NUBIC, Merauke-Setelah menempuh perjalanan selama 3 hari, akhirnya 10 prajurit
Satuan Tugas Penjaga Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG dari Batalyon
Infanteri Raider 323 Buaya Putih Kostrad, Pos Kalimaro berhasil mencapai
patok batas negara MM 11.3, Selasa (15/5/2018).

Perjalanan ke-10 prajurit ini tidak mudah, karena harus melalui hutan
lebat yang jarang dilewati manusia serta harus menyeberang rawa dan
sungai. “Kami sudah membawa perlengkapan yang cukup memadai untuk
mengatasi rintangan-rintangan itu,” kata Komandan regu penyusuran patok
perbatasan RI-PNG dari Pos Kalimaro Lettu Inf Yulianus.
![]() |
Prajurit Satgas Pamtas dari Yonif Raider 323/BP Kostrad Pos Kalimaro memasang plat baja penunjuk arah menuju patok batas RI-PNG MM 11.3. (ist) |
Selama perjalanan, kata Yulianus, anggota Satgas memasang tanda-tanda
visual yang terbuat dari plat baja pada setiap check point yang akan
dijadikan penunjuk arah menuju patok perbatasan. Pemasangan tanda-tanda
itu untuk memudahkan satuan tugas berikutnya untuk mencapai patok
perbatasan.
“Kondisi hutan yang dipenuhi semak belukar memang sering menyulitkan
prajurit TNI dalam perjalanan patroli. Meski sudah menggunakan alat
bantu GPS, namun untuk mencari jalan yang efektif harus tetap
menggunakan jasa warga sipil yang hafal daerah tersebut,” kata Yulianus.
“Hal inilah yang hendak kami rubah, sehingga anggota Satgas Pamtas
berikutnya bisa mencapai patok perbatasan dengan mengandalkan check
point yang telah dipasang,” kata Yulianus menambahkan.
Setelah berhasil tiba di patok batas MM 11.3, anggota Satgas Pamtas Pos
Kalimaro langsung memeriksa kondisi patok dan memastikan letak koordinat
patok tidak bergeser. “Kami ingin memastikan tiap jengkal tanah di
wilayah Republik Indonesia aman dari berbagai bentuk ancaman, khususnya
ancaman pencaplokan,” ujar Yulianus. (Mas)
Posting Komentar