Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia

Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia
Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh. Itulah Motto Media Kami
Home » » Pastikan Harga Bapok Stabil dan Pasokan Aman di Kupang

Pastikan Harga Bapok Stabil dan Pasokan Aman di Kupang

Written By Nusantara Bicara on 13 Mei 2017 | Mei 13, 2017

NUBIC,. Kupang, 13 Mei 2017 – Kementerian Perdagangan memastikan harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) stabil dan pasokannya mencukupi hingga Puasa dan Lebaran 2017/1438 H, bahkan hingga Idul Adha. Hal itu disampaikan Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Dody Edward dalam Rapat Koordinasi Identifikasi Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di kantor Gubernur NTT Kupang, hari ini, Rabu (10/5). 

“Dalam 6 (enam) tahun terakhir, inflasi tertinggi terjadi saat Puasa dan Lebaran. Untuk itu, Kemendag berupaya menjaga stabilisasi harga dan pasokan volatile food di bawah 5% guna mengawal target inflasi 4% + 1%,” tegas Dody. Rakor digelar Pemerintah Provinsi NTT dengan menggandeng Kemendag dan dihadiri anggota DPR RI Komisi XI Ferri Kase, bupati/walikota se-NTT, Kepala Bulog Divre NTT Sugeng Rahayu, , Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kupang, 

Tim Pengendalian Inflasi Daerah, perwakilan Polri, instansi terkait, dan pelaku usaha. Dody Edward menjadi narasumber bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT Naek Tigor Sinaga, dan Kepala Dinas Perindag Simon Tokan. Rakor dimoderatori Kepala Biro Perekonomian Sekda NTT Petrus Keron. Dody Edward sebagai salah satu dari unsur jajaran pimpinan Kemendag ditugaskan secara khusus oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bersama-sama dengan jajaran Pemprov NTT terjun langsung bersinergi memantau dan memastikan perkembangan harga, distribusi, dan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok di sejumlah pasar, gudang, dan fasilitas pelabuhan. 

Hal itu dilakukan guna mengantisipasi pola gejolak harga dan kelangkaan bahan kebutuhan pokok menjelang Puasa, Lebaran, dan Idul Adha 2017/1438H. Dody juga menjelaskan, Harga Eceran Tertinggi (HET) telah ditetapkan untuk komoditas gula sebesar Rp 12.500/kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp 11.000/liter, dan daging beku dengan harga maksimal Rp 80.000/kg. 

Untuk memastikan pelaksanaan kebijakan ini, Kemendag telah memfasilitasi penandatangan MoU antara Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dengan distributor gula, Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI) dan Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) pada 4 April 2017 lalu. 

Ketentuan ini mulai diberlakukan serentak di Indonesia sejak 10 April 2017. Sebelumnya pada Desember 2016, Kemendag menugaskan Bulog memperluas distribusi daging beku di luar Jabodetabek, kecuali daerah yang melarang peredaran daging impor. Dody menegaskan dalam rakor, ritel modern berperan penting dalam membantu pengendalian harga bapok di masyarakat. “Retail modern merupakan price leader. Jika harga di ritel modern bisa dijaga, dampaknya akan sampai ke pasar rakyat dan warung. HET akan dievaluasi lagi setelah September nanti. Diharapkan akan terjadi keseimbangan harga baru,” tutur Dody.
 
Dalam rapat, peserta mengungkapkan harapannya agar penetapan MoU HET tiga komoditas, khususnya di NTT, tidak terhenti di September karena kenaikan harga bapok cenderung terjadi pada November-Januari. Stabilisasi harga dan ketersediaan pasokan juga harus didukung oleh komitmen para pelaku usaha distribusi barang kebutuhan pokok dan barang penting dalam menyalurkan barang kepada para pengusaha ritel, terutama ritel modern. Penerapan Permendag No 20/M-DAG/PER/3/2017 tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok juga menjadi poin penting yang ditekankan. 

“Setiap distributor, subdistributor, dan agen yang memperdagangkan bapok wajib memiliki Tanda Daftar Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok. Selanjutnya, wajib melapor tentang pengadaan dan penyaluran bapok dan/atau barang penting yang diperdagangkan ke Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting melalui Sistem Informasi Perizinan Terpadu (SIPT) paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya,” jelas Dody. 

Permendag tersebut juga mengatur sanksi bagi para pelaku usaha distribusi yang apabila tidak melakukan pendaftaran, akan direkomendasi untuk dibekukan izin usaha, bahkan dicabut, oleh pejabat penerbit. Sementara pelaku usaha distribusi yang terdaftar namun tidak menyampaikan laporan, maka akan dilakukan pembekuan tanda daftar paling lama 30 hari kerja oleh pejabat penerbit. Harga Relatif Stabil, Pasokan Aman Sebelum memimpin rakor, Dody bersama Kadisdag NTT dan Kepala BI Perwakilan NTT mengunjungi Pasar Kasih Naikoten untuk memantau harga bapok. 

Didapatkan harga rata-rata gula pasir sebesar Rp 14.000 atau turun 6,67% dibandingkan minggu lalu yang seharga Rp 15.000/kg, minyak goreng curah stabil di Rp 12.000/liter. Selain itu, harga beras Rp 11.000/kg, tepung terigu Rp 10.000/kg, daging ayam broiler Rp 31.000/kg, dan telur Rp 32.000/kg. Harga kedelai Rp 20.000/kg, bawang merah Rp 40.000/kg atau turun 25% dibandingkan minggu lalu yang seharga Rp 50.000/kg, dan bawang putih Rp 60.000 atau naik 20% dibandingkan minggu lalu yang seharga Rp 50.000/kg. Sementara itu, daging sapi stabil di kisaran Rp 90.000/kg . Harga cabai keriting dan cabai merah besar Rp 50.000/kg atau naik 25% dari minggu lalu yang senilai Rp 40.000/kg. 

Harga cabai rawit merah Rp 100.000/kg atau naik 17,65% dibandingkan Rp 85.000/kg. Dody juga mengunjungi Pasar Oebobo Kupang yang dikelola pihak swasta. Pasar Oebobo tergolong baru direvitalisasi dan diresmikan pada Februari tahun ini. Berdiri di atas lahan seluas 1.200 m2, pasar ini menampung 226 pedagang yang terdiri dari 63 kios dan 1 (satu) los yang dapat menampung sekitar 164 lapak. Dari hasil pantauan di Pasar Oebobo, didapatkan harga rata-rata yang tidak jauh berbeda dengan Pasar Kasih Naikoten. Namun untuk cabai rawit merah, harganya Rp 90.000/kg atau naik 5,8% dibandingkan minggu lalu yang seharga Rp 85.000/kg. Harga bawang merah stabil dalam seminggu terakhir di nilai Rp 50.000/kg, sedangkan harga bawang putih Rp 70.000 atau naik 20% dibanding minggu lalu yang seharga Rp 50.000/kg. 

Selain melakukan pemantauan di pasar, Dody juga mengunjungi Gudang Bulog Divre NTT di Tenau, Kupang. Berdasarkan hasil kunjungan, tercatat bahwa stok beras dan gula di gudang mampu mencukupi kebutuhan seluruh NTT hingga 4 bulan ke depan. Ketersediaan beras pada saat kunjungan yaitu 36 ribu ton dan gula sebanyak 1,12 ribu ton. Dalam kunjungan ini, Dody didampingi, anggota DPR RI Komisi XI Ferri Kase, TPID, Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT, dan Kepala Dinas Perindag NTT, dan Kepala Biro Perekonomian Sekda NTT.
 
Kemudian Dody juga meninjau gudang distributor UD Sumber Cipta dan PT Multi Niaga Jaya Abadi. UD Sumber Cipta berdiri di atas lahan seluas 10 ribu m2 ini mendapat pasokan beras dari Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat. Pasokan beras yang dimiliki mampu bertahan 3 bulan mendatang. Sementara itu, stok gula pasir kemasan berkisar 44 ribu ton dan gula curah 200 ton. Sementara PT Multi Niaga Jaya Abadi berdiri di lahan 1.000 m2 sebagian besar menyuplai untuk toko-toko ritel di Atambua. Gudang ini juga merupakan distributor produk-produk prinsipal (PT Mayora Group dan PT Wilmar). Saat ini, Multi Niaga Jaya Abadi memiliki total stok gula 33, 48 ton, sedangkan minyak goreng kemasan 1 liter sebanyak 500 karton (@ 12 liter). 

Di gudang-gudang distributor tersebut, Dody mensosialisasikan Permendag No 20/M-DAG/PER/3/2017 tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok dan mengimbau pemilik gudang untuk tidak menimbun persediaan, terlebih menjelang Puasa, Lebaran, dan Idul Adha 2017/1438 H. 

Usai meninjau gudang, Dody juga meninjau Pelindo III di Tenau, Kupang. “Pihak manajemen Pelindo menyatakan kesiapannya mendukung upaya pemerintah menjaga kelancaran distribusi bapok di NTT,” kata Dody. 

Pantau Implementasi HET Kemarin, Selasa (9/5), Dody bersama Kepala Dinas Perdagangan NTT mengunjungi Hypermart Bundaran PU, Hypermart Lippo Plaza, dan Ramayana SPAR Flobamora Mall untuk meninjau implementasi HET gula, minyak goreng, dan daging beku. Dalam pantauan, Hypermart Lippo Plaza sudah menjual gula pasir dengan acuan Rp 12.500/kg. 

Namun, Hypermart Bundaran PU dan Ramayana masih menjual gula pasir stok lama ukuran 500 gram dijual dengan harga mulai dari Rp 8.500-Rp 10.450. Sementara untuk daging beku, ketiga ritel modern dimaksud telah menjual dengan harga tidak lebih dari HET. Untuk minyak goreng kemasan sederhana, telah tersedia dan dijual pada harga Rp 11.000/liter dengan merek Tropical, Rose Brand, dan Sunco di kedua Hypermart. Sementara itu, Ramayana belum menyediakan minyak goreng kemasan sederhana sesuai dengan HET yang disepakati karena belum mendapat pasokan. 

Dody juga mengimbau ke ritel-ritel modern yang dikunjunginya untuk menjual semua merk gula sesuai HET. “Untuk kemasan yang bukan 1 kg, penjualannya tetap harus mengacu pada HET gula. Misalnya, kemasan 500 gr dijual tidak lebih dari Rp 6.250,” jelas Dody. Selain itu, Ramayana SPAR Flabomora Mall juga diminta segera menyediakan minyak goreng kemasan sederhana dan dijual sesuai HET yang disepakati. Hari ini, Rabu (10/5), Dody kembali meninjau ketiga ritel modern tersebut. Ia menyampaikan apresiasinya karena ketiga ritel modern tersebut telah mengimplementasikan HET untuk gula, minyak goreng, dan daging beku serta memasang banner pemberitahuan sebagai alat promosi kepada masyarakat. @AD

Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2018 - All Rights Reserved
Created by Nusantara Bicara