30 Des 2017

Permainan Issue Ham Yang Ada Di Papua


Nubic Papua-Beberapa waktu yang lalu, Rabu(20/12), Presiden Joko Widodo telah meresmikan RSUD Nabire, Bandara Douw Aturere dan PLTMG Nabire. Dengan diresmikannya ketiga fasilitas penunjung kesejahteraan rakyat tersebut masyarakat sangat gembira. Kegeimbaraan tersebut di wujudkan dalam kemeriahan penyambutan Presiden Jokowi saat berkunjung ke Nabire dalam rangka meresmikan Ketiga objek vital tersebut



Meskipun demikian, kegembiraan masyarakat ini dinodai oleh pernyataan tidak sedap dari seorang aktivis HAM  yang selalu menimbulkan Issue Pelanggaran HAM di Papua bukan karena adanya tindakan pelanggaran, tapi karena adanya Kampanye Kotor, yang memutar balikkan fakta, mengadakan fakta fiktif, dan menghilangkan fakta nyata:

1. Setiap persoalan kejadian  yang diangkat hanya melihat dari hasil akhirnya kejadian tapi tidak pernah jujur mengungkap proses kejadiannya.
2. Adanya mobilisasi Massa melakukan aksi perlawanan terhadap kedaulatan Negara NKRI yang Sah. Aparat keamanan hadir membela Negaranya malah dituduh melakukan pelanggaran HAM, sementara mereka yg melakukan perlawanan terhadap Negara yg Sah tidak tersentuh hukum apapun.
3. Perang Suku yg makan korban terutama karena Pilkada. Aparat keamanan hadir untuk mencegah terjadinya Perang suku atau mencegah terjadinya korban yg lebih besar malah menjadi tersangka pelanggaran HAM, tetapi  penyebab terjadinya perang Suku yaitu Para kandidat Bupati, Para Kandidat Gubernur, Para Kandidat legislatif yg tidak segan2 menggunakan kekuatan massanya untuk berperang melawan kandidat lainnya, merekalah para pelaku pelanggaran HAM terbesar di Papua tapi mereka tidak tersentuh hukum apapun.
4. Issu Genocide terhadap 50.000 korban pembantaian OAP. Mana kuburannya? Mana datanya? Tidak ada yang bisa menunjukkan data dan fakta tetapi Opini publik terpengaruh pernyataan HOAX tersebut.

5. Kecelakaan tunggal karena naik motor dalam keadaan mabuk, diviralkan sebagai korban tabrak lari. Korban perang suku dengan luka bacok, luka tombak diviralkan sebagai korban pembantaian TNI-Polri. Memangnya senjata TNI-Polri tombak dan golok? Yg senjatanya tombak dan golok adalah TPN/OPM. (M.Aidi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dennie Boen, Direktur PT. Karya Indah Mesindo : "Saya Yakin Indonesia Ke Depannya Sudah Bisa Membuat Mesin-Mesin Seperti Yang Ada di Pameran Propak Indonesia 2025"

Jakarta, nusantarabicara    --   PT. Karya Indah Mesindo,  Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang  SPECIALIST PLASTIC INJECTION EXTRUDER,...