Jakarta, nusantarabicara — Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Bapak Dr. (H.C.) Zulkifli Hasan, dalam Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) Al Irsyad Al Islamiyyah 2025 yang diselenggarakan di Jakarta.
Kehadiran Menko Pangan RI menjadi penegasan komitmen bersama antara pemerintah dan ormas Islam untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendukung pelaksanaan program prioritas pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi masyarakat dan peserta didik di seluruh Indonesia.
Al Irsyad: Pendidikan dan Gizi Adalah Dua Pilar Umat
Dalam sambutannya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah, Prof. Dr. Faisal Nasr bin Madi, Guru besar UIN Jember, menegaskan bahwa Al Irsyad siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengawal keberhasilan program MBG.
Sebagai ormas Islam yang mengelola lebih dari 200 sekolah, pesantren, dan lembaga sosial di seluruh Indonesia, Al Irsyad memiliki kapasitas untuk mengintegrasikan edukasi gizi, ketahanan pangan, dan nilai-nilai Islam dalam satu sistem pendidikan berkarakter.
“Program Makan Bergizi Gratis adalah langkah mulia. Bukan hanya untuk mengatasi kelaparan, tetapi juga untuk membentuk generasi sehat dan berakhlak.
Al Irsyad siap berperan aktif agar program ini sampai ke masyarakat bawah dengan efektif dan berkeadilan,”
ujar Prof. Faisal dalam sambutannya.
Beliau menegaskan bahwa pendidikan dan gizi tidak bisa dipisahkan — keduanya adalah fondasi peradaban Islam dan kunci membangun manusia Indonesia unggul.
Sinergi Pemerintah dan Ormas Islam
Dalam arahannya, Menko Pangan RI Zulkifli Hasan menyampaikan apresiasi atas kesiapan Al Irsyad Al Islamiyyah dalam memperkuat dukungan terhadap program MBG dan ketahanan pangan nasional.
“Ormas Islam memiliki jaringan sosial dan pendidikan yang luas. Jika setiap sekolah, madrasah, dan pesantren bisa berperan dalam edukasi gizi dan ketahanan pangan, maka bangsa ini akan tumbuh dari bawah dengan kokoh,”
ujar Menko Zulkifli Hasan.
Beliau menambahkan bahwa pemerintah menargetkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar bantuan konsumtif, melainkan investasi jangka panjang bagi masa depan anak-anak Indonesia. Oleh karena itu, dukungan lembaga pendidikan dan sosial seperti Al Irsyad sangat dibutuhkan untuk memastikan pelaksanaan di lapangan berjalan efektif, transparan, dan tepat sasaran.
RAPIMNAS 2025: Dari Reformasi Menuju Aksi Nyata
RAPIMNAS tahun 2025 mengusung tema “Reformasi Berlanjut, Kemandirian Umat Menguat.”
Tema ini menandai langkah lanjut dari reformasi kelembagaan Al Irsyad sejak 2022, kini diarahkan pada implementasi sosial-ekonomi dan pendidikan yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Melalui Majelis Sosial Ekonomi dan jaringan sekolahnya, Al Irsyad telah memulai inisiatif Gerakan Sekolah Sehat dan Bergizi, program Kantin Sehat Syariah, serta Edukasi Gizi Islami di sejumlah daerah.
Langkah-langkah ini menjadi fondasi untuk menyinergikan program pemerintah MBG dengan sistem pendidikan Islam berkemajuan yang digerakkan oleh Al Irsyad.
“Kami tidak ingin hanya menjadi penonton. Al Irsyad ingin memastikan bahwa setiap anak di sekolah Islam juga mendapat gizi yang cukup, dididik dengan akhlak yang baik, dan tumbuh menjadi generasi yang siap memimpin negeri ini,”
tegas Prof. Faisal.
Meneguhkan Peran Ormas Islam dalam Ketahanan Bangsa
Bagi Al Irsyad, kerja sama dengan pemerintah dalam bidang pangan dan gizi merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan keagamaan.
Program MBG dan ketahanan pangan bukan hanya isu ekonomi, melainkan amanah keislaman untuk menjaga kehidupan dan kesejahteraan umat.
Prof. Faisal menutup sambutannya dengan ajakan persatuan:
“Al Irsyad berdiri di garis yang sama dengan pemerintah — bekerja untuk umat, menegakkan nilai, dan memastikan tidak ada anak Indonesia yang belajar dalam keadaan lapar.
Itulah dakwah yang nyata, dakwah yang menyejahterakan.”
Tentang Al Irsyad Al Islamiyyah
Didirikan pada tahun 1914 oleh Syaikh Ahmad Surkati, Al Irsyad Al Islamiyyah merupakan organisasi Islam pembaharu yang berperan aktif di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial kemasyarakatan.
Kini Al Irsyad hadir di 25 provinsi dengan jaringan sekolah, pesantren, dan lembaga zakat nasional (LAZNAS), berkomitmen membangun umat dengan semangat ikhlas, ilmiah, dan tajdid.
Sekitar 30ribu Siswa Al Irsyad Al Islamiyyah tersebar di 100 kota dan 200an sekolah di seluruh tanah air, seluruh pulau-pulau besar di Indonesia termasuk di Keerom, Papua.(PS)
Posting Komentar