Pelatihan jurnalistik media online anti hoax tersebut ditandai dengan penabuhan tifa oleh Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut.
"Saya sudah seperti teman dengan pers. Saya besar karena pers. Kota Jayapura terkenal di Indonesia dan luar negeri karena pers. Begitu juga penghargaan yang sudah didapat Pemerintah Kota Kayapura," katanya.
BTM juga mengingatkan pentingnya profesi jurnalistik dalam era globalisasi saat ini terlebih kebutuhan manusia dalam mengkonsusmsi informasi.
"Profesi jurnalis sangat penting di era globalisasi karena menghubungkan komunikasi di berbagai wilayah tanpa batas terkait peristiwa sebagai sarana informasi," ujarnya.
Selain itu, BTM juga mengingatkan para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Kota Jayapuara untuk dekat dengan wartawan.
"Kalau tidak mau didatangi wartawan berarti ada apa-apanya. Saya terkenal karena pers. Saya bangga dengan wartawan. Siapa yang menguasai media maka dia menguasai dunia," katanya lagi.
Ia juga mengingatkan para peserta pelatihan jurnalistik media online anti hoax khususnya wartawan di Kota Jayapura agar terus meningkatkan kemampuan jurnalistiknya yang profesional dan bertanggung jawab serta dapat menerbitkan berita sesuai fakta dilapangan.
Pelatihan jurnalistik media online anti hoax ini akan dilaksanakan selama dua hari 4-5 Desember 2017.
BTM berharap para wartawan tetap mempedomani UU ITE dalam membuat suatu berita agar tidak ada lagi opini dalam pemberitaan yang terkadang menimbulkan perpecahan di masyarakat. (*)
BTM juga mengingatkan pentingnya profesi jurnalistik dalam era globalisasi saat ini terlebih kebutuhan manusia dalam mengkonsusmsi informasi.
"Profesi jurnalis sangat penting di era globalisasi karena menghubungkan komunikasi di berbagai wilayah tanpa batas terkait peristiwa sebagai sarana informasi," ujarnya.
Selain itu, BTM juga mengingatkan para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Kota Jayapuara untuk dekat dengan wartawan.
"Kalau tidak mau didatangi wartawan berarti ada apa-apanya. Saya terkenal karena pers. Saya bangga dengan wartawan. Siapa yang menguasai media maka dia menguasai dunia," katanya lagi.
Ia juga mengingatkan para peserta pelatihan jurnalistik media online anti hoax khususnya wartawan di Kota Jayapura agar terus meningkatkan kemampuan jurnalistiknya yang profesional dan bertanggung jawab serta dapat menerbitkan berita sesuai fakta dilapangan.
Pelatihan jurnalistik media online anti hoax ini akan dilaksanakan selama dua hari 4-5 Desember 2017.
BTM berharap para wartawan tetap mempedomani UU ITE dalam membuat suatu berita agar tidak ada lagi opini dalam pemberitaan yang terkadang menimbulkan perpecahan di masyarakat. (*)
Posting Komentar