Nubic, Asmat - Pusat Kesehatan TNI AD memberikan perbantuan dua dokter spesialis anak dari RSPAD Gatot Subroto Jakarta, yakni Letkol CKM Rachmanto dan dokter Dana. Keduanya akan bertugas selama 10 hari di RSUD Agats, Kabupaten Asmat.
Masa tugas kedua dokter yang tergabung dalam Satgas Kesehatan TNI KLB Asmat akan diperpanjang, sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Dalam penelusuarannya, dokter Rachmanto menyebutkan selain gizi buruk, penyakit lainnya yang ditemukan adalah radang paru, anemia, dan TB.
"Kita komperhensif melakukan terapi dengan fasilitas yang ada, karena tidak hanya gizi buruk yang ditemukan," kata Rachmanto, kepada sejumlah wartawan di RSUD Agats, Kabupaten Asmat, Rabu (17/1/2018).
Dokter Rachmanto menambahkan penyakit gizi buruk bukan sebuah penyakit seperti batuk pilek yang mudah untuk diobati, tetapi gizi buruk harus dilakukan secara bertahap. Apalagi banyak kisah yang menceritakan demografis Asmat yang sulit dan pola hidup sehat masyarakatnya masih minim.
"Jika saya tanya langsung, banyak anak dan balita yang belum melakukan imunisasi secara lengkap. Ini dikarenakan
Kalau tanya langsung imunisasi tak lengkap dan memang karena lokasi puskesmas dan tempat tinggal warga berjauhan," ucapnya.
Tak sampai disitu, terkadang, petugas medis yang melakukan imunisasi singgah di satu kampung, tapi banyak warganya yang tidak ada di tempat.
"Mungkin saja masyarakatnya lagi masuk ke dalam hutan mencari makan. Yang saya pahami saat ini, vaksinnya ada, tetapi sasarannya yang sulit. Pemda harus mencari solusi, jika ditemukan kasus seperti ini," jelasnya.
Dokter Dana bahkan menyebutkan vaksin yang tersedia di Asmat dapat dinyatakan lengkap dan tidak rusak.
"Jadi tidak benar jika dikatakan vaksin atau fasilitas lainnya rsuak," katanya.
Pihaknya akan terus membantu RSUD Agats untuk menemukan solusi permasalahan yang terjadi. Karena jika sudaj terjadi gizi buruk, maka akan banyak terjadi infeksi dan kekebalan tubuh menurun.
"Kami akan duduk bersama, mencari data permasalahnnya diamana dan sumbang saran penangannya seperti apa," tuturnya.
Sementara itu Elisa Kambu. SOS. Bupati Kab. Asmat memaparkan bahwa kondisi masyarkat Asmat cukup unik dan beda dengan daerah lain. Secara geografis di Asmat hampir tidak ada daratan secara umum pemukiman di atas lumpur rawa-rawa dan terpencar-pencar antara satu pemukiman dengan pemukiman yang lain dan dipisahkan oleh perairan dan sungai. Kehidupan masyarakatnya pun nomaden, khususnya di pedalaman mereka berpindah-pindah mencari makan. Hal ini menyulitkan petugas dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan warga. Ujar Elisa.
Posting Komentar