18 Nov 2017

Pasukan Siluman TNI, Datang Dan Pergi Seperti Angin

NUBIC – Disaat media sedang disibukkan peristiwa lain, mereka sudah ada dikedudukan. Disaat orang lain sedang adu perdebatan tentang langkah terbaik, mereka dengan cermat dan sabar mengintai berhari-hari dilokasi tanpa ketahuan.
Tidak menyangka akan mendapat “surprise attack” para separatis itupun langsung berhamburan karena mereka paham pola ini adalah ciri dari pasukan khusus yang paling mereka takuti. Tak mau ambil resiko, menghindar dan menjauh adalah opsi terakhir mereka untuk selamat dari maut.
Setidaknya hanya butuh 78 menit, 13 orang yang terdiri dari Tim Pasukan Parako Kopassus dan Ton Taipur Kostrad berhasil bebaskan warga Papua yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Gerak cepat TNI ini juga berhasil mengacak-acak markas OPM di area Kimberley, Papua.
Berdasarkan kronologis kejadian, Jum’at (17/11/2017) operasi oleh Tim Pasukan Parako Kopassus dengan diback up Yonif-715/Raider dan Tontaipur, dilakukan serentak. Dimana 2 tim dari Taipur Kostrad bertugas menguasai Bunti. Saat bersamaan seluruh personel TNI sudah masuk ke posisi masing-masing, menunggu intruksi serbuan.
Dalam operasi yang bertajuk Operasi Raid ini, tepat jam 07.00, pasukan bergerak ke arah kelompok separatis Papua yang sedang berkumpul. Kemudian pada pukul 07.45, suara ledakan dibunyikan dan seluruh anggota sniper langsung melakukan penyerangan kepada kelompok separatis Papua.
Para kelompok separatis bersenjata ini saat itu berkumpul di kandang babi di daerah Utikini. Mengetahui Pasukan Parako Kopassus yang tiba-tiba muncul dari luar area pemukiman, kelompok OPM ini berhamburan melarikan diri tanpa bisa melakukan perlawanan.
Tepat pukul, 08.18 seluruh area Kimberley berhasil dikuasai. Saat bersamaan, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI George Elnadus Supit kemudian memperintahkan untuk bergerak menguasai pos-pos pengamanan kelompok separatis OPM.
Tak ada perlawanan yang berarti, para anggota OPM ini kemudian melarikan diri ke hutan dan gunung, sembari mengeluarkan tembakan jarak jauh. Belum bisa dipastikan berapa jumlah korban separatis OPM ini, sebab saat operasi berlangsung cuaca dalam keadaan berkabut tebal.
Setelah dinyatakan aman, Mayor Jenderal TNI George Elnadus Supit kemudian berkoordinasi dengan Kapolda setempat meminta agar segera mengirimkan tim evakuasi. Tak lama kemudian, Tim Satgas Terpadu TNI/Polri tiba di lokasi untuk melaksanakan evakuasi.
Sekitar pukul 14.00, proses evakuasi berhasil dilaksanakan dengan jumlah korban sandera sebanyak 347 orang terdiri dari warga Papua dan Luar Papua. Sementara penduduk asli setempat memilih tetap tinggal dengan jaminan keamanan dan dukungan logistik. (*)

9 komentar:

Entri yang Diunggulkan

Dandim 0624/Kab. Bandung bersama Forkopimda Monitoring Perayaan Natal 2025 di Wilayah Kab. Bandung

Nusantara Bicara Jabar -  Letkol Kav Samto Betah, S.Hub.Int Dandim 0624/Kabupaten Bandung telah menghadiri kegiatan keberangkatan Forkopimda...

Postingan Populer