Jakarta, Nusantara Bicara -- Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) menghadiri pertemuan membahas soal navigasi laut digital atau International Centre for Electronic Navigational Charts (IC-ENC) Steering Committee-26, berlangsung 8-10 Juli 2025 di Istambul, Turki.
Wakil Komandan Pushidrosal Laksda TNI Bambang Irawan mewakili Danpushidrosal turut hadir dalam pertemuan IC-ENC internasional ini didampingi Asrena Danpushidrosal Kolonel Laut (P) B. Dwiaji Gultom dan Kadispeta Pushidrosal Kolonel Laut (P) Agus Sutrianto.
Pertemuan Steering Committee ke-26 dibuka dari IC-ENC Chair Mr. Burak Inan dan Captain Hakan Kuşlaroğlu (Turki) diikuti 45 negara anggota, 84 peserta (65 hadir dan 19 melalui vicon, 4 Observer dari Jepang, Georgia, Singapura dan dari IHO, berlangsung selama tiga hari secara hybrid membahas arah strategis, evaluasi progres, dan konsolidasi kesiapan penerapan standar navigasi laut digital S-100.
Hari Pertama, dibuka dengan penetapan agenda dan tinjauan 39 aksi dari pertemuan sebelumnya. Mayoritas terlaksana dengan baik, meski beberapa mengalami hambatan. Peningkatan penjualan ENC dan pelatihan anggota menjadi sorotan positif.
Laporan dari kantor regional (Amerika Utara, Australia, Amerika Latin, dan Afrika Barat) turut disampaikan, termasuk peresmian kantor baru di Nigeria. Pembahasan juga mencakup roadmap S-100, layanan S-1XX, serta strategi distribusi S-57/S-100 dan penggunaan Electronic Chart Data (ECD).
Hari Kedua, fokus pada penguatan kapasitas anggota melalui program pelatihan, proposal Hydrographic Leaders Programme (HLP), dan optimalisasi Activity Fund. Disepakati kontribusi awal USD 0,10/anggota untuk mendukung pengembangan komunitas. IC-ENC juga menegaskan dukungannya terhadap pengembangan standar S-100 bersama IHO, serta melakukan review struktur tata kelola organisasi.
Di hari Ketiga, peserta sepakati berbagai panduan strategis, termasuk kesiapan S-100, lisensi S-100 Sea Trial, dan anggaran riset distribusi. Dukungan penuh diberikan terhadap 9 proposal pelatihan dan implementasi HLP, meski tantangan pendanaan dan SDM diakui masih menjadi kendala.
Indonesia berkomitmen mendukung Activity Fund tanpa mengurangi pendapatan nasional. Seluruh anggota sepakat melanjutkan kolaborasi IC-ENC dan IHO serta melakukan tinjauan terhadap peran Chair dan Vice Chair.(Agus)
Posting Komentar