www.nusantarabicara.co

www.nusantarabicara.co
Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia
Home » , » Tokoh Adat di Papua Tegaskan Papua Bagian NKRI

Tokoh Adat di Papua Tegaskan Papua Bagian NKRI

Written By Nusantara Bicara on 29 Nov 2017 | November 29, 2017

Jelang 1 Desember tokoh pejuang Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) Ramses Ohee, Staf Khusus Presiden Lenis Kogoya dan para tokoh adat di tujuh wilayah adat Papua katakan 1 Desember bukan hari Papua merdeka dan keberadaan Papua sebagai bagian dari NKRI adalah final.

Ramses Ohee yang ditemui saat sesi jumpa pers di Pendopo Adat Suku Sentani di Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (28/11) mengatakan, Pepera 1969 adalah hasil final dari kesepakatan tokoh-tokoh adat Papua pada saat itu.

"Ada seribuan lebih tokoh adat Papua dari pantai, lembah dan gunung yang ikut dalam Pepera 69, termasuk saya, dan kemudian hasil Pepera itu dibawa ke PBB untuk disahkan, dan ini artinya final, kita sudah merdeka," kata Ramses Ohee, Selasa (28/11).

Secara tegas ia meminta berbagai pihak yang berusaha membalikkan fakta sejarah tersebut agar berhenti dan mengakui kedaulatan NKRI. "Hargai perjuangan orang-orang tua kita, mereka telah menanam benih dan berbuah kemerdekaan Republik Indonesia,  jadi jangan diutak-atik lagi," tegasnya.

Ohee juga menegaskan bahwa 1 Desember bukan Hari Papua Merdeka. "1 Desember tidak ada apa-apa, malah menjadi hari kembalinya Papua ke pangkuan ibu pertiwi, bukan terus dijadikan sebagai Hari Kemerdekaan Papua," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Lenis Kogoya mempertanyakan situasi kemanan Papua jelang 1 Desember. Menurutnya ada pihak-pihak yang sengaja ingin menciptakan konflik dan menyebarkan isu.

"Saat ini mulai muncul gejolak, dan kita tanya sebagai tokoh adat Papua, apakah hanya musiman, atau karena ideologi, atau buat-buatan, pertanyaan siapa yang membuat itu?" katanya.

Lenis melanjutkan, bahwa dirinya dan Presiden Jokowi berusaha untuk meningkatkan pembangunan di Papua, salah satunya dengan Otonomi Khusus untuk Papua. "Saya bersama Bapak Jokowi sampai masuk-masuk ke wilayah pedalaman Papua, termasuk ke basis (OPM, red) di Nduga dan Puncak Jaya,  itu dilakukan lakukan untuk pemerataan kesejahteraan pendidikan juga kesehatan," tandasnya. 

Diakhir sesi jumpa pers, Martinus Marware selaku ketua Dewan Adat Kabupaten Jayapura, membacakan pernyataan sikap yang di antaranya menolak dengan tegas tanggal 1 Desember sebagai Hari Kemerdekaan Bangsa Papua atau hari TPN-OPM dan mendeklarasikan bahwa tanggal 1 Mei 1963 sebagai 'Hari Kembalinya Irian Barat' ke pangkuan ibu pertiwi NKRI dan hendaklah tanggal tersebut diberlakukan sebagai hari libur untuk seluruh Papua. 
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2018 - All Rights Reserved
Created by Nusantara Bicara