NUBIC,.Medan, 2 Mei 2017 – Setelah berkeliling ke sejumlah pabrik, gudang, pusat distribusi, dan pengecer barang kebutuhan pokok (bapok) di Jakarta dan Bekasi, hari ini (2/5) Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita turun langsung di sejumlah tempat di kota Medan untuk memastikan keamanan stok menjelang bulan puasa dan Lebaran.

Dalam pemantauan kali ini, Mendag mengunjungi produsen minyak goreng PT Musim Mas dan produsen gula PT Medan Sugar Industry di Kawasan Industri Medan (KIM) 2, Medan, Sumatra Utara. Selain itu, Mendag juga mengunjungi gudang distributor gula, yaitu Gudang 77 CV Tetap Jaya di Tanjung Mulia. Mendag juga menyempatkan diri menghadiri pelantikan pengurus Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Sumatra Utara (P3TSU) periode 2017-2018 di Universitas Sari Mutiara, Medan.
Selain kunjungan ke produsen bapok, Mendag bersama Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi juga menggelar rapat koordinasi (Rakor) Identifikasi Barang Kebutuhan Pokok di Daerah, yang dilaksanakan di Kantor Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara. Dalam Rakor tersebut, Mendag menyampaikan bahwa pemerintah telah mengadakan Rakor dengan Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan seluruh Indonesia pada 22 Maret 2017, untuk membahas kesiapan stok dan harga bapok menjelang puasa dan lebaran tahun ini.
Menurut Mendag, Pemerintah telah mengambil langkah antisipasi untuk menyambut bulan puasa dan Lebaran 2017, yaitu dengan mengidentifikasi ketersediaan stok dan harga bahan pokok, baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. Selain itu, diperlukan juga identifikasi langkah-langkah kesiapan instansi terkait dan pelaku usaha bahan pokok, terutama untuk menghindari terjadinya kekurangan stok, gangguan distribusi, dan aksi spekulasi.
Selain itu, menilik pengalaman yang kerap terjadi menjelang Lebaran, Mendag menekankan pentingnya pengawasan barang beredar agar masyarakat terhindar dari barang-barang kedaluwarsa, barang impor selundupan, dan barang yang tidak aman dikonsumsi.
Mendag kembali mengingatkan distributor untuk mengikuti aturan dan menjauhi praktik spekulasi. “Jangan pernah para spekulan berpikir bisa menimbun barang. Kami pasti akan distribusikan berapa pun kebutuhannya karena kami memiliki persediaan yang cukup. Jangan berani menimbun,” kata Mendag dengan tegas.
Selain itu, Mendag juga menugaskan pejabat eselon I turun ke daerah untuk mengadakan Rakor dan memantau stok serta harga bahan pokok. Hingga 28 April 2017, telah dilakukan Rakor Identifikasi Barang Kebutuhan Pokok dan pemantauan harga di 23 provinsi.
Pastikan Implementasi HET
Pastikan Implementasi HET
Untuk memastikan penerapan harga eceran tertinggi (HET) di Sumatra Utara, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Tjahya Widayanti, dan Staf Khusus Mendag Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Peningkatan Sarana Perdagangan, Eva Yuliana, turun langsung untuk memantau harga komoditas gula, minyak goreng dalam kemasan sederhana, dan daging di tingkat ritel.
Ritel modern yang dikunjungi dalam pemantauan penerapan HET adalah Carrefour di Komplek Medan Fair Jalan Gatot Subroto, Swalayan Maju Bersama, dan Swalayan Brastagi di Jalan Imam Bonjol pada Senin (1/5).
“Maju Bersama sudah menjual gula dengan harga Rp12.500/kg dan minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp11.000/liter. Di Carrefour pun demikian. Jadi, memang sudah mengimplementasian nota kesepahaman yang dibuat oleh Aprindo dengan para produsen dan distributor barang-barang komoditas tersebut. Sementara itu, daging yang dijual di Carrefour pun sudah mengikuti kesepakatan bersama yang telah ditandatangani pada 4 April 2017,” kata Tjahya menjelaskan.
Berdasarkan nota kesepahaman antara Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan distributor yang dilangsungkan pada 4 April 2017, telah ditetapkan HET untuk tiga komoditas. Gula ditetapkan tidak boleh lebih dari Rp12.500/kg, minyak goreng dalam kemasan sederhana Rp11.000/liter, dan daging Rp80.000/kg.
“Secara umum, ritel modern sudah menerapkan HET. Memang ada satu atau dua ritel yang masih belum sesuai, tapi kami sudah tegur,” kata Tjahya.
“Secara umum, ritel modern sudah menerapkan HET. Memang ada satu atau dua ritel yang masih belum sesuai, tapi kami sudah tegur,” kata Tjahya.
Sementara itu, dalam kunjungannya ke Pasar Sei Sikambing, Medan, pada Selasa pagi (2/5), harga-harga komoditas terpantau stabil dibanding seminggu sebelumnya. Beras medium terpantau stabil pada Rp10.000/kg. Pedagang-pedagang di Pasar Sei Sikambing telah menjual gula pasir sesuai HET.
Selain memantau pelaksanaan HET di tingkat pengecer, Tjahya dan Eva juga mengunjungi gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Sumatra Utara di Medan pada Senin (1/5). Berdasarkan data Bulog per 29 April 2017, total beras untuk Provinsi Sumatra Utara adalah 64 ribu ton untuk enam bulan ke depan.
@AD
Posting Komentar