Nubic, Jakarta, 16 Januari 2018 - Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) RI bekerjasama dengan TNI dan Polda Papua
melakukan pengendalian gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat, Papua.
Kerja sama itu penting dilakukan mengingat masalah kesehatan tersebut
sudah menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
Menkes Nila Moeloek
mengatakan kerja sama tersebut merupakan bukti kepedulian dan perhatian
pemerintah terhadap masyarakat penderita gizi buruk dan campak.
“Kerja
sama ini merupakan integrasi pemerintah dalam upaya pengendalian KLB
gizi buruk dan campak. Semoga dengan kerja sama ini dapat mempermudah
upaya pengendalian dan menekan jumlah penderita gizi buruk dan campak,”
kata Menkes, Selasa (16/1).
Kemenkes telah mengirim 39 tenaga
kesehatan dengan 11 di antaranya merupakan dokter spesialis, yakni 1
dokter spesialis bedah, spesialis kulit kelamin, spesialis anestesi,
spesialis obgyn, dan spesialis gizi klinik, 3 dokter spesialis anak, 3
dokter spesialis penyakit dalam, dan 4 dokter umum. Adapula 3 orang
perawat bedah dan 2 orang penata anestesi. Tenaga kesehatan lainnya,
yakni tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan, dan surveilans yang
melakukan kegiatan dengan tugas yang telah ditetapkan.
Kemenkes
pun mengirimkan makanan tambahan (PMT) untuk balita kurus dan PMT ibu
hamil kurang energi kronis (KEK) sebanyak 22 dus PMT balita dan 30 dus
PMT Ibu Hamil. Jumlah PMT akan ditambah dengan PMT yang ada di Gudang
Jayapura dan pengangkutan akan dilakukan bersama rombongan tim TNI dan
Sipil terkait penanganan kasus ini.
Sementara itu, TNI telah
mengirimkan 53 personel tim medis yang tergabung dalam Satuan Tugas
(Satgas) Kesehatan TNI yang terdiri dari dokter spesialis dan paramedis.
Disamping itu juga dikirimkan obat-obatan sesuai kebutuhan, dengan
prioritas vaksin campak dan difteri serta Alat Kesehatan (Alkes). Satgas
Kesehatan TNI juga membawa logistik berupa bahan makanan siap saji
sebanyak 11.100 pak.
Begitupun Polda Papua, jajarannya memberikan
bantuan dengan menerjunkan tenaga medis, memberikan bantuan berupa
bahan makanan dan sandang yang diperlukan masyarakat. Tim akan dipimpin
oleh Kabid Dokkes Polda Papua.
Adanya bantuan dengan Polda ini
diharapkan selain melakukan tindakan medis nantinya juga bisa melakukan
pemetaan daerah-daerah yang mengalami krisis kesehatan. Selain itu juga
mengkoordinir kegiatan tim selama disana khususnya penyediaan
transportasi laut dan memberikan batuan kepada para pihak serta
memfasilitasinya dengan seluruh sarana yang ada.
“Setiap bantuan
kesehatan adalah yang memang mereka (penderita gizi buruk dan campak di
Asmat) butuhkan. Semoga dengan adanya bantuan dari TNI, Polda dan
terutama upaya dari Kemenkes jumlah KLB gizi buruk dan campak dapat
ditekan,” ucap Menkes.
Posting Komentar