Bandung, Nusantara Bicara -- Ribuan karyawan aktif dan pensiunan PT Pos Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Kantor Pusat PT Pos Indonesia, Jalan Cilaki, Kota Bandung, Selasa (20/5/2025). Aksi ini menjadi puncak kekecewaan mereka atas hak-hak finansial yang belum dibayarkan perusahaan sejak lima tahun terakhir.
Massa aksi yang tergabung dalam SPPI Bersatu datang dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Palembang, Padang, hingga Kalimantan. Mereka datang menggunakan sepeda motor, mobil pribadi, serta kendaraan komando yang dilengkapi pengeras suara.
Koordinator aksi, Heri Purwadi, menyampaikan bahwa peserta menuntut pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), uang jasa produksi (Jasprod), dan Tunjangan Hari Raya (THR) yang biasa disebut “uang ketupat”.
“Uang jasa produksi itu besarannya setara satu bulan gaji. Sedangkan uang ketupat Rp750 ribu. Keduanya tidak diberikan selama lima tahun,” ujar Heri dalam orasinya.
Menurutnya, alasan efisiensi yang disampaikan manajemen tidak relevan. Ia mengklaim bahwa dalam dialog terakhir, manajemen menyatakan kondisi keuangan perusahaan sehat bahkan mencatatkan keuntungan. Namun, hak-hak dasar pegawai tak kunjung dibayar.
“Kami telah mengabdi lebih dari 30 tahun untuk PT Pos, tapi saat pensiun malah disakiti. Ini sudah dzalim,” tambah Heri.
Aksi hari ini juga menjadi tekanan terakhir. Mereka mengancam akan melanjutkan aksi jika tuntutan tidak dipenuhi paling lambat 1 Juni 2025. “Kalau perlu, kami tidur di sini. Estimasi peserta 1.400 orang,” ucapnya.(Agus)
Posting Komentar