Jakarta, nusantarabicara -- Menteri Perdagangan Republik Indonesia (RI), Budi Santoso,melakukan pertemuan strategis dengan Duta Besar RI untuk Pakistan,Chandra Warsenanto Sukotjo, di sela gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 yang berlangsung di ICE BSD,Tangerang,Banten,pada Kamis (16/10/2025).
Pertemuan tersebut menjadi ruang penting dalam memperkuat arah kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Pakistan,dua negara yang memiliki potensi besar di sektor ekspor-impor dan ekonomi kreatif.
Dalam suasana yang produktif dan terbuka,kedua pihak membahas langkah konkret untuk mempercepat sinergi ekonomi antar kedua negara.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan pentingnya melanjutkan Perundingan Indonesia-Pakistan Trade in Goods Agreement (IP-TIGA),yang selama ini menjadi fondasi dalam membuka akses pasar lebih luas bagi produk unggulan Indonesia.
“Kami berharap agar KBRI Islamabad dapat segera menjalin komunikasi aktif dengan Pemerintah Pakistan untuk memberikan tanggapan terhadap konsep perundingan IP-TIGA. Harapan kami,proses perundingan ini dapat kembali bergulir pada tahun 2026,”ujar Mendag RI Budi Santoso.
Dalam pertemuan tersebut,Menteri Perdagangan RI turut didampingi oleh Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri,Tommy Andana,serta Direktur Perundingan Bilateral,Danang Prasta Danial. Kehadiran mereka menegaskan keseriusan pemerintah dalam memperkuat strategi diplomasi ekonomi Indonesia di kancah global.
Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen besar Indonesia untuk memperluas jejaring dagang di kawasan Asia Selatan,dengan mendorong kolaborasi yang berorientasi pada keberlanjutan, keadilan, dan keseimbangan manfaat ekonomi.
Dengan semangat TEI ke-40, momentum ini diharapkan menjadi titik balik bagi diplomasi perdagangan yang lebih kuat,lebih adaptif,dan lebih berpihak pada kepentingan nasional Indonesia.
Sebagai negara dengan potensi ekspor tinggi di berbagai sektor-dari produk pertanian,manufaktur,hingga industri halal-Indonesia terus membuktikan diri sebagai mitra dagang yang andal dan visioner di tingkat global. Langkah maju ini bukan sekadar diplomasi, tetapi juga refleksi nyata dari tekad Indonesia untuk berdiri sejajar, bersaing sehat,dan tumbuh bersama di pasar internasional.
Dengan arah yang semakin jelas dan kerja sama yang semakin erat, Indonesia menegaskan bahwa perdagangan bukan hanya soal angka, tetapi tentang hubungan, kepercayaan, dan semangat bersama untuk tumbuh.
Dari TEI ke-40,langkah strategis ini menjadi bukti bahwa masa depan perdagangan Indonesia sedang ditulis dengan keberanian dan visi global yang terarah. (Git-Red)
Posting Komentar