.000 liter dan PD Bunga Mas yang menyimpan gula sebanyak 20 ton serta minyak goreng sekitar 72.000 liter pada saat kunjungan.
Harga Relatif Stabil, Pasokan Cukup Sebelum memimpin rakor, Sutriono mengunjungi Pasar Panorama dan Pasar Minggu Bengkulu untuk memantau langsung harga bapok didampingi Kadisperindag. Pasar terbesar di Bengkulu ini terletak di pusat kota Bengkulu. Sebagian besar barang kebutuhan pokok yang dijual beras, gula, daging ayam, cabe merah, dan bawang.
Dari hasil pantauan Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengamanan Pasar beserta rombongan di Pasar Panorama, pada pagi ini didapatkan harga gula pasir sebesar Rp 12.500/kg, minyak goreng curah Rp 10.800/liter. Selain itu, harga beras Rp 10.625/kg, tepung terigu Rp 7.500/kg, daging ayam broiler Rp 30.000/kg, dan telur ayam ras Rp 20.000/kg. Harga bawang merah Rp 28.000/kg, dan bawang putih Rp 55.000/kg. Sementara itu, harga daging sapi stabil di harga Rp.120.000/kg.
Pada hari sebelumnya, Senin (8/5) Sutriono sempat mengunjungi Pasar Minggu Bengkulu. Sebagian besar barang kebutuhan pokok yang dijual beras, gula, daging ayam, cabe merah, dan bawang. Dari hasil pantauan di Pasar Minggu, didapatkan harga gula pasir sebesar Rp 12.500/kg dan minyak goreng kemasan sederhana Rp 11.000/liter.Selain memantau pelaksanaan HET di tingkat pengecer, Sutriono Edi mengunjungi gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. “Berdasarkan data Bulog per 5 Mei 2017, total persediaan beras untuk Provinsi Bengkulu adalah 11.843 ribu ton aman untuk enam bulan ke depan.
Sementara itu, stok gula di gudang BULOG Divre Bengkulu sebesar 124 ton dan PT. PPI sebesar 44 ton, cukup untuk 3 bulan ke depan serta mereka siap mengamankan pasokan selanjutnya,” jelas Sutriono. @AD
Posting Komentar