Selain merusak bangunan, pengerjaan proyek juga dinilai asal-asalan dan mengganggu lingkungan sekitar. Sejumlah warga sempat mengajukan komplain.
Para pekerja di lapangan berdalih hanya menjalankan perintah. Hingga kini, pihak PT Hansol belum memberikan keterangan resmi.
Sementara itu, pihak subkontraktor yang mengerjakan proyek berjanji akan memperbaiki kerusakan baik jalan maupun rumah warga.
"Iya pak, nanti kita akan perbaiki," ujar salah seorang perwakilan subkontraktor kepada Batamnews.
Proyek IPAL Batam
Proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Batam dikerjakan oleh Hansol Paper Co., Ltd., perusahaan asal Korea Selatan.
Proyek ini didanai melalui pinjaman lunak dari Korea Selatan dan ditujukan untuk meningkatkan fasilitas pengelolaan limbah di Batam Centre dan sekitarnya.
Awalnya, proyek ditargetkan rampung tahun 2020. Namun, setelah beberapa kali penundaan, target penyelesaian mundur menjadi Oktober 2025. Per Juli 2025, progres proyek baru mencapai 98%.
Serangkaian Masalah
Selama pengerjaan, proyek ini kerap memicu keluhan warga. Kerusakan jalan akibat penggalian, pecahnya pipa air bersih ATB, serta kurangnya koordinasi dengan masyarakat menjadi masalah utama.
BP Batam sebelumnya telah mengingatkan PT Hansol untuk segera memperbaiki jalan yang rusak dan mengancam akan memecat subkontraktor yang dinilai tidak becus. Pengawasan ketat juga dijanjikan agar proyek bisa selesai sesuai jadwal.
Meski bermasalah, proyek tetap berlanjut setelah BP Batam dan pemerintah Korea menyepakati kelanjutan pengerjaan pada akhir 2022.
Perusahaan yang menangani proyek ini sempat disebut sebagai PT Hansol EME, namun kini dikenal dengan nama Hansol Paper Co., Ltd. (Agus)
Posting Komentar