Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia

Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia
Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh. Itulah Motto Media Kami
Home » , » PARRA 19 Ajukan Rizal Ramli dan Adhyaksa Dault Sebagai Capres dan Cawapres RI 2019

PARRA 19 Ajukan Rizal Ramli dan Adhyaksa Dault Sebagai Capres dan Cawapres RI 2019

Written By Nusantara Bicara on 9 Mei 2018 | Mei 09, 2018

 
NUBIC,.JAKARTA,.Tiga bulan jelang pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden untuk pemilihan presiden 2019 mendatang. Presidium PARRA 19, Santoso AS mengadakan diskusi mengulas sosok ekonom senior Dr. Rizal Ramli dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault yang dinilai merupakan pasangan ideal untuk memimpin bangsa.

Rizal jelas dia adalah seorang tokoh mahasiswa, pakar ekonomi dan politikus Indonesia. Dimana sejak menjadi mahasiswa ITB, Rizal muda selalu mengggelorakan wajib belajar kepada puluhan juta anak Indonesia yang kemudian diadopsi negara menjadi program wajib belajar sembilan tahun.

Saat itu, Rizal bersama Dewan Mahasiswa ITB juga menolak Soeharto melanjutkan jabatan Presiden dalam SI MPR 1978. Akibatnya Rizal bersama kawan-kawan di DM ITB harus meringkuk di LP Sukamiskin lebih kurang 2 tahun lamanya.

"Daya juang Rizal Ramli yang kokoh sejak bangku kuliah membuat sosoknya punya daya kritis fenomenal alias urat takutnya sudah putus dalam membela kepentingan rakyat," ungkap Santoso.

Daya juang itu kata dia tak surut bahkan setelah Rizal dipercaya menduduki jabatan pemerintah sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Menteri Koordinator bidang Perekonomian, serta Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Persatuan Nasional pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

"Rizal Ramli terbukti bekerja out the box, Bulog diberesi, rekening yang jumlahnya ratusan dirapihkan, tinggal puluhan rekening yang accountable. Bulog jadi sehat dan negara aman karena logistik Bulog itu. Begitu juga ketika Menko dan Menkeu era Gus Dur banyak prestasi yang membanggakan, inflasi rendah, utang minim, negosiasi dengan Freepot serta penyelamatan BUMN seperti PLN, Garuda, Bank BII yang sukses dengan gemilang," urainya.

Bahkan, lanjut dia, saat menjabat sebagai Menko Maritim dan Sumber Daya di era Presiden Joko Widodo, menurut Santoso, gebrakan Rizal begitu dahsyat sehingga menciptakan perubahan internal kabinet kerja yang loyo dan sepi prestasi. RR sapaan khasnya dinilai mampu membuat Kabinet Kerja berdenyut dengan gebrakannya yang out the box pula. Publik dan media memberi nama Rajawali Kepret.

"Pelindo, PLN, Garuda dan lain-lain dikepret padahal ini bau anyir KKN yang kental," imbuhnya.

Puncaknya, lanjut Santoso, ketika Rizal mengkepret mega proyek reklamasi di pantai bagian utara Jakarta.

"Rizal Ramli teguh menutup projek ini meski banyak pihak tahu ada koneksi para pemilik project dengan orang nomor satu di republik ini dan terbukti Rizal Ramli tersingkir dizalimi para taipan reklamsi dan atasannya pun ternyata berpihak sama taipan," ujarnya.

Makanya, kata dia, oleh sebagian kalangan, Rizal Ramli dijuluki sebagai "Sang Penerobos". Hal itu menurutnya karena ide-idenya yang tidak konvensional namun tepat sasaran, dan berpihak pada kepentingan rakyat setelah daya rusak yang dibuat rezim Jokowi-Kalla, utamanya ukonomi terkait makin jauh tertinggal bahkan dengam negara sekecil Vietnam.

"Maka figur yang mumpuni di bidang ekonomi dengan track record teruji (adalah Rizal Ramli). Ingat Abraham Lincoln, Presiden ke 16 dan terbaik sepanjang masa di USA berucap, 'bila mau uji integritas seseorang ialah ketika dia berkuasa', dan Rizal Ramli lah yang sudah teruji cocok untuk menjadi Presiden ke 8," jelas Santoso. (P. Siregar)

Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2018 - All Rights Reserved
Created by Nusantara Bicara