www.nusantarabicara.co

www.nusantarabicara.co
Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia
Home » » Refleksi Akhir Tahun PKPM Gelar Dialog Interaktif Mengenai: “Kontribusi Peradaban Melayu Dalam Menciptakan Perdamaian Dunia Timur Dan Barat”

Refleksi Akhir Tahun PKPM Gelar Dialog Interaktif Mengenai: “Kontribusi Peradaban Melayu Dalam Menciptakan Perdamaian Dunia Timur Dan Barat”

Written By Nusantara Bicara on 2 Jan 2019 | Januari 02, 2019



Peserta Dialog (Dari Kiri ke Kanan. MC. M.Hakim Sag.MH, Duta Besar Iran Viloullah Muhammadi, H. Gaffar Usman Anggota DPD-RI, Dr. Mas'ud HMN Ketua Umum PKPM, Dr. Sutanto mewakili PP. Muhammaiyah, Dan Ajudan Dubes Iran

 NUBIC. JAKARTA - Menyudahi akhir tahun 2018, Pusat Kajian Peradaban Melayu (PKPM) mengadakan diskusi dialog interaktif membahas “Kontribusi Peradaban Melayu Dalam Menciptakan Perdamaian Dunia Timur Dan Barat” di Kantor Galeri HB. Jassin Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Tanggal 31 Desember 2018.

Hadir sebagai Nara Sumber di antaranya Dubes Iran untuk Indonesia Viloullah Muhammadi, anggota DPD RI asal Riau, H. Ghaffar Usman,  Dr. Sutanto dari Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah serta Ketua Umum PKPM, Dr. Masud HMN. Sementara itu Wakil Menteri Luar Negeri RI yang dijadwalkan hadir berhalangan datang. Sedangkan  Moderator didapuk  Mochamad Hakim,  Sag.

Dialog ini membahas seputar peradaban melayu serta nilai nilai yang terkandung di dalamnya baik  bahasa, budaya dan semua kontribusinya bagi masa depan melayu berhadapan dengan era Kemajuan digital, juga kultur  timur dan barat.  Dalam Kesempatan itu Duta Besar Iran menyatakan “Munculnya dunia Internet menjadi permasalahan bagi semua negara berkembang, terkait dengan maraknya ujaran kebencian dan unsur konten negatif. Oleh karenanya diperlukan kebijakan provider dan masyarakat di dalam menyikapi kemajuan teknologi ini,” ucapnya.

Potensi peradaban melayu sejatinya mampu berkontribusi hingga ke tingkat dunia. Karena sejarah  mencatat bahwa peradaban melayu mampu menjadikan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Oleh karenanya dialog-dialog seperti ini perlu dikembangkan dan bila perlu melibatkan negara-negara Melayu seperti Brunei, Malaysia, Philipina, Thailand dan lain-lain, Ucap H. Gaffar Usman perwakilan dari anggota DPD RI asal Riau. Dan kita “Mulai” upaya itu, bukan akan lagi tapi mulai dikerjakan lanjutnya.

Dr. Mas'ud Ketua Umum PKPM Memberikan Piagam Penghargaan Kepada Duta Besar Iran Viloullah Muhammadi Yang Hadir Sebagai Salah Satu Peserta Dialog
Sedang menurut Dr.  Sutanto,  anggota MEK PP Muhammadiyah, pembahasan dialog yang diperluas dalam forum yang yang lebih besar  serta bisa dihadiri oleh negara negara Melayu,  seperti Malaysia,  Thailand Selatan,   Philipina, Brunei Darussalam , Vietnam dan negara negara kawasan lainnya, termasuk Iran sebagai negara yang memiliki kesamaan peradaban dengan Indonesia bisa menjadi triger tersendiri dalam pertemuan tersebut.

Dr. Masud (Ketum PKPM) Memberikan Piagam Penghargaan kepada  Peserta Dialog H. Gaffar Usman Anggota DPD RI 
Peradaban melayu sesungguhnya telah mewarnai dunia.  Untuk itu dalam dialog refleksi akhir tahun ini saya usulkan kepada PKPM untuk menginisiasi diadakannya Kongres Perserikatan Bangsa Bangsa Melayu ( PBBM),  "ungkap Sutanto mengusulkan.     

Dengan Kongres ini peradaban melayu dapat mengambil peran dengan nilai nilai etika dan estetikanya yang diharapkan mampu menjadi solusi bagi berbagai persoalan dunia.  

Ketua Panitia Penyelenggara M. Harun Memberikan Piagam Penghargaan Kepada Salah Satu Partisipan
"Dalam masalah politik misalnya mampukah peradaban melayu menggantikan sistem politik liberal yang kapitalistik tersebut dengan nilai nilai Melayu yang mengedepankan musyawarah,  etika politik, diplomasi, gotong royong  , kerja keras, kerjasama dan kesopanan, " pungkas Sutanto sembari bertanya.

Photo Bersama Panitia dengan Narasumber 
Sementara itu Ketua umum Pusat Kajian Peradaban Melayu (PKPM), Dr Masud HMN melihat peradaban melayu dalam perspektif ekonomi, hasil dari dialog ini diharapkan menemukan pola tindak lanjut yang substansial. Dialog on Civilizations yang pernah digelar di masa lalu perlu menjurus ecara komprehensif kepada problem ekonomi, karena ekonomi adalah bagian  dari peradaban dan merupakan tantangan bagi kemajuan peradaban melayu.

Harris Suseno Salah satu penerima doorprize pada acara Dialog Interaktif PKPM di Gedung HB. Jassin TIM, Jakarta (31/12)
"Jika ekonomi lemah maka budaya dan peradaban menjadi runtuh," ungkap dosen di Uhamka ini.
Masud menambahkan,  penguatan ekonomi Rumpun Melayu menjadi keniscayaan sebagai tindak lanjut dalam dialog ini. “Insya Allah kita rencanakan untuk merumuskan berbagai bidang untuk pengembangan serta perluasan dialog dengan menggelar pertemuan bangsa bangsa Melayu, " pungkas Masud.  (*)

Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2018 - All Rights Reserved
Created by Nusantara Bicara