Kita
patut berbangga dan mengapresiasi perjuangan atlet-atlet Judo Indonesia
yang berlaga di ajang Asian Games XVIII.Walau hasilnya belum memuaskan,
dengan perjuangan sungguh-sungguh, tak kenal lelah dan tak gentar
terhadap lawan disuguhkan para pejudo di arena pertandingan.
Semangat
pantang menyerah ini diperlihatkan pejudo putri Indonesia, Ni Kadek
Anny Pandini sampai mengalami dislokasi (lepas persendian) ketika
berhadapan dengan pejudo putri asal Kazakhstan, Sevara Nishanbayev,
Kamis (30/8/2018).
Setelah peristiwa itu, Ni Kadek dibawa ke Rumah Sakit Mintoharjo Angkatan Laut untuk dilakukan perawatan intensif.
Saat
dikonfirmasi, Wakil Ketua Umum Pengprov Persatuan Judo Seluruh
Indonesia (PJSI) Bali, Nengah Sudiartha membenarkan hal itu. Hanya dia
melurusakan kondisi Anny yang sebenarnya. Anny yang sebelumnya
dikabarkan patah tangan kanan, menurut Sudiartha ternyata hanya
dislokasi (lepas persendian).
“Kalau
cedera memang ya, tapi bukan patah tangan. Ada indikasi Anny sengaja
dicederai lawannya, karena terjadi bukan saat bantingan atau terjatuh,
namun dalam posisi saling mau membanting,” ungkap Sudiartha seraya
menambahkan, saat Anny hendak melakukan bantingan, justru lawannya
(Sevara) menarik tangan kanan Any dan menjepit, sehingga terjadilah
dislokasi tersebut,”imbuhnya.
”Ya, semoga Anny cepat sembuh setelah ditangani sementara di RS Angkatan Laut,”ujar Nengah Sudiartha.
Tim
medis Rumah Sakit Mintoharjo Angkatan Laut dr. Anik N, Sp.Rad
mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan MRI, sela sendi tidak
menyempit dengan permukaan sendi yang memberikan intensitas signal yang
baik. “Bentuk dan intensitas signal tulang-tulang pembentuk elbow joint
lainnya tampak normal,”tegasnya.
Ni
Kadek Anny Pandini yang turun di kelas 57 kg tampil percaya diri pada
awal pertandingan melawan pejudo putri asal Kazakhstan itu. Meski
demikian, dia pada akhirnya belum mampu memberikan kemenangan, tapi
semangat heroiknya patut kita apresiasi.
Informasi
terkini, walau tangannya masih diperban, Pejudo yang juga merupakan
anggota Kodam IX/Udayana ini sudah keluar dari rumah sakit dan sudah
berada di GOR lagi bersama rekan-rekannya. “Kehadiran Ni Kadek akan
menjadi pemicu semangat bagi atlet judo lainnya yang akan
bertanding,”ujar rekannya Ardelia, Jumat (31/8/2018).
Sementara
itu, Pejudo Indonesia lainnya Serda (K) Ardelia Yuli Fradivtha yang
sebelumnya lebih dulu bertanding juga harus mengakui keunggulan judoka
Jepang Nami Nabekura pada babak perempat final Asian Games 2018 kelas-63
kg putri di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis, dengan
nilai ippon.
Padahal
sebelumnya Ardelia telah secara mulus mengalahkan judoka Nepal Phupu
Lhamu Khatri di babak 16 besar dengan nilai waza-ari.
Di
tempat terpisah, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi tetap optimis
para atlet Judo Indonesia mampu memberikan hasil yang terbaik dalam
mendulang medali. “Ya, luar biasa semangatnya, itu yang pertama kita
akui. Menang kalah itu nomor dua, tapi semangatnya luar biasa,”ujarnya.
"Masih
ada waktu, masih ada hari untuk terus meraih medali emas lagi. Mari
kita terus men-support seluruh atlet yang bertempur di medan perang
olahraga ini sampai titik darah penghabisan," ucap Menpora.
Imam
Nahrowi melihat Inilah bukti atlet berjuang habis-habisan. Bagi yang
belum berhasil jangan sekali-kali disinggung perasaannya. “Di hati
mereka, saya yakin, tak ada secuilpun keinginan untuk kalah,"pungkasnya.
Selain
Ni Kadek Anny dan Ardelia Yuli, atlet TNI AD yang masih diterjunkan
dalam arena Judo Asian Games 2018 yaitu Serda Horas Manurung di kelas-90
kg dan Serda (K) Vika Irma Safitri di kelas 78 Kg. Keduanya akan
bertanding di kelas 90 kg dan 78 Kg.
Posting Komentar