NUBIC – Disaat media sedang
disibukkan peristiwa lain, mereka sudah ada dikedudukan. Disaat orang
lain sedang adu perdebatan tentang langkah terbaik, mereka dengan cermat
dan sabar mengintai berhari-hari dilokasi tanpa ketahuan.
Tidak menyangka akan mendapat “surprise attack” para separatis itupun
langsung berhamburan karena mereka paham pola ini adalah ciri dari
pasukan khusus yang paling mereka takuti. Tak mau ambil resiko,
menghindar dan menjauh adalah opsi terakhir mereka untuk selamat dari
maut.
Setidaknya hanya butuh 78 menit, 13 orang yang terdiri dari Tim
Pasukan Parako Kopassus dan Ton Taipur Kostrad berhasil bebaskan warga
Papua yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Gerak cepat
TNI ini juga berhasil mengacak-acak markas OPM di area Kimberley, Papua.
Berdasarkan kronologis kejadian, Jum’at (17/11/2017) operasi oleh Tim Pasukan Parako Kopassus dengan diback up Yonif-715/Raider
dan Tontaipur, dilakukan serentak. Dimana 2 tim dari Taipur Kostrad
bertugas menguasai Bunti. Saat bersamaan seluruh personel TNI sudah
masuk ke posisi masing-masing, menunggu intruksi serbuan.
Dalam operasi yang bertajuk Operasi Raid ini, tepat jam 07.00,
pasukan bergerak ke arah kelompok separatis Papua yang sedang berkumpul.
Kemudian pada pukul 07.45, suara ledakan dibunyikan dan seluruh anggota
sniper langsung melakukan penyerangan kepada kelompok separatis Papua.
Para kelompok separatis bersenjata ini saat itu berkumpul di kandang
babi di daerah Utikini. Mengetahui Pasukan Parako Kopassus yang
tiba-tiba muncul dari luar area pemukiman, kelompok OPM ini berhamburan
melarikan diri tanpa bisa melakukan perlawanan.
Tepat pukul, 08.18 seluruh area Kimberley berhasil dikuasai. Saat
bersamaan, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI George Elnadus
Supit kemudian memperintahkan untuk bergerak menguasai pos-pos
pengamanan kelompok separatis OPM.
Tak ada perlawanan yang berarti, para anggota OPM ini kemudian
melarikan diri ke hutan dan gunung, sembari mengeluarkan tembakan jarak
jauh. Belum bisa dipastikan berapa jumlah korban separatis OPM ini,
sebab saat operasi berlangsung cuaca dalam keadaan berkabut tebal.
Setelah dinyatakan aman, Mayor Jenderal TNI George Elnadus Supit
kemudian berkoordinasi dengan Kapolda setempat meminta agar segera
mengirimkan tim evakuasi. Tak lama kemudian, Tim Satgas Terpadu
TNI/Polri tiba di lokasi untuk melaksanakan evakuasi.
Sekitar pukul 14.00, proses evakuasi berhasil dilaksanakan dengan
jumlah korban sandera sebanyak 347 orang terdiri dari warga Papua dan
Luar Papua. Sementara penduduk asli setempat memilih tetap tinggal
dengan jaminan keamanan dan dukungan logistik. (*)
Home »
» Pasukan Siluman TNI, Datang Dan Pergi Seperti Angin
+ komentar + 9 komentar
Masuk bagai angin menyerang bagai petir menghilang secepat kilat...
Itulah pasukan yg di banggakan tni...
Luar Biasa TNI
Mantap kopassus
Mantap kopassus
Kopassus terbaik
Ini dia baru TNI dan polri kita
Ini dia baru TNI dan polri kita
Mantaap TNI kita
Posting Komentar