Penyanderaan warga kampung Kimbely dan Banti di Distrik Tembagapura, Mimika sudah sampai hari ke-6. Tentara Nasional Pembebasan-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) sampai saat ini belum juga mau menyerah, upaya negosiasi melalui pendekatan persuasif pun belum juga berhasil.
Aksi penyanderaan yang diikuti tindakan kriminal ini dilakukan oleh TPN-OPM di wilayah Tembagapura yang merupakan gabungan dari beberapa kelompok TPN-OPM dari wilayah lainnya. Namun ada beberapa tokoh sentral sebagai pemimpin dan aktor intelektual dalam kelompok tersebut, diantaranya Teny Kwalik, Sabinus Waker dan Hendry Uamang.
Teny Kwalik sendiri telah lama menjadi incaran aparat keamanan karena sering melakukan gangguan keamanan di wilayah Tembagapura dan sekitarnya, ia juga merupakan pemimpin dari kelompok TPN-OPM di wilayah Tembagapura yang sering meresahkan warga karena merampok, menganiaya dan membunuh warga yang tidak mau patuh kepadanya.
Sedangkan Sabinus Waker adalah otak dari aksi perampasan 2 (dua) unit senjata api jenis stayer milik Brimob yang sedang tugas pengamanan PT Freeport pada tahun 2015 yang lalu. Sabinus bersama kelompoknya merampas senjata dari tangan anggota brimob dengan memberangus tembakan dari arah dekat, sehingga mengakibatkan kedua anggota brimob yang sedang berjaga meniggal dunia.
Hendry Uamang merupakan Pangkodap III TPN-OPM, ia memiliki anggota yang cukup banyak sehingga sering melakukan tindakan-tindakan kriminal di wilayah Tembagapura dengan menggunakan power massa dan menodongkan senjata.
Berdasarkan keterangan dari warga yang berhasil kabur, yaitu saudara AT, ketiga aktor intelektual dari kebiadaban TPN-OPM di kedua kampung tersebut sudah bergabung dan bersama-sama melakukan tindakan penyanderaan dan kriminal lainnya.
“Didalam sangat mencekam, mereka sadis dan tidak segan untuk membunuh. Semua perintah keluar dari mulut Teny Kwalik bersama dengan dua orang Sabinus Waker dan Hendry Uamang,” Ujar AT yang masih merasa shock atas tindakan TPN-OPM selama didalam penyanderaan.
Posting Komentar