JAKARTA, nusantarabicara.co – Untuk mengenang dan menghargai perhuangan para veteran di masa lalu, anggota satgas pamtas RI RDTL Yonif Raider 408/Sbh, bernostalgia bersama beberapa mantan pejuang integrasi Timor-Timur tahun 1975 di Dusun Pauk, Desa Loonuna.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif Raider 408/Sbh Mayor Inf Joni Eko Prasetyo S.I.P. dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (18/7/2019).
Diungkapkan Joni, dalam rangka menghargai para eks pejuang integrasi di tahun 1975, Satgasnya yang berada di Pos Fohuk mengundang dan membuat acara yang bertajuk nostalgia bersama para eks pejuang Integrasi Timor-Timur tahun 1975. Kegiatan ini merupakan wujud penghormatan dan kepedulian serta sarana silaturahmi satgas terhadap para eks pejuang tahun 1975.
"Kita ketahui bersama para eks pejuang ini merupakan tokoh-tokoh yang pernah berjuang atau berpartisipasi membantu perjuangan rakyat Timor Timur untuk tetap bergabung dan berintegrasi dengan Indonesia sehingga perlu bagi kami membuat suatu acara nostalgia sebagai sarana silaturahmi dan penghormatan kepada para eks pejuang yang ada di daerah Dusun Pauk ini, " ungkap Joni.
Terpisah, Komandan Pos (Danpos) Fohuk, Letda Nur Ikhsan mengatakan, kegiatan nostalgia yang dilaksanakan di Pos Fohuk Satgas Yonif Raider 408/Sbh ini mendapat respon yang baik dari para eks pejuang integrasi.
"Kegiatan ini mendapat respon positif dari para eks pejuang, mereka datang memenuhi undangan kami dengan menggunakan baju kebanggaan mereka", ujar Ikhsan.
Ditambahkannya, selain bernostalgia dengan para eks pejuang yang dibalut dengan acara silaturahmi dan makan bersama, Satgas yonif raider 408/Sbh juga membagikan sembako kepada mereka. Pembagian sembako ini merupakan wujud kepedulian dan kasih sayang kepada para eks pejuang yang telah susah payah mempertahankan Timor Timur agar tetap bergabung dengan Indonesia.
"Melihat perjuangan mereka di masa lalu, sudah sepantasnya kita sebagai penerusnya saat ini memberikan perhatian kepada mereka, dalam hal ini kami wujudkan dengan pemberian sembako kepada para eks pejuang 1975 ini. Hal ini merupakan wujud simpati dan penghargaan kami buat mereka yang turut berjuang kala itu, “ tuturnya.
Para eks pejuang integrasi Timor-Timur ini berpesan, supaya melanjutkan perjuangan serta mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.
"NKRI harga mati jadi tidak boleh satu jengkal tanah pun lepas dari Indonesia", ujar Yosef Bere (72) salah seorang eks pejuang integrasi. (Dispenad)
Posting Komentar