Nubic - Minggu, 21/01/2018 Sejumlah Pasien Campak dan Gizi buruk berasal dari
Distrik Auyu, Kab. Asmat dievakuasi ke RSUD Kab.Asmat. Mereka tiba di pelabuhan
Ferry di Asmat sekitar pukul 09.15 wit dengan menggunakan tiga speed boot dan
disambut langsung oleh beberapa anggota Koramil Agats yang sejak pagi hari
sudah standby di pelabuhan.
Dengan tanpa canggung para tentara ini membantu menurunkan pasien dari
speed boot dan langsung mengantar mereka ke RSUD Asmat untuk mendapatkan
pertolongan lebih lanjut.
Berbincang-bincang dengan awak media di pelabuhan usai pelaksanaan
evakuasi, Serma Budi S. salah seorang anggota Koramil Agats menjelaskan,
fihaknya selalu standby di pelabuhan Ferry Asmat setiap saat, dibantu oleh
anggota Yonif 755/Yallet dan personel Satgas Kes KLB Campak dan Gizi Buruk yang
lainnya.
Kami sudah dibagi tugas oleh Danramil Kapten Inf Kopong, ada yang
bertugas berpatroli menggunakan Speed Boot mencari sampai ke pelosok
perkampungan warga sepanjang jalur sungai, bila menemukan Warga yang sakit kami
akan mengantar ke pos pelayanan terdekat.
Serma Budi S. menjelaskan,"Kami selalu standby disini setiap saat
karena terbatasnya sarana komunikasi sehingga kami harus ada dan siap kapanpun
dibutuhkan. Tidak hanya evakuasi, tapi kami juga membantu distribusi bantuan,
mengingat pelabuhan ini merupakan sarana utama yang jadi tumpuan dan harapan
warga masyarakat Asmat".
Ia mengaku, rutinitas yang mereka lakukan beserta rekan-rekannya ini
tidak menjadi beban bagi mereka.Menurutnya, suatu kebanggaan tersendiri saat
mereka ada dan bersama-sama masyarakat Asmat dalam kondisi apapun dan mampu
memberikan bantuan kepada Rakyat yang membutuhkan.
Sementara itu Kapendam XVII/Cenderawasi Kolonel Inf Muhammad Aidi
menjelaskan Berbagai kendala dan kesulitan dalam operasi kemanusiaan ini antara
lain karena terbatasnya sarana komunikasi menyebabkan segala kegiatan harus
dikerjakan secara manual. Kita bandingkan dengan daerah lain informasi kepada
masyarakat dapat diumumkan melalui pengeras suara di Masjid-masjid, Gereja,
mobil penerangan keliling dan lain-lain. Dapat pula diumumkan melalui siaran
radio, selebaran, spanduk atau siaran tv.
Tapi di Asmat masyarakat harus dicari dan didatangi ke kampung-kampung
untuk menyampaikan informasi. Belum lagi dilihat dari beratnya Medan rawa dan
sungai. Disamping itu penyebaran warga yang terpencar-pencar dalam
kelompok-kelompok serta pola hidup yang cenderung nomaden berpindah-pindah
tempat. Kata Aidi menambahkan.
Autentikasi: Kapendam XVII/Cenderawasi
Kolonel Inf Muhammad Aidi.
Posting Komentar