www.nusantarabicara.co

www.nusantarabicara.co
Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia
Home » » Dari Jalanan ke Pembinaan Formal, Kirab Remaja Nasional Lahirkan Generasi Siap Kerja

Dari Jalanan ke Pembinaan Formal, Kirab Remaja Nasional Lahirkan Generasi Siap Kerja

Written By Nusantara Bicara on 15 Agu 2025 | Agustus 15, 2025


Jakarta, Nusantara Bicara   --  Dewan Pengurus Pusat (DPP) Purna Pasukan Utama Kirab Remaja Nasional menegaskan komitmennya untuk terus mendorong peran generasi muda dalam pembangunan bangsa melalui transformasi kegiatan kirab remaja menjadi wadah pembinaan yang lebih formal, profesional, dan relevan dengan tantangan zaman.

Ketua Umum DPP Purna Pasukan Utama Kirab Remaja Nasional, Ita Kusumawati, dalam wawancara dengan awak media di acara peluncuran buku *“Selangkah di Belakang Mbak Tutut”* di Balai Sudirman, Jakarta, menyampaikan bahwa sejak era awal pelaksanaan kirab remaja, kegiatan ini telah menjadi simbol persatuan dan wadah pembinaan mental serta karakter anak bangsa.

"Setelah sempat vakum selama 20 tahun, kegiatan kirab remaja kembali hadir pada 2016 dan 2018. Saat ini, kami melakukan transformasi, tidak lagi sekadar kirab di jalan, tetapi diarahkan menjadi kegiatan pembinaan yang terstruktur dan profesional," ujarnya.

Ita menambahkan, pada konferensi nasional yang dilaksanakan 2 Januari 2025, pihaknya menghasilkan beberapa konsensus penting, salah satunya *Deklarasi Ekonomi Nasional untuk Generasi Remaja Muda*. Deklarasi ini menegaskan pentingnya membangun kemandirian ekonomi pemuda sejak usia remaja.

"Remaja perlu diarahkan sejak dini untuk memiliki cita-cita, keterampilan, dan kesiapan kerja, bahkan sebelum lulus pendidikan formal. Kami ingin remaja tidak hanya menunggu pekerjaan, tetapi juga siap bekerja atau berwirausaha sehingga tidak bergantung pada orang lain," jelasnya.Jumat (15/8)

Selain pembinaan keterampilan, DPP Purna Pasukan Utama Kirab Remaja Nasional juga mendorong literasi, komunikasi publik, serta dialog nasional bersama berbagai pemangku kepentingan. Menurut Ita, gerakan ini sejalan dengan semangat pendidikan nonformal seperti Pramuka, yang tidak sekadar mengkritik, tetapi juga memberikan solusi nyata bagi masyarakat dan pemerintah.

Ita menegaskan bahwa peran negara sangat penting dalam memberikan akses yang adil bagi seluruh pemuda, baik lulusan SMA/SMK maupun perguruan tinggi, untuk mendapatkan kesempatan mengembangkan diri.

"Pemuda adalah aset bangsa. Mereka bukan hanya masa depan, tetapi juga bagian dari kekuatan bangsa saat ini. Tugas kita adalah memastikan mereka mendapat ruang, keterampilan, dan dukungan agar bisa memberi kontribusi nyata bagi negara," pungkasnya.(Agus)
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2018 - All Rights Reserved
Created by Nusantara Bicara